Menyundul bola dapat berarti keseimbangan. Bisa juga dianggap sebagai gerakan proporsional. Tidak akan didapat hasil yang baik jika keseimbangan tidak diperhatikan. Justru sebaliknya, bisa membahayakan. Keseimbangan bukan berarti antara sesama bagian tubuh saja, tetapi lebih ditekankan pada keseimbangan menjemput datangnya bola dengan jitu, tentu lewat kepala dan dalam berbagai posisi dan keadaan.
Pelatih kenamaan Jack Charlton amat mengagungkan soal dunia sundul-menyundul ini. “Biarkanlah bola di udara, bermainlah untuk Tuhan.” Demikian moto pelatih nasional Irlandia itu. Buat sebagian tim atau bahkan bangsa, sundulan dapat diartikan sebagai senjata mematikan sekaligus pertahanan efektif.
Menyundul berguna untuk taktik penyerangan, bertahan, atau kontrol bola. Paling sering digunakan oleh bek tengah dan penyerang tengah, sebab posisi mereka yang paling memungkinkan kedatangan bola, entah di gawang sendiri ataupun gawang lawan. Pemain gelandang sedikit menerima bola sundulan, meskipun tidak mutlak, yang paling jarang adalah para pemain sayap.
Deretan bek tangguh seperti Gary Mabbutt, Gary Pallister, Tony Adams, atau Mark Wright adalah para master pertahanan yang menggunakan sundulan sebagai senjata utamanya. Mereka terlampau elegan saat menjemput bola. Bukan saja mengamankan gawang sendiri, tetapi juga bakal mengancam gawang lawan.
Demikian pula Mark Hateley, Niall Quinn, Steve Bull, atau Paul Stewart, merupakan penyerang-penyerang yang sering mencetak gol lewat kepala daripada kaki. Dalam hal bertahan, sundulan lebih efektif ketimbang kaki. Juga lebih cepat dan lebih efisien. Bagi beberapa pelatih, seperti halnya Jack Charlton, sundulan bisa dijadikan sebagai patron utama strategi.
Banyak tim yang ketakutan menghadapi strategi ekslusif ini, sebab tidak banyak pemain punya bakat sundulan yang bagus. Sundulan dapat dilakukan lewat bagian dari kepala, dengan berbagai gaya atau cara. Ada beberapa tipe sundulan, yaitu sundulan bertahan, menyerang, mengumpan, dan mengelabui.
Tips: Hendaknya Anda tetap rileks ketika menjemput bola, namun tegakkan bahu. Ketika bola sampai, picingkan mata sembari menggerakkan otot leher. Konsentrasi dan timing yang tepat adalah kunci yang menentukan hasil sundulan terbaik.
(foto: skysport) *disarikan dari buku Soccer Skills with Gazza
Pelatih kenamaan Jack Charlton amat mengagungkan soal dunia sundul-menyundul ini. “Biarkanlah bola di udara, bermainlah untuk Tuhan.” Demikian moto pelatih nasional Irlandia itu. Buat sebagian tim atau bahkan bangsa, sundulan dapat diartikan sebagai senjata mematikan sekaligus pertahanan efektif.
Menyundul berguna untuk taktik penyerangan, bertahan, atau kontrol bola. Paling sering digunakan oleh bek tengah dan penyerang tengah, sebab posisi mereka yang paling memungkinkan kedatangan bola, entah di gawang sendiri ataupun gawang lawan. Pemain gelandang sedikit menerima bola sundulan, meskipun tidak mutlak, yang paling jarang adalah para pemain sayap.
Deretan bek tangguh seperti Gary Mabbutt, Gary Pallister, Tony Adams, atau Mark Wright adalah para master pertahanan yang menggunakan sundulan sebagai senjata utamanya. Mereka terlampau elegan saat menjemput bola. Bukan saja mengamankan gawang sendiri, tetapi juga bakal mengancam gawang lawan.
Demikian pula Mark Hateley, Niall Quinn, Steve Bull, atau Paul Stewart, merupakan penyerang-penyerang yang sering mencetak gol lewat kepala daripada kaki. Dalam hal bertahan, sundulan lebih efektif ketimbang kaki. Juga lebih cepat dan lebih efisien. Bagi beberapa pelatih, seperti halnya Jack Charlton, sundulan bisa dijadikan sebagai patron utama strategi.
Banyak tim yang ketakutan menghadapi strategi ekslusif ini, sebab tidak banyak pemain punya bakat sundulan yang bagus. Sundulan dapat dilakukan lewat bagian dari kepala, dengan berbagai gaya atau cara. Ada beberapa tipe sundulan, yaitu sundulan bertahan, menyerang, mengumpan, dan mengelabui.
Tips: Hendaknya Anda tetap rileks ketika menjemput bola, namun tegakkan bahu. Ketika bola sampai, picingkan mata sembari menggerakkan otot leher. Konsentrasi dan timing yang tepat adalah kunci yang menentukan hasil sundulan terbaik.
(foto: skysport) *disarikan dari buku Soccer Skills with Gazza