Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

  • Niac Mitra vs Arsenal 2-0: Gara-gara Udara Panas dan Lapangan Buruk?

    Niac Mitra mengukir kenangan indah di depan ribuan penggemarnya di Stadion Gelora 10 November ketika sore kemarin agak di luar dugaan menaklukkan klub kenamaan Inggris, Arsenal, dengan kemenangan mutlak 2-0.

  • Mino Raiola, Antara Mulut Besar Donald Trump dan Keberingasan Al Capone

    Dalam rimba transfer internasional dunia, ketika akan terjadi deal antara pemain, agennya, dan wakil klub, biasanya pertemuan terjadi di restoran mahal tertutup, lobi hotel mewah bahkan di kamar tertutup. Namun khusus kepada orang yang satu ini sulit terlaksana.

  • Stan Kroenke: Kapitalis Pemuja Wenger

    Sosoknya kaku, irit bicara, pelit senyum apalagi sampai tertawa terpingkal-pingkal. Tak salah kalau pers Inggris menjulukinya the silent man atau si pendiam. Sorot matanya tajam, gerak-geriknya tanpa ekspresi, pikirannya selalu fokus tanda suka berpikir sesuatu yang menarik minat. Suasana hatinya dingin, barangkali sedingin darahnya, dan kelihatannya orang ini rada susah untuk dijadikan teman atau sahabat.

  • Angela Merkel: Wanita Terkuat di Dunia

    Kiprah nyonya besar yang satu ini tak sampai begitu. Tapi pelampiasannya unik. Satu gerakan moral Angela Dorothea Merkel, Kanselir Jerman sejak 2005, yang jadi hobi dan habit sebab sering dilakukan adalah nyelonong ke kamar ganti pemain!

  • Roger Daltrey: Semangat Highbury Highs

    Malam hari penghujung April 2006, Roger Harry Daltrey tak kuasa menahan kenangan masa lalu. Memori kejayaan bersama Pete Townshend, John Entwistle dan Keith Moon saat mengusung aliran progressive rock lewat band The Who di era 1970-an, kerap kali campur aduk dengan era keemasan The Old Double.

  • Persija, Inspirasi dari Soempah Pemoeda

    Berkat sejarahnya, dominasi Persija di blantika nasional tak pernah lekang dimakan waktu. Catatan fenomenal juga ditorehkan klub berlambang Monas sebagai satu-satunya klub dengan rekor tak pernah terkena degradasi sejak debut pada 1931.

  • Asal Muasal Tiqui-Taca, Sepak Bola Bergaya Geometri

    Medio 1980-an, ketika masih masa anak-anak, kata-kata yang kini dikenal dengan tiki-taka sebenarnya sudah sering dihebuskan para komentator Indonesia dalam beberapa acara siaran langsung Piala Dunia atau Piala Toyota di TVRI. Satu yang paling rajin menurut saya adalah Eddy Sofyan. Dia suka menyebutnya dengan ‘tik-tak’ yang berkonotasi umpan-umpan pendek, permainan tek-tok layaknya karambol atau ding dong.

Tampilkan postingan dengan label Bintang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bintang. Tampilkan semua postingan

Cristiano Ronaldo: Bergaji Rp 9.300/Detik

Banyak orang berpikir, baik yang tahu info atau memahami kriteria dan syaratnya - menjadi pemain terbaik dunia paling sejati itu tidak melulu diambil dari kemampuan teknis semata; jago sungguhan di lapangan plus berandil besar mengangkat prestasi klubnya. Namun juga soal tingkah lakunya, kepribadiannya.
Cristiano Ronaldo: Bergaji Rp 9.300/Detik
Peraih trofi pesepak bola paling bergengsi: FIFA Ballon d'Or 2013.
Yup, memang betul. Namun ini belum cukup, karena pasti masih ada ukuran kontribusi lainnya. Sebenarnya ada belasan bahkan puluhan prasyarat untuk menjadi pemain bola nomor satu di dunia paling sejati, misalnya mesti punya reputasi atau bercitra baik. Berkontribusi pada masyarakat, dengan kata lain punya sumbangsih kongkrit. Pengaruh atau dampak perbuatan bernilai global ketimbang regional, jauh di atas skala nasional. Keren sekali bila orang ini sanggup menginspirasi masyarakat. Kemudian apa lagi? Tentu daftar tidak resminya bakal bejibun. Pokoknya apapun yang bukan perbuatan negatif masuk di dalamnya.

