Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Piala Dunia 1994: Duka Baresi, Massaro, Baggio...

Apa boleh buat. Sesuatu yang tidak diharapkan oleh siapa pun harus terjadi. Ya, inilah kali pertama dalam sejarah, final Piala Dunia harus ditentukan oleh adu penalti. Memang kurang sedap, tapi pertandingan tak bisa diperpanjang lagi, dan kejuaraan harus ada pemenangnya. Dan inilah saat-saat dramatis itu, yang membuat seluruh Italia menangis ketika tembakan Roberto Baggio terbang ke langit.



Penalti Pertama Italia: FRANCO BARESI 
Secara mengejutkan ia ditempatkan sebagai penendang pertama. Bola dipegang dengan tangan kanannya, seolah ia melupakan cedera lututnya yang beberapa menit sebelumnya membuat ia meringis. Baresi ambil ancang-ancang. Gelagatnya tidak begitu meyakinkan. Ia melakukan tembakan dengan kaki kanan. Benar saja. Bola melejit jauh di atas gawang. Baresi menggigit bibir, menahan tangis. Kiper Taffarel belum sampai menjatuhkan badan. Italia 0, Brasil 0.

Penalti Pertama Brasil: MARCIO SANTOS 
Kiper Pagliuca dengan brilyan membaca gerakan kaki Santos. Bola setinggi lutut yang menuju ke kanan gawang dibloknya sambil terbang. Italia 0, Brasil 0.

Penalti Kedua Italia: DEMETRIO ALBERTINI 
Dengan beban yang dipendam, ia melakukan eksekusi dengan kaki kanan, dan menempatkan bola ke arah kanan Taffarel yang bergerak ke kiri gawang. Gol! Italia 1, Brasil 0.

Penalti Kedua Brasil: ROMARIO FARIA 
Ia memperdaya kiper dengan menghentikan langkah larinya sekejap, sebelum menyepak bola ke sudut kanan gawang. Bola sempat melintir karena menghantam pinggir tiang, sementara Pagliuca salah antisipasi. Masuk! Ah, rakyat Brasil pasti menahan desah khawatir tapi senang kemudian. Italia 1, Brasil 1.

Penalti Ketiga Italia: ALBERIGO EVANI 
Kaki kiri gelandang kiri AC Milan ini berhasil membenamkan bola ke jaring. Taffarel terlanjur salah antisipasi, padahal bola itu mengarah ke tengah gawang. Italia 2, Brasil 1.

Penalti Ketiga Brasil: CLAUDIO BRANCO 
Dengan kaki kiri yang merupakan kekuatan utamanya ia tendang bola dengan keras berlawanan arah. Masuk! Pagliuca salah antisipasi, tak berdaya. Italia 2, Brasil 2.

Penalti Keempat Italia: DANIELE MASSARO 
Rupanya penyerang AC Milan ini tak bisa menahan ketegangannya. Kaki kanannya menendang bola yang meluncur lurus agak ke kiri. Dan, Taffarel berhasil membloknya dengan mudah. Rakyat Italia mulai dilanda pilu. Italia 2, Brasil 2.

Penalti Keempat Brasil: CARLOS DUNGA 
Gerakan gelandang Samba yang bermain di Fiorentina ini sulit dibaca. Bola diarahkannya ke kiri gawang. Pagliuca salah posisi. Italia 2, Brasil 3. Kota Roma dirundung ketegangan, sedangkan di Rio dihujani impian besar.

Piala Dunia 1994: Duka Baresi, Massaro, Baggio...
Kepiluan Baggio dalam adu penalti adalah duka Italia.

Penalti Kelima Italia: ROBERTO BAGGIO 
Sambil menahan sakit di paha kanan, entah kenapa dia tetap dipilih pelatih Arrigo Sacchi menjadi eksekutor terakhir Azzurri. Baggio menendang bola dengan kaki kanannya. Taffarel tertipu tidak bergerak, namun bola melayang jauh dan mengangkasa di atas mistar. Italia 2, Brasil 3Kegembiraan meledak di kubu Brasil, kesedihan merebak di kubu Italia. Roma larut dengan duka, Rio dibalut suka. Brasil menang adu penalti dengan skor 3-2, sekaligus merebut titelnya yang keempat di Piala Dunia.

KESAN

UTAMI PURWANINGTYAS, Mahasiswi Unpad, Bandung
"Meski tidak menyaksikan semua partai, tetapi saya selalu menyempatkan diri menyaksikan kesebelasan favorit saya, Jerman. Jarang ada kesebelasan yang dari awal sampai akhir pertandingan tetap tampil ngotot kayak mesin. Buat Brasil dan Romario, saya sampaikan selamat. Walau begitu saya punya pemain pilihan, yang saya anggap terbaik di Piala Dunia yaitu Roberto 'Robby' Baggio.

(foto: blagobloggersports)







Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini