Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Profil Prancis: Memulihkan Kredibilitas

Manajer Prancis, Aime Jacquet, dan pasukannya memikul tugas teramat berat di Inggris nanti. Ambisi meraih kembali gelar idaman di turnamen ini bukan cuma milik tim, tetapi bangsa Prancis pun menuntutnya. Beberapa tahun terakhir, Prancis hanya dikenal namanya sebagai tim tangguh. Memulihkan kredibilitas Prancis sebagai tim kelas atas Eropa, memang tugas utama pasukan Les Bleus masa kini.

Profil Prancis: Memulihkan Kredibilitas
Bintang-bintang Prancis yang harum di pelataran klub macam Christian Karembeu, Marcel Desailly, Didier Deschamp, atau Youri Djorkaeff bertugas menghapus noda buruk prestasi Prancis. Mereka diharapkan bisa mengembalikan kenangan indah, ketika tim berlogo Ayam Jantan berjaya di era Raymond Kopa dan Just Fontaine.

Atau setidaknya seperti di pertengahan 1980-an ketika Les Bleus digembongi oleh kuartet paling aduhai pada sosok Michel Platini, Jean Tigana, Alain Giresse, dan Luis Fernandez. Empat sekawan tiada tara kala itu bersematkan titel yahud: Les Carrés Magiques alias France's Magic Square.

Belum lagi niatan untuk menghapus stigma buruk akibat kasus suap yang mendera klub elite Olympique Marseille. Klub ini dipaksa kehilangan gelar juara Piala Champion, dan diturunkan derajatnya secara tidak hormat ke Divisi II Liga Prancis. Semua itu diharapkan dapat segera dihapuskan oleh pasukan inti Jacquet.

Di Inggris nanti, kali ini Prancis mengandalkan bintang-bintang asal klub Paris Saint-Germain, yang baru saja merenggut gelar Piala Winner. Selain Djorkaeff ada Bernard Lama, Alain Roche, atau Vincent Guerin sampai Jean Pierre-Papin.

Mereka bakal bersatu dengan pemain andalan yang tersebar di klub Eropa lainnya, macam Karembeu (Sampdoria), Desailly (AC Milan), termasuk Eric Cantona (Manchester United). Mampukah Cantona melakukan hattrick titel pribadinya, setelah ia membawa United ke tampuk juara Liga Inggris dan Piala FA?

Tentu tak mudah. Di Grup B, Les Bleus sekandang bersama negara tetangga Spanyol, serta dua wakil tangguh Eropa Timur, Bulgaria dan Rumania. Perlu diingat, Bulgaria dengan Hristo Stoichkov dan Emil Kostadinov-nya masih menjadi momok mengerikan yang pernah membuat trauma bangsa Prancis karena, di menit-menit akhir pertandingan sanggup merampas tiket mereka ke Piala Dunia 1994! Jadi, jelas, beban yang dipanggul Prancis cukup berat.

Sekilas Prancis

Nama Asli: La Republique Francaise
Luas: 557.670 km2
Populasi: 55.045.998
Federasi: Federation Francaise of Football (FFF)
Berdiri: 1919
Jumlah Klub: 21.186
Jumlah Pemain: 1.915,836
Kostum: Biru-Putih-Merah
Prestasi: Juara Eropa 1984, Peringkat Ketiga Piala Dunia 1958, 1986
Pelatih: Aime Jacquet (27.11.1941), sejak 1994.

Aime Jacquet
Profil Prancis: Memulihkan KredibilitasLahir 27 November 1941. Dia pernah dua kali membela tim nasional. Jacquet adalah pemain tengah dengan kadar lumayan. Kariernya melambung di klub Saint Etienne dan Lyon. Usai gantung sepatu di Lyon, dia langsung berkarier jadi pelatih. Jacquet sempat mengembara di Lyon, Bordeaux, Montpellier, dan Nancy, sebelum akhirnya jadi asistennya Gerard Houllier di tim nasionalJacquet punya adalah karakter yang keras. Walau potongannya lembut, namun dia penganut disiplin militer. Ia seorang organisator yang baik dan terpercaya. Pria berkaca mata ini resmi menjadi pelatih nasional pada Desember 1993 menggeser Houllier, setelah gagal membawa Prancis ke putaran final Piala Dunia 1994.

Skuad
Kiper: Bernard Lama (Paris SG/33 tahun/26 kali tim nasional), Fabien Barthez (Monaco/24/2), Bruno Martini (Montpellier/34/30).
Belakang: Jocelyn Angloma (Torino/30/32), Marcel Desailly (AC Milan/27/20), Alain Roche (Paris SG/28/22), Eric Di Meco (Monaco/32/20), Bixente Lizarazu (Bordeaux/26/17), Franck Le Bouef (Strasbourg/28/7), Lilian Thuram (Monaco/24/8), Laurent Blanc (Auxerre/30/47).
Tengah: Didier Deschamps (Juventus/27/48), Christian Karembeu (Sampdoria/25/14), Vincent Guerin (Paris SG/30/10), Zinedine Zidane (Bordeaux/23/10), Sabri Lamouchi (Auxerre/24/3), Corentin Martins (Auxerre/26/11).
Depan: Youri Djorkaeff (Paris SG/28/15), Patrice Loko (Paris SG/26/11), Reynald Pedros (Nantes/27/17), Christophe Dugarry (Bordeaux/24/9), Cyril Pouget (Metz/23/3), Eric Cantona (Manchester United/29/45).

(foto: francefootball/bbc)

Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini