Tatkala meraih titel ke-23 tahun lalu, kiprah klub bercap Stern des Sudens (bintang dari selatan) itu juga dibanjiri rekor. Salah satu yang istimewa adalah Der schnellste Titelgewinn der Bundesliga-Geschichte, peraih gelar liga tercepat sepanjang sejarah.
Seumur-umur belum pernah ada klub seperti ini, di Eropa apalagi di Jerman, yang sudah menjadi juara liga di pekan pertama April! Bayern memecahkan 10 rekor Bundesliga. Selain juara tercepat (pekan 28), menggapai Herbstmeister (juara paruh pertama) tercepat, 9 kali menang tandang beruntun, 15 kali menang tandang terbanyak tanpa kalah (15-2-0), paling produktif (98 gol), kebobolan paling sedikit (18 gol), selisih 80 gol (98-18), total poin 91, dan yang mengerikan point gap 25 poin dengan runner-up.
Torehan manis pada pencapaian gelar. Di musim 2012/13, klub yang tepat bulan depan berusia 114 tahun, merebut lima titel (quantuple) berupa juara Bundesliga, juara Piala Jerman (DFB Pokal), juara Eropa (Liga Champion), juara Piala Super Eropa, dan juara dunia (FIFA Club World Cup). Satu-satunya yang terlepas, sehingga urung menyamai Barcelona perebut semua trofi setahun di 2010/11, adalah Piala Super Jerman (DFL Supercup). Di final, Bayern dikalahkan Borussia Dortmund 2-4.
Tentu saja rekor baru siap diperbaiki, di bawah kendali Pep Guardiola, dan tampaknya tak terlalu a mission impossible. Di dua ajang utama tambahan, Liga Champion dan DFB Pokal, Die Roten masih aktif di mana Arsenal dan VfB Stuttgart siap menguji mereka. Khusus di Bundesliga musim ini, catatannya makin menyeramkan. Tak terkalahkan hingga separo perjalanan (15-2-0), sudah melesakkan 44 gol dan cuma kebobolan 8 gol. Sepertinya mereka bakal menjadi juara sejati alias unbeaten, tanpa kalah.
Ketimbang iri, dominasi Bayern malah melahirkan simpati di Eropa bahkan ke Amerika. Media-media olah raga di negeri Paman Sam yang biasanya lebih getol pada bisbol, basket, dan American football, sempat dan pernah ikut menyanjung mereka dengan menjuluki mereka Bayern the Yankees, Bayern the Duke, dan Bayern the Patriots. Tahukah Anda kenapa tiba-tiba mereka jadi super-perkasa begini? Kekalahan dari Chelsea di kandang sendiri saat final Liga Champion 2012 adalah motivasinya.
FCB justru reborn, terlahir kembali. Sekarang kota Muenchen, lalu Der Panzer, dan barangkali Jerman sendiri, identik dengan Bayern, klub yang punya loyalis 12 juta orang di seantero negeri. Para pembenci mereka, tentu dibarengi segala respek, menurut survey malah jauh lebih besar lagi. Publik Die Borussen kerap menyindir mereka Bayern-Jaeger, si pemburu dari Bavaria. Bayern menjalani musimnya yang fantastis dengan die grosse Sensation, sensasi besar.
Alasan Pep
Apa yang bikin FCB begitu hebat? Satu, memakai mantan pemainnya menjadi pejabat klub. Sebagai klub super, status kian sempurna kala orang yang memahami sejarah dan punya DNA klub, diberi kesempatan. Selama 40 tahun, Bayern cuma punya tiga CEO. "Saya tak pernah belajar yang lain kecuali main bola, namun kualitas manajemen di klub ini amat membantu," kata Karl-Heinz Rummenigge, CEO FC Bayern Muenchen AG.
Faktor kedua adalah positioning mereka di Eropa. Bermodalkan reputasi skuad dan pelatih, infrastruktur stadion, fasilitas latihan plus akademinya, Bayern memutar roda bisnisnya ke depan dengan visi misi yang jelas. Pembinaan pemain muda lokal dengan kebijakan transfer di Bayern diyakini sebagai yang terbaik di Eropa. "Tak ada sheikh seperti di Inggris atau Berlusconi di Italia," sebut Kalle, sapaan akrab Rummenigge.
Tanpa stabilitas dan situasi kondusif mustahil Bayern meraih kejayaannya. Biasanya pemain bola, yang paling hebat pun, banyak yang tak becus saat mengurus manajemen klub usai pensiun. Namun di Bayern menjadi perkecualian. Sebisa mungkin para legenda dan putra terbaik klub, melalui persyaratan dan kualifikasi yang ketat dan berjenjang, mesti masuk manajemen. Apa rahasianya? Ternyata para pemegang saham dan tokoh-tokoh sebelumnya yang mengatur. Asal tahu, 82% saham Bayern dikontrol oleh 187.865 anggotanya.
Memelihara kesinambungan agar tradisi dan cita rasa konten tetap terjaga enak biasa dilakukan klub-klub Eropa, dan Bayern melakukannya jauh lebih hebat. Sebelum Rummenigge, penggerak organisasi klub adalah Uli Hoeness. Sebelumnya lagi, Franz Beckenbauer, sang kaisar sepak bola Jerman. Hoeness adalah mantan penyerang yang 239 kali membela Muenchen dengan 86 gol pada 1970-79. Sekarang Hoeness adalah presiden klub, alias atasan langsung CEO.
Struktur organisasi Bayern lebih ramping untuk efisiensi biaya. Kalle bercerita. Ketika terpilih, dia tak diangkat langsung, kecuali cuma dijadikan calon resmi agar orang tersebut punya persiapan mental sembari belajar segalanya. "Saya ini disiapkan selama 10 tahun untuk posisi CEO," kata Kalle. Uniknya, tidak semua klub Bundesliga bisa sukses melalui cara Bayern ini. Kalau ukurannya manajer atau pelatih sih banyak. Tapi CEO, atau presiden klub?
"Banyak yang meniru kami, tapi lebih banyak gagalnya," tambah Kalle tersenyum bangga. Soal perekrutan atau pembelian pemain misalnya, mulai CEO sampai presiden klub pun bisa urun rembug mengenai kualitasnya. Itu berarti, selain oleh manajer atau direktur transfer; calon pemain baru harus lolos tes dari pengamatan Rummenigge. "Saya punya keuntungan yakni tahu apa yang dipikirkan pemain, sebab berpengalaman duluan jadi pemain," paparnya lagi.
Seantero Eropa pun melongo kala Bayern 'cuma' membayar Pep Guardiola sebesar 8,3 juta pound per tahun, kurang lebih seperti yang diterimanya di Barcelona. Namun jumlah itu adalah rekor gaji terbesar sepanjang masa di Bayern dan di Jerman. Bayern yakin Pep akan memberikan glamor untuk mereka dan warna sepak bola Jerman. Pep sendiri sengaja memilih Bayern sebab merasa roh klub itu didominasi oleh permainan, bukan bisnis. Klop sudah.
Sejarah Anti-Nazi
Bayern Muenchen merupakan pusat drama sekaligus prestasi sepak bola Jerman. Tumpahan sejarah bangsa banyak berasal dari sini, tepatnya di sebuah distrik bernama Schwabing, tatkala dua orang Yahudi mendirikan klub pada 27 Februari 1900. Di dalam buku Der FC Bayern und seine Juden (FC Bayern dan para Yahudi-nya), Dietrich Schulze-Marmeling menulis bahwa hingga akhir 1970-an masyarakat Jerman belum mencintai klub asli Bavaria ini.
Meski sukses menguasai Jerman Barat era 1960-an, dan berjaya di Eropa awal 1970-an, masyarakat baru menerima eksistensi Bayern mulai 1979. Sebagai klub yang didirikan Yahudi sudah barang tentu berurusan dengan Nazi. Begitu juga Bayern. Saat Bayern baru saja menjuarai Liga Jerman untuk pertama kali pada 1932, Kurt Landauer, bos Bayern yang berdarah Yahudi terpaksa kabur ke Swiss lantaran pasukan SS dikabarkan bakal meringkusnya.
Oleh klub, nama Landauer diabadikan jadi pendiri FC Bayern modern. Di sekitar Allianz Arena terlihat patung Landauer yang dipajang pada museum klub di Erlebniswelt. Sekarang kota Muenchen, lalu juga Der Panzer, dan barangkali Jerman sendiri, identik dengan Bayern. Menurut pengakuan Markus Babbel (1994-2000), Bayern ingin selalu jadi klub paling humanis di Eropa, dan meyakinkan dunia sebagai anti-Nazi dalam sejarahnya.
Atas suksesnya di musim lalu, Bayern makin memposisikan diri sebagai klub terkaya di Jerman dan nomor empat di dunia. Di manca negera, jagoan Bavaria ini punya pendukung puluhan juta orang. Pendapatan klub pada 2012 sebesar 368,4 juta euro, memiliki 187.865 shareholders serta 3.202 fans club resmi beranggota 231.197 orang. Mereka-lah penentu boleh tidaknya transfer pemain sampai harga tiket termurah di Allianz Arena yang cuma 13 euro.
