Stadion "berdarah" Heysel di Brussels, Sabtu (17/12) besok, akan menjadi saksi bisu pertarungan dua tim papan atas Eropa, tuan rumah Belgia melawan pimpinan klasemen sementara, Spanyol, dalam lanjutan penyisihan Kejuaraan Eropa Antarnegara Grup 2. Kedua tim berkostum merah itu bersaing ketat bersama juara bertahan Denmark untuk memperebutkan dua jatah ke putaran final di Inggris 1996.
Bagi Belgia partai ini merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki posisi sekaligus mengangkat moral para pemain, setelah dalam dua pertandingan terakhir mereka dibabat Denmark 1-3 dan ditahan Macedonia 1-1 di Heysel. Meski dengan komposisi pas-pasan, akibat absennya beberapa bintang mereka, namun pelatih Paul Van Himst tak mau berkecil hati. Tiada kata lain, Spanyol mesti digebuk," tekadnya pendek. Bagaimana persiapan Belgia?
“Kami memang kehilangan (Enzo) Scifo, (Luis) Oliveira, dan (Josip) Weber. Namun dengan memperkuat lini belakang dan tengah, kami menjadi yakin untuk menyerang habis-habisan. Pertarungan melawan Spanyol kami anggap sebagai real-final,” lanjut Van Himst.
Maka tak heran jika ia dengan sabar menunggu defender Philippe Albert dari Newcastle United, yang masuk pusat latihan belakangan. Albert baru bergabung Ahad (11/12) lalu, setelah sehari sebelumnya masih memperkuat Newcastle United yang menewaskan Leicester City 3-1 (dia mencetak dua gol) dalam lanjutan Liga Utama Inggris.
Akal Clemente
Partai itu menjadi penting baginya, sebab ia menyarangkan dua gol ke gawang Leicester. Selain Albert, yang absen di dua pertandingan sebelumnya. Van Himst juga bakai menurunkan pendatang baru Francis Severeyns (Antwerpen) untuk menemani Marc Degryse di depan. Peluang Belgia semakin besar mengingat Spanyol juga kehilangan kapten Jose Bakero, fullback Albert Ferrer, serta gelandang Jose Caminero.
Meski begitu pelatih Javier Clemente tak kehilangan akal, yaitu dengan memanggil gelandang La Coruna kelahiran Brasil, Donato da Silva dan penyerang Madrid, Jose Amavisca untuk memperkuat lini tengah bersama Fernando Hierro (Madrid).
Hasil akhir duel Belgia vs Spanyol bisa jadi ditentukan oleh baik tidaknya penampilan penjaga gawang mereka, Michel Preud'homme (Benfica) dan Andoni Zubizarreta (Valencia). Preud'homme — kiper yang memakai contact lens minus 5 — adalah penjaga gawang terbaik Piala Dunia 1994. Sedangkan Zubizarreta adalah kiper kawakan Spanyol, salah satu yang terbaik di Eropa. Siapa yang menang? Wait and see-lah.
Kualifikasi Grup 2
Siprus vs Spanyol 1-2, Belgia vs Armenia 2-0, Denmark vs Belgia 3-1, Macedonia vs Spanyol 0-2, Belgia vs Macedonia 1 -1, Spanyol vs Denmark 3-0.
Klasemen Sementara
Spanyol 3 3 0 0 (7-1) 9
Siprus 3 1 1 1 (3-2) 4
Belgia 3 1 1 1 (4-4) 4
Denmark 3 1 1 1 (4-5) 4
Macedonia 3 0 2 1 (2-4) 2
Armenia 3 0 1 2 (0-4) 1
(foto: news.coral/lavenir)