Bebas narkoba, tidak di-uber-uber tukang tagih karena kebanyakan utang, lantas bersih dari skandal mengerikan kecuali yang kecil-kecil misalnya dia maniak musik dangdut. Orang ini juga sebisa mungkin jangan tercatat pernah berantem dengan fan, wartawan, sampai tetangganya. Andai punya hobi amat unik, misalnya sebagai filantropis alias kegetolan jadi tukang amal, ya maklum dong.

Terus terang saja saudara-saudara, jika Athena - dewi keadilan - pada Senin 13 Januari 2014 usai mendarat di Zuerichberg, Swiss, tak salah menyentuhkan tongkat ajaibnya ke bahu seorang pria kekar nan proporsional, tingginya kira-kira dua meter kurang 15 centimeter, mudah tersenyum, tampan, kaya raya; bahwa keadilan masih ada di dunia rupanya dafat dijustifikasikan.

Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro dilahirkan dari rahim Maria Dolores dos Santos Aveiro pada 5 Februari 1985 di Santo Antonio, Pulau Madeira. Saat kecil, masa depannya jadi tanda tanya besar sebab hidup di bawah garis kemiskinan. Tapi dalam beberapa hari ke depan, kemakmuran telah menantinya lagi. Apa pasal? Apalagi kalau bukan karena bakal terpilihnya dia sebagai peraih trofi pesepak bola paling bergengsi: FIFA Ballon d'Or 2013. Di gelar idaman itu, Ronaldo akan tercatat sebagai orang kedua setelah Leo Messi yang meraih tripel sejak 2010.
Cristiano Ronaldo: Bergaji Rp 9.300/Detik
Kisah hidupnya menginspirasi jutaan anak-anak di seluruh dunia.
Selama ini CR7 telah tercatat sebagai pria ketiga dari Portugal setelah Eusebio Ferreira dan Luis Figo, yang pernah masuk daftar the best player. Penghargaan bola emas itu dimulai 2010 hasil merger dari Ballon d'Or milik France Football dan World Player of the Year punya FIFA.

Meski belum resmi, tapi bocoran sudah berhamburan dan merebak ke penjuru bumi, baik dari situs maupun media sosial. Pascal Praud, wartawan senior Prancis, mengatakan: "Jika informasinya akurat, bola emas milik Ronaldo. Lalu Franck Ribery jadi pemain favorit versi jurnalis." Kali ini aksi pro lebih santer ketimbang anti-nya. Mulai dari Xavi Hernandez sampai Diego Maradona sepakat sepanjang 2013, CR7 lebih baik dari Messi. Impian panjang si bungsu dari lima bersaudara sebentar lagi berakhir. Kisah hidupnya bak dongeng.

Bocah yang dulu terbiasa bermain-main di pantai selangkah lagi tiba di puncak karier idaman semua pemain bola di dunia: pemain terbaik sejagat. Anak kesayangan Jose dan Maria, yang dulu selalu tidur berdesak-desakan sekamar dengan empat kakaknya tinggal menunggu waktu memetik hasil kerja kerasnya setahun terakhir ini.

Anak kecil yang dulu tak punya mainan dan terbiasa hidup miskin, bahkan sempat dioperasi dengan sinar laser di usia 15 untuk menyembuhkan gangguan hati itu kini menuju kesempurnaan prestasi. Sejak berkelana ke Inggris di 2003 melalui Manchester United, jebolan akademi Sporting Lisbon tersebut bukan saja memberi kebanggaan pada keluarganya, tapi juga materi yang tiap tahun semakin berlimpah lebih dari cukup untuk memakmurkan leluhurnya.

Borjuis Filantropis

Sampai kategori tertentu, pria Aquarius ini dipatok sebagai suksesor David Beckham sebagai pesepak bola hedonis dan pria pencinta glamor. Gelar pribadinya di France Football Ballon d'Or 2008 dan FIFA Puskas Awars for the Goal of the Year 2009, menggunungkan hartanya. Dia langsung dibanjiri kontrak iklan yang alang kepalang. Mulai dari Nike sampai Armani, Castrol hingga Extra Joss.
Cristiano Ronaldo: Bergaji Rp 9.300/Detik
Kisah hidup si bungsu dari lima bersaudara ini bak dongeng.
Usai berstatus memegang rekor dunia transfer (94 juta euro) di 2009, kekayaannya kian menjulang. Di luar berbagai sabetannya, penghasilan utama sebagai 'karyawan' termahal Real Madrid saja bikin orang 'menganga': 1,2 juta pound/bulan alias Rp 24 milyar. Jika dirinci terus, argometer kekayaannya begini: Rp 6 milyar per minggu, Rp 800 juta per hari, Rp 33 juta per jam, Rp 0,5 juta per menit, lalu Rp 9.300 per detik atau tiap kali dia nafas!

Nah, dari harta gono-gini-lah akhirnya Ronaldo menunjukkan kemuliaannya. Di usia puncak sebagai pesepak bola, 28 tahun, di mana karier profesionalnya juga tengah menjulang, pemegang 109 caps untuk tim nasional Portugal itu tak mau lupa pada akar kehidupannya. Sifat welas asih, kepekaan dan kepeduliannya untuk menolong kepada yang lemah terbukti berbanding lurus dengan kehidupannya yang terbilang borjuis dan hedonis. Ronaldo dikenal sebagai tokoh filantropis papan atas dunia.

Pada Mei 2013 silam, ditemani oleh agennya - Jorge Mendes - Ronaldo mendanai pengobatan gratis buat seorang anak berusia 9 tahun yang sejak usia dua tahun menderita kanker dan sangat menipis harapan hidupnya. Yang juga fenomenal adalah tatkala tanpa ujug-ujug, dia datang ke Indonesia tepatnya ke Benoa, Bali, lantaran diminta sebagai duta pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem mangrove pada The Mangrove Care Forum in Indonesia. Pada acara ini hadir pula Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, serta anak angkatnya yang dari Aceh, Martunis.

Selain berkecimpung di pelestarian alam, Ronaldo juga tercatat menjadi duta besar Save the Children's new Global Artist, yang membantu memerangi kelaparan anak dan kegemukan. Setahun sebelumnya, hadiah sebesar 1,5 juta euro yang didapat dari Sepatu Emas Eropa 2011, semuanya disumbangkan untuk sekolah anak-anak di Gaza, Palestina. Di sini pula dia pernah menyumbang spontan dari sakunya 2.500 euro dan sepatu bola miliknya.

Pemilik hak paten CR7 untuk celana dalam pria ini juga sangat berterima-kasih kepada sebuah rumah sakit di Madeira yang telah menyelamatkan nyawa ibunya dari penderitaan kanker. Akhirnya dana sebesar 120 ribu euro digelontorkan untuk pembangunan pusat kanker di rumah sakit itu. Hal sama dilakukan tatkala pulau kelahirannya itu dilanda banjir besar pada 2010. Ronaldo menggalang dana lewat charity match antara FC Porto melawan Maritimo dan Nacional.
Cristiano Ronaldo: Bergaji Rp 9.300/Detik
Peristiwa bersejarah buat Ronaldo dan Martunis pada 2004.
Satu yang tak pernah dilupakan dunia, khususnya bangsa Indonesia adalah ketika dia mendatangi anak berusia 8 tahun bernama Martunis, yang ketika selamat dari bencana tsunami 2004 mengenakan jersey Portugal bernomor 7 miliknya. Keajaiban bocah Aceh ini adalah mampu bertahan 19 hari di lautan sementara seluruh keluarganya menjadi korban.