Sebagai produk bisnis, diferensiasi untuk melanggengkan reputasi itu penting. Bayern adalah simbol sepak bola itu milik rakyat dan bangsa - bukan punya spekulan atau korporasi. Sebagai pilot project dan basis Die Nationalmannschaft dan demi awet di persaingan Eropa, Juni lalu mereka terpaksa bikin keputusan sulit. Meski memberi gelar treble, Bayern tetap mengganti Jupp Heynckes, pelatih gaek berjuluk The Gentleman of the Bundesliga. Dari sinilah nama Pep Guardiola masuk, dan kemudian, sejarah indah terus ditorehkan.
(foto: dailymail/elcomercio/sexybola)
82% saham Bayern Muenchen dikontrol oleh 187.865 fans-nya. |
Torehan manis pada pencapaian gelar. Di musim 2012/13, klub yang tepat bulan depan berusia 114 tahun, merebut lima titel (quantuple) berupa juara Bundesliga, juara Piala Jerman (DFB Pokal), juara Eropa (Liga Champion), juara Piala Super Eropa, dan juara dunia (FIFA Club World Cup). Satu-satunya yang terlepas, sehingga urung menyamai Barcelona perebut semua trofi setahun di 2010/11, adalah Piala Super Jerman (DFL Supercup). Di final, Bayern dikalahkan Borussia Dortmund 2-4.
Tentu saja rekor baru siap diperbaiki, di bawah kendali Pep Guardiola, dan tampaknya tak terlalu a mission impossible. Di dua ajang utama tambahan, Liga Champion dan DFB Pokal, Die Roten masih aktif di mana Arsenal dan VfB Stuttgart siap menguji mereka. Khusus di Bundesliga musim ini, catatannya makin menyeramkan. Tak terkalahkan hingga separo perjalanan (15-2-0), sudah melesakkan 44 gol dan cuma kebobolan 8 gol. Sepertinya mereka bakal menjadi juara sejati alias unbeaten, tanpa kalah.
Ketimbang iri, dominasi Bayern malah melahirkan simpati di Eropa bahkan ke Amerika. Media-media olah raga di negeri Paman Sam yang biasanya lebih getol pada bisbol, basket, dan American football, sempat dan pernah ikut menyanjung mereka dengan menjuluki mereka Bayern the Yankees, Bayern the Duke, dan Bayern the Patriots. Tahukah Anda kenapa tiba-tiba mereka jadi super-perkasa begini? Kekalahan dari Chelsea di kandang sendiri saat final Liga Champion 2012 adalah motivasinya.
FCB justru reborn, terlahir kembali. Sekarang kota Muenchen, lalu Der Panzer, dan barangkali Jerman sendiri, identik dengan Bayern, klub yang punya loyalis 12 juta orang di seantero negeri. Para pembenci mereka, tentu dibarengi segala respek, menurut survey malah jauh lebih besar lagi. Publik Die Borussen kerap menyindir mereka Bayern-Jaeger, si pemburu dari Bavaria. Bayern menjalani musimnya yang fantastis dengan die grosse Sensation, sensasi besar.
Alasan Pep
Apa yang bikin FCB begitu hebat? Satu, memakai mantan pemainnya menjadi pejabat klub. Sebagai klub super, status kian sempurna kala orang yang memahami sejarah dan punya DNA klub, diberi kesempatan. Selama 40 tahun, Bayern cuma punya tiga CEO. "Saya tak pernah belajar yang lain kecuali main bola, namun kualitas manajemen di klub ini amat membantu," kata Karl-Heinz Rummenigge, CEO FC Bayern Muenchen AG.
Faktor kedua adalah positioning mereka di Eropa. Bermodalkan reputasi skuad dan pelatih, infrastruktur stadion, fasilitas latihan plus akademinya, Bayern memutar roda bisnisnya ke depan dengan visi misi yang jelas. Pembinaan pemain muda lokal dengan kebijakan transfer di Bayern diyakini sebagai yang terbaik di Eropa. "Tak ada sheikh seperti di Inggris atau Berlusconi di Italia," sebut Kalle, sapaan akrab Rummenigge.
Tanpa stabilitas dan situasi kondusif mustahil Bayern meraih kejayaannya. Biasanya pemain bola, yang paling hebat pun, banyak yang tak becus saat mengurus manajemen klub usai pensiun. Namun di Bayern menjadi perkecualian. Sebisa mungkin para legenda dan putra terbaik klub, melalui persyaratan dan kualifikasi yang ketat dan berjenjang, mesti masuk manajemen. Apa rahasianya? Ternyata para pemegang saham dan tokoh-tokoh sebelumnya yang mengatur. Asal tahu, 82% saham Bayern dikontrol oleh 187.865 anggotanya.
Memelihara kesinambungan agar tradisi dan cita rasa konten tetap terjaga enak biasa dilakukan klub-klub Eropa, dan Bayern melakukannya jauh lebih hebat. Sebelum Rummenigge, penggerak organisasi klub adalah Uli Hoeness. Sebelumnya lagi, Franz Beckenbauer, sang kaisar sepak bola Jerman. Hoeness adalah mantan penyerang yang 239 kali membela Muenchen dengan 86 gol pada 1970-79. Sekarang Hoeness adalah presiden klub, alias atasan langsung CEO.
Struktur organisasi Bayern lebih ramping untuk efisiensi biaya. Kalle bercerita. Ketika terpilih, dia tak diangkat langsung, kecuali cuma dijadikan calon resmi agar orang tersebut punya persiapan mental sembari belajar segalanya. "Saya ini disiapkan selama 10 tahun untuk posisi CEO," kata Kalle. Uniknya, tidak semua klub Bundesliga bisa sukses melalui cara Bayern ini. Kalau ukurannya manajer atau pelatih sih banyak. Tapi CEO, atau presiden klub?
"Banyak yang meniru kami, tapi lebih banyak gagalnya," tambah Kalle tersenyum bangga. Soal perekrutan atau pembelian pemain misalnya, mulai CEO sampai presiden klub pun bisa urun rembug mengenai kualitasnya. Itu berarti, selain oleh manajer atau direktur transfer; calon pemain baru harus lolos tes dari pengamatan Rummenigge. "Saya punya keuntungan yakni tahu apa yang dipikirkan pemain, sebab berpengalaman duluan jadi pemain," paparnya lagi.
Seantero Eropa pun melongo kala Bayern 'cuma' membayar Pep Guardiola sebesar 8,3 juta pound per tahun, kurang lebih seperti yang diterimanya di Barcelona. Namun jumlah itu adalah rekor gaji terbesar sepanjang masa di Bayern dan di Jerman. Bayern yakin Pep akan memberikan glamor untuk mereka dan warna sepak bola Jerman. Pep sendiri sengaja memilih Bayern sebab merasa roh klub itu didominasi oleh permainan, bukan bisnis. Klop sudah.
Sejarah Anti-Nazi
Perebut lima titel (quantuple) di musim 2012/13. |
Meski sukses menguasai Jerman Barat era 1960-an, dan berjaya di Eropa awal 1970-an, masyarakat baru menerima eksistensi Bayern mulai 1979. Sebagai klub yang didirikan Yahudi sudah barang tentu berurusan dengan Nazi. Begitu juga Bayern. Saat Bayern baru saja menjuarai Liga Jerman untuk pertama kali pada 1932, Kurt Landauer, bos Bayern yang berdarah Yahudi terpaksa kabur ke Swiss lantaran pasukan SS dikabarkan bakal meringkusnya.
Oleh klub, nama Landauer diabadikan jadi pendiri FC Bayern modern. Di sekitar Allianz Arena terlihat patung Landauer yang dipajang pada museum klub di Erlebniswelt. Sekarang kota Muenchen, lalu juga Der Panzer, dan barangkali Jerman sendiri, identik dengan Bayern. Menurut pengakuan Markus Babbel (1994-2000), Bayern ingin selalu jadi klub paling humanis di Eropa, dan meyakinkan dunia sebagai anti-Nazi dalam sejarahnya.
Atas suksesnya di musim lalu, Bayern makin memposisikan diri sebagai klub terkaya di Jerman dan nomor empat di dunia. Di manca negera, jagoan Bavaria ini punya pendukung puluhan juta orang. Pendapatan klub pada 2012 sebesar 368,4 juta euro, memiliki 187.865 shareholders serta 3.202 fans club resmi beranggota 231.197 orang. Mereka-lah penentu boleh tidaknya transfer pemain sampai harga tiket termurah di Allianz Arena yang cuma 13 euro.
Sebagai produk bisnis, diferensiasi untuk melanggengkan reputasi itu penting. Bayern adalah simbol sepak bola itu milik rakyat dan bangsa - bukan punya spekulan atau korporasi. Sebagai pilot project dan basis Die Nationalmannschaft dan demi awet di persaingan Eropa, Juni lalu mereka terpaksa bikin keputusan sulit. Meski memberi gelar treble, Bayern tetap mengganti Jupp Heynckes, pelatih gaek berjuluk The Gentleman of the Bundesliga. Dari sinilah nama Pep Guardiola masuk, dan kemudian, sejarah indah terus ditorehkan.
(foto: dailymail/elcomercio/sexybola)