Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Kejuaraan Pelajar Asia 1994: Menang Lagi Atas Korsel?

Dari empat semifinalis yang akan berlaga sore ini hanya Indonesia yang belum menunjukkan kebolehannya, terutama soal mencetak gol. Juara bertahan Muangthai, juga Korea Selatan dan Cina telah merobek gawang lawan lebih dari sepuluh kali. sementara kita baru lima gol.

Melawan Korea Selatan nanti tampaknya akan menjadi jalan terberat bagi Indonesia. Pertarungan ini akan menjadi arena balas dendam Korsel. Tahun lalu, Kurniawan Dwi Yulianto dkk yang mewakili Indonesia menang di semi-final dari Korsel. "Anak-anak masih belum bisa tenang di kotak penalti," kata pelatih Teguh Andi, dengan jujur.

Kejuaraan Pelajar Asia 1994: Menang Lagi Atas Korsel?

"Masih banyak yang harus dibenahi, tidak hanya lini depan tapi juga tengah dan belakang," sergah pelatih lain, Eddy Santoso. Dari pengamatan kedua pelatih itu, langkah terberat Indonesia memang pada pertarungan hari ini. Walaupun pernah menang atas pasukan Ginseng muda, Korsel bukan lawan sembarangan.

"Tapi, hari ini kita akan berjuang habis-habisan untuk paling tidak ke final seperti tahun lalu," cetus Andi. Para pemain juga demikian. "Kita sepakat untuk berkonsentrasi di semifinal dulu," ujar Tugiyo. Pemain yang memakai nomor punggung 10 warisan Kurniawan ini sebenarnya adalah ujung tombak.

Pape Sang Peramal

"Tapi, ia masih terlihat demam panggung," tutur Andi lagi. Hal lain yang menguatkan pernyataan itu adalah gagalnya Tugiyo mengambil tendangan penalti ketika jumpa India. Sementara itu kiper Andi Iswantoro berjanji untuk mempertahankan setiap jengkal gawangnya. "Berat memang, tapi dengan bantuan barisan belakang. saya yakin kita akan berbuat yang terbaik," kilahnya.

Bukhard Pape, pelatih Muangthai yang pernah melatih kesebelasan pelajar Indonesia berjanji akan menampilkan permainan lebih impresif. "Lihat saja sore ini melawan Cina kami akan bermain lebih menawan," janji orang Jerman ini. Selanjutnya dia meramalkan bahwa yang akan maju ke final adalah timnya dan Korsel. "Bukan asal ngomong. Lihat saja bagaimana kedua tim ini membuat gol demi gol," ucapnya yang sebenarnya mau menggambarkan produktivitas gol.

Menurut pelatih yang mengantarkan Indonesia juara pelajar pada 1984 dan 1985 itu, Cina juga dinilai lumayan. "Tapi mereka tak akan ke final," tambah Pape bak peramal ulung. Apapun yang diramal orang, bola tetap bulat dan peluit semifinal belum lagi dibunyikan. Karenanya, boleh saja kita berharap agar prestasi tim pelajar Indonesia lebih baik dari tahun lalu yang hanya menjadi runner-up. Dengan demikian, impian akan menjadi kenyataan. Semoga!

PENYISIHAN GRUP

Grup A: Indonesia vs Brunei 3-0; Singapura vs India 0-0; Indonesia vs Singapura 1 -0; Cina vs Brunei 6-0; Cina vs India 2-1; Singapura vs Brunei 3-0; Indonesia vs India 1 -0: Cina vs Singapura 5-0: Indonesia vs Cina 0-0: India vs Brunei 6-0.

KLASEMEN AKHIR
Cina4310(13-1)7
Indonesia4310(5-0)7
India4112(7-3)3
Singapura4112(3-6)3
Brunei4004(0-18)0
Grup B: Muangthai vs Srilangka 8-0; Malaysia vs Hong Kong 0-0: Muangthai vs Malaysia 3-0; Korsel vs Srilangka 7-0; Korsel vs Hong Kong 1 -0; Malaysia vs Srilangka 5-2; Korsel vs Malaysia 4-1; Muangthai vs Hong Kong 4-1; Hong Kong vs Srilangka 3-1; Korsel vs Muangthai 2-0.

KLASEMEN AKHIR
Korsel4400(14-1)8
Muangthai4301(15-3)6
Hong Kong4112(4-6)3
Malaysia4112(6-9)3
Srilangka4004(3-23)0
SEMIFINAL (28 Oktober 1994)
16.00 Cina vs Muangthai (Senayan)
18.00 Korsel vs Indonesia (Senayan)
FINAL (30 Oktober 1994)
16.00 Perebutan Tempat III (Senayan)
18.00 Final (Senayan)

(foto: tjandra)

Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini