Kosa kata bahasa Italia tampaknya bertambah satu lagi. Selama ini telah dikenal calciatori yang berarti pesepak bola. Tapi kini belakangan muncul istilah calciattori dengan dua ‘t’, yang berarti pemain bola sekaligus seorang aktor (gabungan kata calciatori dengan attori). Yang terakhir itu bukan pemain yang punya profesi aktor, melainkan cuma sebutan untuk para pesepak bola yang bertingkah macam-macam setelah menjebolkan gawang lawan.
Di Piala Dunia 1990, Anda tentu mengenal Roger Milla dengan goyang pinggulnya. Makin unik lagi pada Piala Dunia 1994 di AS. Gelandang sayap Nigeria, Finidi George, langsung menari dengan gaya anjing kencing usai membobol gawang lawan. Hal unik juga dibuat oleh Bebeto, striker Brasil, yang melakukan gaya timang-timang anakku sayang.
Nah di Serie A kini makin dibanjiri dengan selebrasi gol yang menghibur. Lihat saja para pemain Milan dan Foggia dengan gaya meluncurkan diri bersama di atas rumput. Ada pula Gabriel Batistuta dengan gaya fotomodel sambil memegang bendera sepak pojok. Batigol juga kerap merayakan gol dengan gaya menembak senapan sambil berputar.
Beberapa attori lapangan hijau yang suka mengekspresikan kegembiran setelah bikin gol antara lain duet striker Napoli, Daniel Fonseca (Uruguay) dan Antonio Careca (Brasil) dengan goyang Samba-nya. Juga Tomas Skuhravy (Ceko/Genoa) dengan gerakan koprol atau salto-nya. Begitu juga Faustino Asprilla (Kolombia/Parma).
Terakhir kali gaya yang dibuat Sandro Tovalieri, striker Bari, cukup sensasional alias mampu mencengangkan orang. Begitu rekannya, Miguel Angel Guerrero, pemain asal Kolombia, mencetak gol Tovalieri langsung lari ke pinggir lapangan. Apa yang dia lakukan?
Tovalieri tiba-tiba berlutut lalu merangkak dengan lututnya itu menirukan binatang berkaki empat. Lucunya lagi, gerakan itu diikuti oleh Guerrero dan tiga rekannya yang lain sehingga terlihat barisan seperti binatang merangkak. Pokoknya menghibur! Entah di kemudian hari adegan apa lagi yang akan muncul.
Siapa ‘nenek moyang’ atraksi sampingan usai mencetak gol di sepak bola itu? Setelah dicari-cari, entahlah, tapi media massa di Italia menyebutkan pembukanya adalah Juary, pemain Brasil yang membela Avellino (kini di Serie C) di Serie A di awal 1980-an. Dalam satu laga bersama Avellino, Juary - yang kemudian menjadi juara Eropa bersama FC Porto pada 1987 - segera lari ke sudut lapangan untuk merayakan kegembiraan usai mencetak gol. Apa yang ia lakukan? Dia menari-nari sambil mengitari bendera sepak pojok di sudut lapangan. Banyak penonton yang terpingkal-pingkal melihat ulah orisinalnya yang amat langka itu.
Marcio Santos Bugil
Setelah Faustino Asprilla berbugil ria, kini giliran bek Fiorentina asal Brasil, Marcio Santos. Foto telanjangnya (hanya bagian alat vital yang tertutup), terpampang seronok di majalah bulanan Boss. Seperti juga Asprilla, dia mengatakan bahwa tidak ada kesulitan sedikit pun apalagi malu untuk berpose nekat semacam itu. “Lagi pula saya dibayar kok,“ tambahnya. Memang kebetulan namanya lumayan ngetop di Italia, Maka begitu edisi “Santos Telanjang” terbit, majalah itu pun langsung jadi perbincangan, terutama dari teman-teman seklubnya.
Ada yang usil mengatakan bahwa Santos berbuat itu dengan maksud untuk memikat idolanya, Sharon Stone. Soalnya, sampai saat ini dia belum juga diperkenalkan pada aktris sensual Hollywood pemeran film Basic Instinct itu oleh Presiden Fiorentina, Vittorio Cecchi-Goti. Pasalnya Santos belum memenuhi syarat. Wah, pasti berat ya? Lumayan. Untuk mencapainya, Santos diharuskan minimal bikin tujuh gol buat Fiorentina. Ini janji mati Gori!
(foto: pinterest/messinasportiva/footballnotballet/it.wiki/zmnapoli)