Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Renaissance Liverpool (3): Rahasia Kehebatan SAS

Patah tumbuh hilang berganti. Dalam dua dekade sebelumnya, The Kop selalu punya duet legendaris dalam sejarah Premier League mereka. Namun apa boleh buat, di musim yang tinggal sebulan lagi akan usai, rekor dan nama mereka semuanya akan terlupakan. Aksi jebol menjebol gawang dari duet SAS di setiap pekan barangkali bakal mengubah segalanya termasuk nasib.
Renaissance Liverpool: Rahasia Kehebatan SAS
Daniel Sturridge-Luis Suarez, kontributor 60% gol-gol Liverpool.

Pasangan Robbie Fowler (28 gol) dan Stan Collymore (14 gol) di musim 1995/96 sukses mengemas total 42 gol. Klasemen akhir Liverpool: Posisi tiga. Duet berikutnya adalah tandem Michael Owen-Emile Heskey di 2000/01 yang memangsa total 30 gol, sumbangan dari Owen (16 gol) dan Heskey (14 gol). Klasemen akhir: lagi-lagi posisi tiga.

Akankah Liverpool berposisi akhir di peringkat tiga lagi musim ini? Wallahualam, tapi jangan sampai ah! Namun bicara harapan, berbahagialah publik The Kop, berharaplah wahai Liverpudlian! Fakta menunjukkan bagaimana duet Daniel Sturridge-Luis Suarez, kontributor 60% gol-gol Liverpool, kini berpeluang besar sebagai pasangan tersubur dalam sejarah Premier League.

Bayangkan, hingga di pekan ke-32 saja, Sturridge-Suarez sedikit lagi melewati rekor duet SAS yang asli, Shearer-Sutton, yang mengoleksi total 49 gol. Duet SAS yang baru mencetak 48 gol hingga Liverpool mengalahkan Manchester City 2-1 (13/4). Ke depan, overhaul rekor yang ditorehkan Sturridge-Suarez juga berpotensi pada penciptaan catatan spesial yang luar biasa.

Pertama, baik Sturridge maupun Suarez punya kans besar jadi raja gol musim 2013/14. Ketika duet Fowler-Collymore merajalela di 1995/96, kenyataannya top-scorer Premier League digenggam oleh Alan Shearer dengan 31 gol. Lantas kala duet Owen-Heskey berjaya, raja gol Premier League 2000/01 dipahat atas nama Jimmy Floyd Hasselbaink (23 gol).

Kedua, untuk Suarez yang sementara mencetak 28 gol, dirinya berkesempatan jadi raja gol terbesar sepanjang sejarah Premier League. Cristiano Ronaldo mencetak 31 gol (2008), Thierry Henry 30 gol (2004), begitu juga Kevin Phillips pada tahun 2000. Andy Cole (1994) dan Alan Shearer (1995) masing-masing dengan 34 gol. Dua nama inilah tantangan menarik untuk Suarez.

Ketiga, sejauh ini rekor gol duet SAS dari Anfield telah melampaui deretan deadlist duos. Les Ferdinand & Shearer (Newcastle, 1996/97, 41 gol), Collymore & Fowler (Liverpool, 1995/96, 42), Niall Quinn & Kevin Phillips (Sunderland, 1999/2000, 44) serta Sutton & Shearer (Blackburn, 1994/95, 49). Cuma Peter Beardsley & Andy Cole (Newcastle, 1993/94, 55) yang belum dilewati.

Made In Heaven

Dengan sisa empat laga lagi, tampaknya duo Sturridge-Suarez, percayalah, hampir pasti akan mengukir namanya di Hall of Fame sepak bola Inggris! Inilah kemitraan striker terbaik di Premier League seumur hidup, yang telah teruji bahkan di depan pertahanan kaliber terbaik. Produktivitas mereka telah menjadi ayat-ayat haru dan bangga dalam puisi epos Liverpool FC.
Renaissance Liverpool: Rahasia Kehebatan SAS
The Deadly Partnership.
Siapa lebih baik, apa resep sukses, yang mana lebih dominan? Tanpa basa-basi, Suarez sang peneror segera menjawab: "Julukan SAS diberlakukan, maka aku adalah tentara terbaik sebab lebih senior dari Daniel. Anda selalu butuh pengalaman dalam sebuah laskar perang." Rahasia kehebatan mesti diungkap ke khalayak ramai agar kenangan untuk generasi berikut terpatri lebih dalam.

Dengan guyon ala Latin yang bermakna dalam, Suarez menyebut duet SAS-nya dengan Sturridge bak permainan buatan surga. Karena itulah pertahanan lawan suka merasa dinina-bobokan. Misi yang diemban The Deadly Partnership ini adalah meloloskan Liverpool ke Liga Champion, yang bisa diandaikan seperti berperang melawan terorisme tapi harus bikin perdamaian di satu sisi.

"Kami selalu menciptakan ruang terbuka masing-masing, termasuk kepada sesama rekan yang lain, agar mereka mendapat keuntungan. Jika salah satu dari kami ditempel, maka artinya aku atau Daniel 'kan tidak?" jelas pria Uruguay yang bertelinga seperti Mr. Spock di film Star Trek itu di sebuah wawancara khusus dengan majalah FourFourTwo.

Namun inti dari rahasia sukses mereka sebenarnya ada di luar lapangan, pertemanan antar sesama. Renaissance Liverpool yang dibangun Brendan Rodgers makin meletup hebat tatkala hubungan personal antar-unit, antar-pribadi terjalin kuat. Satu rasa, satu perjuangan. Baik trio SSS ataupun duet SAS melupakan dulu permusuhan mereka di Piala Dunia 2014, Juni-Juli nanti.

"Daniel itu pria yang hebat, selalu bikin aku, Lucas dan Philippe tertawa, terhibur. Bahasa Portugis-nya tak buruk sebab dia banyak belajar dari pemain-pemain Brasil sewaktu di Chelsea. Dia seharusnya tampil hebat di Brasil nanti karena telah mengerti bahasanya," tutur Suarez yang market value-nya menurut Transfermarkt mencapai 46 juta pound atau sekitar 52 juta euro.
Renaissance Liverpool: Rahasia Kehebatan SAS
Misi ke depan harus berhasil. Bagaimana kalau gagal?
Dibuat di surga atau bukan, tidak masalah. Yang pasti kegemilangan Liverpool musim ini banyak yang setuju dibuat oleh duet SAS, intisari dari trio SSS. Tinggal empat laga lagi, Renaissance memetik siap hasilnya. Kereta terus melaju kencang, perjalanan sedikit lagi sampai. Semoga kali ini tidak ada aral melintang. Bagaimana andai misi mereka gagal? Ini yang ditakutkan! Dijamin kemitraan akan selesai, bubar, tinggal kenangan.

Potensi Kejayaan Sturridge-Suarez

20 April: vs Norwich City (tandang). Rekor gol sebelumnya: Suarez 11 gol, Sturridge 1 gol
27 April: vs Chelsea (kandang). Suarez 2 gol, Sturridge 1 gol
3 Mei: vs Crystal Palace (tandang). Suarez 1 gol, Sturridge 1 gol
11 Mei: vs Newcastle United (kandang). Suarez 2 gol, Sturridge 5 gol

(foto: mirror/thenational/dailymail/shoot)

Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini