Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Belgia vs Spanyol 1-4: Clemente Menang Selangkah

Hola Espana! Hola Clemente! Yel-yel ini diserukan serentak oleh pendukung tim nasional Spanyol begitu wasit Ahmed Cakar asal Turki meniup peluit panjang. Spanyol memenangi laganya melawan tuan rumah Belgia 4-1 dalam lanjutan penyisihan Grup 2, di Brussels, Ahad lalu. Kemenangan mutlak ini adalah sukses besar sekaligus pengakuan eksistensi pelatih Spanyol, Javier Clemente Lazaro (44), yang menukangi Tim Matador sejak 1992.


Rekor 100 Persen Tim Matador

Boleh dikata, tahun 1994 adalah tahun istimewa untuk Clemente, juga untuk Spanyol. Dari kemenangan itu, Spanyol kini mengukuhkan diri di puncak klasemen dengan 12 angka sempurna alias 100%, hasil empat kali menang dari empat kali pertandingan. Meski masih jauh, hampir dipastikan satu tempat putaran final sudah mereka raih. Sedang nasib Belgia benar-benar di ujung tanduk.

Spanyol tampak makin matang. Maklum saja, sebagian besar pemain intinya adalah pemain-pemain muda yang sudah kompak dan teruji di dua tahun terakhir. Bermaterikan skuad yang menjuarai Olimpiade 1992. ditambah pemain transisi seperti Jose Bakero, Julio Salinas, atau Andoni Zubizarreta, orang paling yakin pada kemampuan Clemente untuk mengulangi era kejayaan seperti di dekade 1960-an.

Tetap Merendah

Bahkan Clemente hanya menjadikan Piala Dunia lalu sebagai batu loncatan saja. Padahal Spanyol mencatat prestasi lumayan: masuk ke babak perempatfinal sebelum ‘kalah sial’ dari Italia. Kini dia mulai memetik hasilnya. Lihat penampilan pasukannya ketika melindas tim tangguh Belgia. Mereka bermain lebih dinamis, lebih solid, dan impresif. Dan empat gol yang tercipta murni dari hasil serangan mereka.


Luis Enrique, Miguel Angel Nadal, Sergi Barjuan, Julen Guerrero, atau debutan Donato Gama da Silva, langsung mengalami kemajuan pesat dan tambah tajam. Persaingan Barcelona, La Coruna, Madrid, atau Bilbao di kompetisi liga, tampaknya membuat mereka saling berpacu di tim nasional. 

Bukan tidak mungkin, Spanyol akan membuat geger di kancah Eropa beberapa tahun mendatang. Terlebih lagi tim-tim mapan lain seperti Jerman, Italia, atau Prancis makin tenggelam oleh kekuatan baru Kroasia, Portugal, Rumania, Bulgaria, Swiss, bahkan Norwegia. Dalam hal ini Clemente memang telah menang selangkah, yakni sukses melakukan regenerasi.

"Spanyol kini berisi pemain-pemain muda penuh bakat. Kalau terus begini, bukan tidak mungkin tim ini akan menjadi yang terdepan di antara Jerman, Inggris, Belanda, dan Italia," cetus Van Himst setelah pertandingan. Mendengar itu, Clemente hanya tersenyum simpul. Puaskah dia? Ternyata tidak. “Posisi kami belumlah aman, segalanya masih bisa terjadi," ujarnya merendah.

(foto: fifa.com)

Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini