Memang belum seindah impian aslinya, kalau tak bisa disebut target yang meleset: menjadi juara liga. Walau begitu, dahaga publik Firenze akan kejayaan cukup terpenuhi tahun ini. Merebut juara Coppa Italia (Piala Italia) adalah kepuasan ketiga bagi semua klub di Italia, setelah menjuarai Serie A dan Piala Champion Eropa.
Fiorentina sadar, musim ini AC Milan dan Juventus memang sulit dijabanin. Jadi? Lumayanlah, berkat kepemimpinan Gabriel Omar Batistuta, La Viola bisa juga membubung ke kejuaraan Eropa dengan meraih karcis gratis dan otomatis ke Piala Winner 1996/97. Menurut kabar terakhir, mereka sudah sampai di perempatfinal. Syukurlah. Itu artinya keberkahan yang realistis benar-benar didapat. Apalagi setelah 1979, baru kali ini lagi mereka juara.
“Yang penting kami bisa go international,” sebut Vittorio Cecchi-Gori, bos dari segala bos di Fiorentina ini dengan tawa, setelah anak buahnya menghantam tuan rumah Atalanta 2-0 pada final kedua di Stadion Atleti Azzuri d’ltalia, Bergamo, 18 Mei 1996.
Berkah Juventus
Yang tak diduga, Marcello Lippi dan Juventus-nya ternyata berkepentingan juga dengan hasil Piala Italia 1996 ini. Dia segera meminang beberapa pemain, dari pihak yang tadinya bermusuhan, untuk dijadikan Juventino. Sebut saja duet Paolo Montero dan Christian Vieri (Atalanta) serta Nicola Amoruso (Fiorentina). Pantas dan sesuai ukuran.
Begitulah para pengamat di Italia menanggapi hasil yang dipetik Fiorentina. Mengapa? Meski punya salah satu lini tengah terbaik di Italia – kuartet aduhai Manuel Rui Costa, Stefan Schwarz, Francesco Baiano, dan Sandro Cois – namun secara keseluruhan Fiorentina belum bisa menandingi Milan dan Juventus.
Selain materinya lebih berbobot, karena punya pemain kelas satu, Milan dan Juve juga punya sejarah, mental, dan stabilitas permainan yang lebih baik untuk mengarungi ajang seberat kompetisi Serie A. Jadi, memang harus bersyukurlah kalian, Fiorentina!
Babak Kedua: 30/08/95: Ascoli vs FIORENTINA 1-2 (Minuti 5, Serena 59, Savio 70bd]
Babak Ketiga: 25/10/95: Lecce vs FIORENTINA 0-5 (Rui Costa 3, Batitstuta 38, Baiano 54 dan 73, Robbiati S9)
Perempatfinal Pertama: 30/11/95: FIORENTINA vs Palermo 1-0 (Batistuta 69pen)
Perempatfinal Kedua: 13/12/95: Palermo vs FIORENTINA 1-2 [Baiano 32, Rui Costa 57; Scarafoni 73pen)
Semifinal Pertama: 15/02/96: FIORENTINA vs Inter 3-1 (Batistuta 14pen, Batistuta 47 dan 86; Ganz 32)
Semifinal Kedua: 28/02/96: Inter vs FIORENTINA 0-1 (Batistuta 78)
Final Pertama: 02/05/96: FIORENTINA vs Atalanta 1-0 (Batistuta 52)
Final Kedua: 18/05/96: Atalanta vs FIORENTINA 0-2 (Amoruso 48, Batistuta 61)
(foto: fantasista10)
Fiorentina sadar, musim ini AC Milan dan Juventus memang sulit dijabanin. Jadi? Lumayanlah, berkat kepemimpinan Gabriel Omar Batistuta, La Viola bisa juga membubung ke kejuaraan Eropa dengan meraih karcis gratis dan otomatis ke Piala Winner 1996/97. Menurut kabar terakhir, mereka sudah sampai di perempatfinal. Syukurlah. Itu artinya keberkahan yang realistis benar-benar didapat. Apalagi setelah 1979, baru kali ini lagi mereka juara.
“Yang penting kami bisa go international,” sebut Vittorio Cecchi-Gori, bos dari segala bos di Fiorentina ini dengan tawa, setelah anak buahnya menghantam tuan rumah Atalanta 2-0 pada final kedua di Stadion Atleti Azzuri d’ltalia, Bergamo, 18 Mei 1996.
Berkah Juventus
Yang tak diduga, Marcello Lippi dan Juventus-nya ternyata berkepentingan juga dengan hasil Piala Italia 1996 ini. Dia segera meminang beberapa pemain, dari pihak yang tadinya bermusuhan, untuk dijadikan Juventino. Sebut saja duet Paolo Montero dan Christian Vieri (Atalanta) serta Nicola Amoruso (Fiorentina). Pantas dan sesuai ukuran.
Begitulah para pengamat di Italia menanggapi hasil yang dipetik Fiorentina. Mengapa? Meski punya salah satu lini tengah terbaik di Italia – kuartet aduhai Manuel Rui Costa, Stefan Schwarz, Francesco Baiano, dan Sandro Cois – namun secara keseluruhan Fiorentina belum bisa menandingi Milan dan Juventus.
Selain materinya lebih berbobot, karena punya pemain kelas satu, Milan dan Juve juga punya sejarah, mental, dan stabilitas permainan yang lebih baik untuk mengarungi ajang seberat kompetisi Serie A. Jadi, memang harus bersyukurlah kalian, Fiorentina!
RUTE JUARA
Babak Pertama: Menang byeBabak Kedua: 30/08/95: Ascoli vs FIORENTINA 1-2 (Minuti 5, Serena 59, Savio 70bd]
Babak Ketiga: 25/10/95: Lecce vs FIORENTINA 0-5 (Rui Costa 3, Batitstuta 38, Baiano 54 dan 73, Robbiati S9)
Perempatfinal Pertama: 30/11/95: FIORENTINA vs Palermo 1-0 (Batistuta 69pen)
Perempatfinal Kedua: 13/12/95: Palermo vs FIORENTINA 1-2 [Baiano 32, Rui Costa 57; Scarafoni 73pen)
Semifinal Pertama: 15/02/96: FIORENTINA vs Inter 3-1 (Batistuta 14pen, Batistuta 47 dan 86; Ganz 32)
Semifinal Kedua: 28/02/96: Inter vs FIORENTINA 0-1 (Batistuta 78)
Final Pertama: 02/05/96: FIORENTINA vs Atalanta 1-0 (Batistuta 52)
Final Kedua: 18/05/96: Atalanta vs FIORENTINA 0-2 (Amoruso 48, Batistuta 61)
(foto: fantasista10)