Kali ini kita beralih ke Piala FA. Di sini suasana akan semakin panas. Maklum saja, kompetisi sepak bola tertua di dunia itu sudah memasuki putaran kelima. Ini berarti tinggal tiga babak lagi untuk sampai ke puncak, final di Stadion Wembley, pertengahan Mei mendatang.
Nah, bagi Manchester United ajang ini merupakan sasaran kedua setelah kompetisi liga. Meski United agak berkonsentrasi di kompetisi liga, hal yang satu ini tampaknya juga tak luput dari perhatian mereka. Mereka tak mau melepas begitu saja. Perlu diketahui, United adalah juara bertahan tahun lalu setelah memukul Chelsea 4-0 di final.
Ahad malam ini, Steve Bruce dkk, akan menghadapi juara Piala FA tahun 1972, Leeds United, di stadion kebanggaan mereka, Old Trafford. Partai ini dikategorikan sebagai big match karena dibanding tujuh pertandingan lain, pertemuan kedua tim elit ini bakal menyajikan pertarungan keras dan menarik, mengingat rivalitas mereka selama ini.
Ketangguhan United akan diuji keampuhannya terhadap gedoran Leeds yang dimotori oleh Gary Speed, David Batty, atau pemain nasional Skotlandia yang menjadi kapten The Whites, Gary McAllister. Sayang mantan pemain Manchester United, Gordon Strachan, tidak bisa hadir lagi sebab sudah pindah ke Coventry City. Begitu juga Eric Cantona, eks legiun Leeds yang ikut mengantarkankan klub ini menjadi juara liga Divisi Utama edisi terakhir (1991/92).
Pertarungan di lini tengah ini semakin seru mengingat kubu ‘Setan Merah’ sudah pasti menurunkan skuad terbaiknya. Dirigen Paul Ince, Andrei Kanchelskies atau Roy Keane, ditambah pemain muda Nicky Butt dan Ryan Giggs, siap bertarung di sektor vital itu. Mereka inilah yang siap memberi umpan matang untuk diselesaikan oleh Andy Cole, Mark Hughes, atau Brian McClair.
Itu membuat barikade pertahanan Leeds yang dilapisi Tony Dorigo, John Pemberton, dan Gary Kelly akan mendapat ujian berat. Sedangkan di sektor penjaga gawang, hampir pasti United butuh ketangguhan Peter Schmeichel untuk membendung empat striker legam Leeds, siapapun yang diturunkan nanti. Ada Rod Wallace, Brian Deane, Phil Masinga, atau Anthony Yeboah. Kita tunggu saja laga menarik ini.
(foto: bfcblog)
Nah, bagi Manchester United ajang ini merupakan sasaran kedua setelah kompetisi liga. Meski United agak berkonsentrasi di kompetisi liga, hal yang satu ini tampaknya juga tak luput dari perhatian mereka. Mereka tak mau melepas begitu saja. Perlu diketahui, United adalah juara bertahan tahun lalu setelah memukul Chelsea 4-0 di final.
Ahad malam ini, Steve Bruce dkk, akan menghadapi juara Piala FA tahun 1972, Leeds United, di stadion kebanggaan mereka, Old Trafford. Partai ini dikategorikan sebagai big match karena dibanding tujuh pertandingan lain, pertemuan kedua tim elit ini bakal menyajikan pertarungan keras dan menarik, mengingat rivalitas mereka selama ini.
Ketangguhan United akan diuji keampuhannya terhadap gedoran Leeds yang dimotori oleh Gary Speed, David Batty, atau pemain nasional Skotlandia yang menjadi kapten The Whites, Gary McAllister. Sayang mantan pemain Manchester United, Gordon Strachan, tidak bisa hadir lagi sebab sudah pindah ke Coventry City. Begitu juga Eric Cantona, eks legiun Leeds yang ikut mengantarkankan klub ini menjadi juara liga Divisi Utama edisi terakhir (1991/92).
Pertarungan di lini tengah ini semakin seru mengingat kubu ‘Setan Merah’ sudah pasti menurunkan skuad terbaiknya. Dirigen Paul Ince, Andrei Kanchelskies atau Roy Keane, ditambah pemain muda Nicky Butt dan Ryan Giggs, siap bertarung di sektor vital itu. Mereka inilah yang siap memberi umpan matang untuk diselesaikan oleh Andy Cole, Mark Hughes, atau Brian McClair.
Itu membuat barikade pertahanan Leeds yang dilapisi Tony Dorigo, John Pemberton, dan Gary Kelly akan mendapat ujian berat. Sedangkan di sektor penjaga gawang, hampir pasti United butuh ketangguhan Peter Schmeichel untuk membendung empat striker legam Leeds, siapapun yang diturunkan nanti. Ada Rod Wallace, Brian Deane, Phil Masinga, atau Anthony Yeboah. Kita tunggu saja laga menarik ini.
(foto: bfcblog)