Hati-hatilah mengikuti senam aerobik. Pesan ini dilontarkan Maya Tamara (33), salah seorang pakar senam kenamaan negeri ini. Menjamurnya kegiatan aerobik memang diakui mempunyai dampak bagus untuk kebugaran masyarakat. Namun pemilik sanggar senam dan balet Namarina tersebut mengharap agar masyarakat jangan latah main ikutan aerobik, apalagi karena gengsi.
"Harus teratur dan bertahap serta memilih instruktur yang mengerti betul keadaan anatomi tubuh," imbuhnya dengan nada serius. "Yang lebih diharapkan adalah mereka pelaku yang melakukannya secara rutin. Bagi karyawan kantor misalnya, karena sibuk, biasanya mereka ikut aerobik kalau ada waktu saja.
Namun bisa jadi sampai beberapa jam. Jelas ini berbahaya," tambah si pencipta gerakan olah raga aerobik massal untuk pelajar sekolah yang sangat populer di Indonesia pada era 1980-an, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).
Bukan itu saja. Karena senam ini biasanya dilakukan massal, maka dari anak-anak sampai lansia (lanjut usia) akan mengikuti gerakan yang sama. Seharusnya mereka dipandu berdasarkan usia. "Padahal ada gerakan yang bagi lansia berbahaya, misalnya cium lutut. Gerakan ini dapat mencederai lower-back mereka," jelasnya sembari mengingatkan risiko lainnya.
Berkenaan dengan itu, wanita lulusan Royal Academy of Dancing, London, Inggris, ini Minggu lalu menggelar press conference untuk menjelaskan hajatan berbentuk Seminar dan Lomba Aerobik Shaper For Good With Namarina yang akan diadakan di Hotel Le Meridien, Jakarta.
"Kegiatan ini untuk meluruskan pandangan tentang gerakan aerobik yang benar. Makanya peserta adalah para instruktur dan pelaku rutin tingkatan intermediate," ungkap Maya lagi dalam jumpa pers di sebuah resto di bilangan Menteng. Bisa dimengerti mbak, artinya ini lomba untuk kalangan pengajar, bukan pelajar.
(foto: arief natakusumah)
"Harus teratur dan bertahap serta memilih instruktur yang mengerti betul keadaan anatomi tubuh," imbuhnya dengan nada serius. "Yang lebih diharapkan adalah mereka pelaku yang melakukannya secara rutin. Bagi karyawan kantor misalnya, karena sibuk, biasanya mereka ikut aerobik kalau ada waktu saja.
Namun bisa jadi sampai beberapa jam. Jelas ini berbahaya," tambah si pencipta gerakan olah raga aerobik massal untuk pelajar sekolah yang sangat populer di Indonesia pada era 1980-an, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).
Bukan itu saja. Karena senam ini biasanya dilakukan massal, maka dari anak-anak sampai lansia (lanjut usia) akan mengikuti gerakan yang sama. Seharusnya mereka dipandu berdasarkan usia. "Padahal ada gerakan yang bagi lansia berbahaya, misalnya cium lutut. Gerakan ini dapat mencederai lower-back mereka," jelasnya sembari mengingatkan risiko lainnya.
Berkenaan dengan itu, wanita lulusan Royal Academy of Dancing, London, Inggris, ini Minggu lalu menggelar press conference untuk menjelaskan hajatan berbentuk Seminar dan Lomba Aerobik Shaper For Good With Namarina yang akan diadakan di Hotel Le Meridien, Jakarta.
"Kegiatan ini untuk meluruskan pandangan tentang gerakan aerobik yang benar. Makanya peserta adalah para instruktur dan pelaku rutin tingkatan intermediate," ungkap Maya lagi dalam jumpa pers di sebuah resto di bilangan Menteng. Bisa dimengerti mbak, artinya ini lomba untuk kalangan pengajar, bukan pelajar.
(foto: arief natakusumah)