Nurani Ronaldo tersentuh, lalu dia bergerak. Ia datang ke Aceh sembari melakukan penggalangan dana untuk merehabilitasi Aceh. Barangkali daftar perbuatan baiknya lebih sedikit ketimbang yang diberikannya. Sepak bola berubah menjadi terlalu serius, terlalu sensitif, terlalu sensasional. Kontroversi atau bergembira di atas penderitaan orang lain juga kerap membelit sepak bola. Bahkan di dalam lapangan pun, ekspresi dan selebrasi serta interaksi antara pemain dan penonton bisa diganjar hukuman. Cristiano Ronaldo memberi alternatif lain memanusiawikannya kembali.

Tantangan 2014
Cristiano Ronaldo: Bergaji Rp 9.300/Detik
Setelah 9 tahun bertemu lagi dengan Martunis.
Cristiano Ronaldo sangat lekat alias identik dengan gol. Sepanjang karier profesionalnya dia telah melesakkan 311 gol, mulai dari Sporting Lisbon, Manchester United, dan Real Madrid sampai di tim nasional Portugal (U17, 20, 21, 23, senior). Di sisa usianya yang kini 28 tahun sanggupkah 'si bocah laut' tersebut melewati rekor 1.000 golnya Pele atau Romario Faria misalnya? Tampaknya tidak. 

Ungkapan Jorge Mendes, manajer pribadinya, menyiratkan jawabannya. Pendek kata, dengan segala maaf, sesungguhnya Ronaldo itu salah klub! "Jika dia bermain di Barcelona, dia akan mencetak setidaknya 120 gol," ucap manajer yang juga menjadi agennya Jose Mourinho itu saat diwawancara A Bola.

Dengan menggebu-gebu, Mendes mematok sebagai Ronaldo sebagai pemain terbaik dunia saat ini yang tidak bermain di klub terbaik dunia. "Pemain terbaik dunia main untuk tim terbaik dunia. Bayangkan itu," sergahnya. Di mata pria yang dianggap sebagai ayah profesional sang bintang, dunia sulit menemukan lagi pemain seperti Ronaldo untuk 100 tahun ke depan!

Selama ini kunci kekuatan yang jadi stigma Ronaldo sudah diakui dunia, yakni kerja keras, kualitas, ambisi serta determinasi. "Saat dia gantung sepatu kelak, orang akan mengatakan tak satupun yang bisa dibandingkan dengannya," ucapnya lagi. Sepak bola adalah soal gol. Dengan modal 69 gol selama setahun, tampaknya sulit menghentikan Ronaldo sebagai yang terbaik.
Cristiano Ronaldo: Bergaji Rp 9.300/Detik
Jadi duta pelestarian ekosistem The Mangrove Care Forum di Benoa, Bali.
"Ini seluruhnya tentang kerja keras dan dedikasi. Setiap musim buatku adalah tantangan baru," kilah Ronaldo. "Mencetak gol adalah kegairahanku. Setiap musim aku terus mencoba untuk memperbaiki (kualitas) diriku. Gol, assist, dan jika Anda melihat di enam-tujuh tahun terakhir, aku menjadi lebih baik dan mencetak gol lebih banyak."

Boleh jadi gol memang bukan hal terpenting dalam sepak bola, namun tanpa gol Anda tak akan memenangkan pertandingan. Dunia hanya menghargai, mengakui, serta mengenang pihak yang menang. Lewat pengakuannya itu, artinya Ronaldo menantang dirinya untuk bikin gol lebih banyak lagi pada 2014. Lebih dari 69 gol. Sanggup?

"Tentu tidak mudah, tapi pasti aku akan coba rekor itu. Jika tidak dicoba, Anda tidak akan meraih kehebatan apapun," kata si pencetak 164 gol dari 151 kali main di Real Madrid sejak 2009 itu. Banyak yang bilang, 2013 adalah tahun keberuntungannya. Faktor terkuat karena meredupnya Lionel Messi, entah karena bosan, turun semangat, dan memang lagi didera cedera. Sejak gabung empat tahun lalu, faktanya Ronaldo hanya meraih sekali juara liga (2011/12), sekali Copa del Rey (2010/11), dan Piala Super Spanyol 2012. 

Namun peningkatan kualitas main, ditambah dengan gaya khas juga kepercayaan diri yang tinggi, rasa salut langsung muncul untuk menghargai kerja keras dan tekadnya. Proses ini yang nanti terbukti akan jadi kunci suksesnya. Peer CR7 masih banyak. Setidaknya dia mesti memandu Real Madrid untuk meraih gelar kesepuluh Liga Champion (la decimo). Satu hal yang jadi ukuran adalah sumbangsihnya bersama Portugal di Brasil 2014. "Kami akan coba lintasi itu partai demi partai. Setelah itu mari kita lihat apa yang terjadi nanti," jawab Ronaldo dengan diplomatis.

RONALDOTISTIKA 2013

Cristiano Ronaldo: Bergaji Rp 9.300/DetikLahir: 5 Februari 1985
Usia: 28 tahun
Tinggi/Berat: 186 cm/84 kg
Klub: Real Madrid
Nomor Punggung: 7 (klub dan timnas)
Posisi: Gelandang Serang, Penyerang
Negara: Portugal
Rekor Ballon d'Or: Pemenang 2008; Finalis 2007, 2009, 2011, 2012
Main di 2013: 60
Gol di 2013: 69
Assist di 2013: 14
Titel di 2013: -
Statistik 2012/13 - 2013/14

AJANG
La Liga
Liga Champion
Copa Del Rey
Partai
51
29
7
Starter
47
29
7
Cadangan
4
0
0
Menit Main
4409
1618
690
Starter
4251
1618
690
Jadi Cadangan
158
0
0
Gol Total
54
21
7
Gol Sundulan
8
3
1
Gol Kaki Kanan
35
14
2
Gol Kaki Kiri
11
4
4
Gol Penalti
8
1
1
Gol Set-piece
5
0
0
Gol Jadi Starter
53
21
7
Gol Jadi Cadangan
1
0
0
Tembakan
364
115
42
Persentase Gol
85
88
50
Assist
14
3
1
Kartu Kuning
12
1
3
Kartu Merah
0
0
1
Pelanggaran
40
13
10
Dilanggar
116
38
29
Trik Dengan Bola
71
32
9
Merebut Bola
526
168
74
Mendapat Penalti
1
1
1
Penyebab Penalti
1
0
0
Umpan Silang
112
26
21
Total Umpan
1851
738
301
Umpan Pas
1384
585
224
Umpan Tanggung
467
153
77

KEKUATAN

Tembakan jarak jauh >>>> Sangat kuat
Tendangan bebas langsung >>>> Sangat kuat
Duel udara >>>> Kuat
Dribel >>>> Kuat
Terobosan >>>> Kuat

KELEMAHAN

Kontribusi pertahanan >>>> Sangat lemah
Umpan Silang >>>> Lemah

GAYA BERMAIN

πŸ‘‰Ambisius, lebih individual
πŸ‘‰Pantang menyerah, bersemangat
πŸ‘‰Suka penetrasi pertahanan lawan
πŸ‘‰Berbahaya dalam set-piece
πŸ‘‰Sering menahan bola
πŸ‘‰Senang umpan pendek

(foto: ronaldo7.net/livemans/bintang/sidomi/berita2bahasa/azureazure/savethechildren)

Share:

Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009

Habis gelap terbitlah terang. Senin, 19 Januari 2009, di aula Gedung Pers Milano, Italia, si pemberontak itu dinobatkan jadi yang terbaik di Serie A dalam pentas Oscar Del Calcio, semacam Academy Award atau Piala Oscar-nya sepak bola.

Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009
Malam itu Zlatan Ibrahimovic menjadi the best actor dengan tiga penghargaannya! Rupanya tak percuma lelaki berpotongan macho berusia 28 tahun itu bernama Zlatan, yang dalam bahasa Bosnia artinya emas nan berkilauan. Seorang bintang itu kerap kontroversial, suka lawan arus. Asal jago, sah-sah saja. 

Aroma kebintangan superstar memang kian menguat kalau dia nyeleneh atau mbalelo. Ada saja ulah yang dibuat. Ingatlah kesan pada Diego Maradona, Eric Cantona hingga Cristiano Ronaldo. Dan kini Ibrahimovich juga menjadi orang yang spesial! Dalam sepak bola kehebatan prestasi klub dan skill si pemain adalah soulmate tiada tara. Ibrahimovich pun mirip Ronaldo. Sering bikin klubnya panas dingin. Misalnya tiba-tiba saja seenaknya ingin pindah klub.

Bedanya jika Ronaldo gagal mengikuti kata hatinya, tidak begitu dengan Ibra. Soal urusan bola-bola mati atau bikin gol, lelaki Swedia ber-DNA Balkan ini tak kalah dengan pemain terbaik dunia 2008 itu. Makanya, biar sesama Portugal, toh di benak Jose Mourinho, Ibra masih tetap dianggap lebih hebat dari CR7. Omongan JM kenyataannya bukan pepesan kosong.

Sebuah inagurasi bertajuk 'Oscar del Calcio AIC 2008' jadi pengukuhan pria Libra ini. AIC - Associazione Italiana Calciatori e Sportitalia alias asosiasi pesepak bola dan olah raga seluruh Italia, kali ini menjatuhkan pilihan pada Ibra atas sejumlah prestasinya di FC Internazionale Milano.

Hasil Oscar del Calcio adalah polling dari seluruh aksi Serie A di masa pre-season. Ada yang beda kali ini. Sekarang tiada lagi kategori pemain terbaik satu dekade atau pemain favorit, yang tahun lalu diraih Luiz Ronaldo dan Gianluigi Buffon. Satu yang baru adalah pendukung terbaik (tifoso dell' anno).

Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009
Ibra meraih tiga kategori terbaik untuk pencetak gol terbaik, pemain asing dan pemain terbaik keseluruhan. Walhasil dia mengatasi Ricardo Kaka  (Milan), Daniele De Rossi (Roma), Andrea Pirlo (Milan), Alessandro Del Piero (Juventus) serta Adrian Mutu (Fiorentina).

Bagi Ibra, Oscar del Calcio 2008 adalah kemenangan kata hatinya. "Saya dedikasikan ini untuk Jose Mourinho dan Roberto Mancini. Terima kasih kepada yang memilih saya. Selanjutnya saya ingin fokuskan kemenangan di Inter," tutur pencetak 51 gol dari 97 kali main di Nerazzurri.

Perjuangan panjang ayah dari Maximilian Ibrahimovich (2,5 tahun) sampai naik panggung Oscar del Calcio sungguh berliku. Istilahnya high risk, high return. Dan Ibra adalah contoh sukses orang yang berani ambil resiko. Seluruh masa depannya dipertaruhkan. Karier, reputasi hingga kesehatan.

Usai kasus Calciopoli di akhir musim 2005/06, banyak pemain menyatakan sumpah setianya, walau Juventus harus main di Serie B. Namun tidak demikian dengan Ibra. Ia melawan arus. Lalu menyatakan diri keluar dari Juve dan ingin bergabung ke Internazionale, sang musuh terbesar!

Memupus Mitos

Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009Karena tipikal Italia dan sepak bolanya yang menjunjung tinggi moralitas diantara aneka aksi amoral di pentas calcio, maka siapapun yang mengaku Juventini tentu geram dengan sikap Ibra. Hasilnya bisa ditebak. Transfer Ibra ke Inter dipersulit. Ia meradang diperlakukan beda. Yang jadi masalah adalah saat itu Ibra belum memahami kultur Italia. Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, Gianluca Zambrotta, atau Emerson Ferreira dibiarkan sebab pindahnya ke Spanyol. Satu-satunya pemain yang langkahnya mirip Ibra tapi bernasib mujur adalah Patrick Vieira. Bekas kapten Arsenal ini memang ditransfer resmi ke Inter. Ibra adalah permata masa depan Juve. Dia baru dua musim saat ingin gabung ke Inter. 

Harganya mahal dan dengkulnya tidak sakit-sakitan seperti Vieira, yang terus bikin dompet Juve tipis sebab dia makan gaji buta. Melepas anak Malmoe ini ke Milano sama saja mencabut kumis macan. Sejarah mencatat akhirnya Juve menyerah dan Ibra pun dijual ke Inter dengan nilai 24,8 juta euro pada 10 Agustus 2006. Ini jauh dari banderol 40 juta euro yang diingini bos Juve, Giovanni Coboli. Namun Juve tetap untung sekitar 5 juta pound, mengingat harga belinya 19 juta dari Ajax pada 2004 dengan dua tahun masa pakai.

Ibra adalah anak kedua Sefik Ibrahimovich, seorang muslim Bosnia, yang berojol dari rahim Jurika, seorang wanita Kroasia, pada 3 Oktober 1981 di Malmoe, Swedia. Awalnya dia mulai main bola di usia delapan tahun melalui klub Anadolu BI dan FBK Balkan. Usia 14 tahun, Ibra sudah dikontrak klub top Swedia, Malmoe FF.

Di usia 20 tahun, jago taekwondo ini sudah harus merantau ke Belanda lantaran Ajax Amsterdam membayar kelihaiannya senilai 7,8 juta euro. Jauh dari orang tua di saat usia tengah ranum-ranumnya membuat dia sering sulit kontrol diri. Naluri pemberontaknya semakin membara.

Ketika Ajax ganti nakhoda ke Ronald Koeman, Ibra bikin kesalahan konyol karena terus berusaha mencederai Rafael van der Vaart setiap latihan. Ajax dan Koeman murka, Ibra menantang, dan yang terjadi dia dijual paksa ke Juventus. Padahal saat itu di Ajax namanya tengah membubung tinggi.

Di Juventus lama kelamaan Ibra pun tidak cocok dengan Fabio Capello. Pertikaian itu kerap jelas terlihat di pinggir lapangan. Gilanya, dengan beraninya dia sering meladeni kemarahan Capello, bahkan menghardiknya! Kala Capello hengkang ke Real Madrid, sekilas posisi Ibra aman. Tapi salah, karena sejak itu dia mulai tidak betah.

Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009"Sejak kecil, saya memang pendukung Inter," aku Ibra yang sekaligus menguak rahasia kehebatannya di Nerazzurri. Seperti Maradona atau Cantona, dia pun selalu bermain mengikuti kata hatinya, dengan karakter aslinya. Hebat tapi kerok menyatu. Makanya dia dijuluki 'separo pebalet, separo gangster'. Sebenarnya Juve dibawanya jadi scudetto 2004/05, dan 2005/06. Tapi skandal Calciopoli membuyarkannya, dan dua gelar Bianconeri itu tak diakui negara. 

Jika pada 2004/05 dicabut paksa, maka di 2005/06 titelnya diberikan FIGC kepada Inter! Itulah kenapa Ibrahimovich setengah mati ingin gabung ke Inter. Dia tak mau membohongi dirinya sendiri! Fakta bicara. Sejak lelaki yang tingginya 192 cm ini gabung, maka selubung kutukan triskaidekaphobia, mitos angka 13 (jumlah titel scudetto sampai saat itu), yang melingkupi Inter belasan tahun pun, abrakadabra... copot dan lepas!

Di dua musim berikutnya Inter malah perkasa seolah tiada lawan. Ini jadi argumentasi yang menarik. Apakah semua itu Ibrahimovich? Karena jujur saja, andil Ibra amat dominan membawa Inter memungut titel scudetto ke-14, 15, dan 16-nya. Bahkan sebenarnya Ibra telah empat kali juara!

Ah, sudahlah. Yang pasti, selalu ada hikmah di balik setiap persoalan bahkan musibah. Zlatan Ibrahimovich adalah salah satu pemain bola yang mempercayai ketentuan Illahi itu. Dibekali keyakinan, keteguhan, doa dan kerja keras, maka tak sampai tiga tahun, gelar Serie A pun dalam genggamannya.


OSCAR DEL CALCIO 2008

Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009

πŸ‘Pemain Terbaik: Zlatan Ibrahimovic (Inter)
   Nominator Lain: Alessandro Del Piero (Juventus), Daniele De Rossi (Roma), Andrea Pirlo (Milan), Ricardo Kaka  (Milan), Adrian Mutu (Fiorentina).

πŸ‘Pemain Italia Terbaik: Alessandro Del Piero (Juventus)
   Nominasi Lain: Daniele De Rossi (Roma), Andrea Pirlo (Milan).

πŸ‘Pemain Asing Terbaik: Zlatan Ibrahimovich (Inter)
   Nominator Lain: Ricardo Kaka  (Milan), Adrian Mutu (Fiorentina).

πŸ‘Pemain Muda Terbaik: Marek Hamsik (Napoli)
   Nominator Lain: Mario Balotelli (Inter), Sebastian Giovinco (Juventus).

πŸ‘Penjaga Gawang Terbaik: Gigi Buffon (Juventus)
   Nominator Lain: Sebastien Frey (Fiorentina), Julio Cesar (Inter).

πŸ‘Bek Terbaik: Giorgio Chiellini (Juventus)
   Nominator Lain: Philippe Mexes (Roma), Alessandro Nesta (Milan).

πŸ‘Pelatih Terbaik: Cesare Prandelli (Fiorentina)
   Nominator Lain: Carlo Ancelotti (Milan), Luciano Spalletti (Roma).

πŸ‘Wasit Terbaik: Roberto Rosetti
   Nominator Lain: Emidio Morganti, Massimiliano Saccani

πŸ‘Gol Terbaik: Zlatan Ibrahimovich (Inter)

πŸ‘Pendukung Terbaik: Stefano Borgonovo

OSCAR DEL CALCIO 1997-2008


2008 - Zlatan Ibrahimovich (Inter)
2007 - Ricardo Kaka (Milan)
2006 - Fabio Cannavaro (Juventus)/Real Madrid
2005 - Alberto Gilardino (Parma)/Milan
2004 - Ricardo Kaka (Milan)
2003 - Pavel Nedved (Juventus) & Francesco Totti (Roma)
2002 - David Trezeguet (Juventus)
2001 - Zinedine Zidane (Juventus/Real Madrid)
2000 - Francesco Totti (Roma)
1999 - Christian Vieri (Inter)
1998 - Luiz Ronaldo (Inter)
1997 - Roberto Mancini (Sampdoria/Lazio)

(foto: televisionando.it/tuttomercatoweb/isengali/gossip.it)

Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini