Sebagai tuan rumah Piala Eropa tahun depan, Inggris tengah membangun kekuatan. Namun dibanding national team lainnya agaknya jam terbang Lions of Heart di turnamen besar, patut diragukan. Kali ini makin diragukan lagi sebab tidak ada seorang pun pemain dari klub top Arsenal. Dugaan paling positifnya, bukan karena Terry Venables orang Tottenham Hotspur, musuh bebuyutan The Gunners.
"Kami punya risiko besar sebagai tuah rumah, karena tidak melalui kualifikasi yang berakibat kurangnya pertandingan yang kami lakukan," kata Terry Venables, sang pelatih, dengan jujur. "Maka, mengundang tim lain untuk main ke Wembley merupakan satu-satunya jalan pemecahan."
Sebelum mengarungi Piala Umbro kali ini, Inggris pernah berujicoba dengan Nigeria, AS, Uruguay, Irlandia, Republik Ceko, dan Jerman. Dalam beberapa tahun ke belakang, Inggris memang tak berprestasi bagus. Itu jika dihitung sejak menjadi semifinalis Piala Dunia 1990 di Italia. Pada Piala Eropa 1992, Three Lions bahkan dipaksa jadi penonton lantaran tersisih secara memalukan tanpa mengantongi satu kemenangan pun!
Ajang Ujicoba
Dengan menggunakan lima stadion di lima kota, Piala Umbro tampaknya akan menyajikan partai-partai bermutu. Inggris memasukkan 25 nama pemain (tiga masih nominasi). Hebatnya, sebagian besar adalah para debutan dan muka-muka lama dari klub-klub papan atas yang berjaya di musim 1994-95, katakanlah Blackburn Rovers, Liverpool, Manchester United, atau Tottenham Hotspur.
Para debutan itu antara lain empat pemain bek: David Unsworth dari Everton yang berusia 21 tahun, Gary Neville (20, United), dan Warren Barton (26, Wimbledon). Juga satu gelandang muda, Jamie Redknapp (21, Liverpool), satu penyerang yaitu Stan Collymore (24, Nottingham Forest), serta kiper Ian Walker (24, Tottenham) sebagai back-up kiper utama Tim Flowers (Blackburn).
Walker diproyeksikan untuk menggantikan kiper kedua Arsenal, David Seaman, yang menderita patah kaki. Sedangkan di sini Walker mendampingi Tim Flowers dari Blackburn. Untuk mengimbangi hijaunya mereka, Venables juga memperkuat pasukan dengan sejumlah pemain berpengalaman ayang telah lama absen. Mereka adalah Paul 'Gazza' Gascoigne (28 tahun, Lazio), David Batty (26, Blackburn), dan Stuart Pearce (33, Forest) yang telah masing-masing 14, 12, dan 36 bulan membela Lions of Heart.
Namun nasib jelek dialami oleh Paul Ince. Midfielder asal Manchester United itu dikabarkan malah mengundurkan diri karena masalah tekanan emosi. Jelas Venables - eks pemain andalan Chelsea dan Tottenham Hotspur di era 1960-an - tak mau mengambil risiko dengan mengangkut pemain bermasalah. Itu juga yang membuatnya tidak memanggil Tony Adams, sehabis kecanduan alkohol dan lama puasa bermain, selain Seaman atau Barry Venison (Newcastle), yang tengah cedera berat.
Tanpa Seaman dan juga Adams, artinya kontingen Arsenal di pasukan Venables absen total. Entah kenapa nama-nama Martin Keown, Steve Bould, Paul Merson, Ray Parlour sampai Ian Wright sama sekali tidak dicolek mantan pelatih Tottenham Hotspur sebelum menangani tim nasional tersebut. Mengapa?
Hanya Venables yang harus menjawabnya. Dia memang tidak main-main menghadapi ajang Piala Umbro. Sebab dari situlah kerangka dasar tim inti akan terlihat jelas. Ditambah usianya kompetisi yang membuat seluruh pemain lebih konsen dan terpantau lebih dalam lagi.
Obsesi Venables yang paling jelas adalah membawa Inggris menjadi juara Eropa pertama kali, untuk mengulangi atau menambah kejayaan 30 tahun lalu tatkala meraih juara dunia 1966. Inggris terlalu lama tertidur lelap tanpa prestasi puncak. Mampukah Venables membangunkannya?
Pemain Yang Dipanggil
Tim Flowers, Graeme Le Saux, David Batty, Alan Shearer (Blackburn Rovers); Ian Walker, Darren Anderton, Nick Barmby, Teddy Sheringham (Tottenham Hotspur); Steve McManaman, Jamie Redknapp, John Scales, John Barnes (Liverpool); Gary Pallister, Gary Neville, Andy Cole (Manchester United); Stuart Pearce, Stan Collymore (Nottingham Forest); Warren Barton (Wimbledon); David Unsworth (Everton); David Platt (Sampdoria); Paul Gascoigne (Lazio); Peter Beardsley (Newcastle United).
(foto: soccernostalgia)
"Kami punya risiko besar sebagai tuah rumah, karena tidak melalui kualifikasi yang berakibat kurangnya pertandingan yang kami lakukan," kata Terry Venables, sang pelatih, dengan jujur. "Maka, mengundang tim lain untuk main ke Wembley merupakan satu-satunya jalan pemecahan."
Sebelum mengarungi Piala Umbro kali ini, Inggris pernah berujicoba dengan Nigeria, AS, Uruguay, Irlandia, Republik Ceko, dan Jerman. Dalam beberapa tahun ke belakang, Inggris memang tak berprestasi bagus. Itu jika dihitung sejak menjadi semifinalis Piala Dunia 1990 di Italia. Pada Piala Eropa 1992, Three Lions bahkan dipaksa jadi penonton lantaran tersisih secara memalukan tanpa mengantongi satu kemenangan pun!
Ajang Ujicoba
Dengan menggunakan lima stadion di lima kota, Piala Umbro tampaknya akan menyajikan partai-partai bermutu. Inggris memasukkan 25 nama pemain (tiga masih nominasi). Hebatnya, sebagian besar adalah para debutan dan muka-muka lama dari klub-klub papan atas yang berjaya di musim 1994-95, katakanlah Blackburn Rovers, Liverpool, Manchester United, atau Tottenham Hotspur.
Para debutan itu antara lain empat pemain bek: David Unsworth dari Everton yang berusia 21 tahun, Gary Neville (20, United), dan Warren Barton (26, Wimbledon). Juga satu gelandang muda, Jamie Redknapp (21, Liverpool), satu penyerang yaitu Stan Collymore (24, Nottingham Forest), serta kiper Ian Walker (24, Tottenham) sebagai back-up kiper utama Tim Flowers (Blackburn).
Walker diproyeksikan untuk menggantikan kiper kedua Arsenal, David Seaman, yang menderita patah kaki. Sedangkan di sini Walker mendampingi Tim Flowers dari Blackburn. Untuk mengimbangi hijaunya mereka, Venables juga memperkuat pasukan dengan sejumlah pemain berpengalaman ayang telah lama absen. Mereka adalah Paul 'Gazza' Gascoigne (28 tahun, Lazio), David Batty (26, Blackburn), dan Stuart Pearce (33, Forest) yang telah masing-masing 14, 12, dan 36 bulan membela Lions of Heart.
Namun nasib jelek dialami oleh Paul Ince. Midfielder asal Manchester United itu dikabarkan malah mengundurkan diri karena masalah tekanan emosi. Jelas Venables - eks pemain andalan Chelsea dan Tottenham Hotspur di era 1960-an - tak mau mengambil risiko dengan mengangkut pemain bermasalah. Itu juga yang membuatnya tidak memanggil Tony Adams, sehabis kecanduan alkohol dan lama puasa bermain, selain Seaman atau Barry Venison (Newcastle), yang tengah cedera berat.
Tanpa Seaman dan juga Adams, artinya kontingen Arsenal di pasukan Venables absen total. Entah kenapa nama-nama Martin Keown, Steve Bould, Paul Merson, Ray Parlour sampai Ian Wright sama sekali tidak dicolek mantan pelatih Tottenham Hotspur sebelum menangani tim nasional tersebut. Mengapa?
Hanya Venables yang harus menjawabnya. Dia memang tidak main-main menghadapi ajang Piala Umbro. Sebab dari situlah kerangka dasar tim inti akan terlihat jelas. Ditambah usianya kompetisi yang membuat seluruh pemain lebih konsen dan terpantau lebih dalam lagi.
Obsesi Venables yang paling jelas adalah membawa Inggris menjadi juara Eropa pertama kali, untuk mengulangi atau menambah kejayaan 30 tahun lalu tatkala meraih juara dunia 1966. Inggris terlalu lama tertidur lelap tanpa prestasi puncak. Mampukah Venables membangunkannya?
Pemain Yang Dipanggil
Tim Flowers, Graeme Le Saux, David Batty, Alan Shearer (Blackburn Rovers); Ian Walker, Darren Anderton, Nick Barmby, Teddy Sheringham (Tottenham Hotspur); Steve McManaman, Jamie Redknapp, John Scales, John Barnes (Liverpool); Gary Pallister, Gary Neville, Andy Cole (Manchester United); Stuart Pearce, Stan Collymore (Nottingham Forest); Warren Barton (Wimbledon); David Unsworth (Everton); David Platt (Sampdoria); Paul Gascoigne (Lazio); Peter Beardsley (Newcastle United).