Kalau Kramer vs Kramer itu judul film, maka di Italia ada 'Zeman vs Zeman'. Jelas, ini cuma plesetan yang ditujukan kepada pelatih Lazio yang asal Ceko, Zdenek Zeman. Apa pasalnya? Tidak lain dan tidak bukan adalah terlemparnya Foggia ke Serie B, yang diyakini banyak kalangan gara-gara ulah Lazio, yang menggasak bekas pelatih klub Foggia dengan skor 1-0 di laga terakhir Serie A 1994/95 lalu.
Setelah membangun dari sisa-sisa keruntuhan, mengangkat dari Serie C1, lalu ke Serie B pada 1988/89, diakhiri dari Serie B ke Serie A pada musim 1990/91, Zeman tak kuat menahan iman dan godaan klub ibukota Italia yang menawarinya gaji besar dan kedudukan terhormat.
Bukan itu saja, saat pindah Zeman juga membawa pahlawan Foggia, Giuseppe Signori, termasuk Roberto Rambaudi, ke Lazio. Masih belum tega, dan ini yang paling paripurna, Zeman menjorokkan lagi Foggia ke Serie B setelah pasukan barunya menang 1-0. Bahkan sebelumnya di putaran pertama, Lazio membantai Foggia 7-1! Maklum, Zeman tahu betul jeroan dan seluruh isi perut Foggia yang pertama kali dibentuknya. Yang paling mengharukan adalah istri Zeman - dia ikut menonton langsung di stadion - sampai menangis menyaksikan kekalahan Foggia itu. Zeman sendiri yang biasanya dingin dan tampak tak acuh dengan kondisi dan perasaan, akhirnya mengaku pada harian Corriere dello Sport Stadio bahwa separo dirinya telah runtuh dengan tersingkirnya Foggia dari percaturan kompetisi Serie A. Halah!
Sementara Lazio mengeduk uang 27,63 miliar lira atau Rp 41,5 miliar hasil dari penonton totalnya yang mencapai 828.158 orang. Artinya, total penonton yang terkumpul di Stadion Olimpico itu berjumlah 1.786.214 orang dengan pemasukan 56,73 miliar lira atau sekitar Rp 85 miliar! Namun dalam penjualan tiket berlangganan, Roma unggul dari Lazio, 39.087 berbanding 33.149 tiket. Sementara itu, dalam pertandingan derby, yang menjadi rekor penonton untuk kedua klub tersebut, Lazio berhasil mengatasi Roma.
Lazio vs Roma: 75.893 penonton dengan pemasukan 3,38 miliar lira atau Rp 5 miliar rupiah lebih. Roma vs Lazio: 73.893 penonton dengan pemasukan sebesar 2,73 miliar lira atau hampir Rp 4 miliar.
Patung pahatan Ottaviano Ottaviani pada 1872 yang terletak di pusat kota itu memang telah rusak jari-jari tangannya akibat ulah mereka. Tuntutan yang diajukan oleh Franco Valentini bukan dalam bentuk uang, melainkan sekadar permintaan untuk memperbaiki kembali patung tersebut seperti semula.
(laporan Zainal Muttaqien, Napoli. foto: corriere dello sport-stadio)
Setelah membangun dari sisa-sisa keruntuhan, mengangkat dari Serie C1, lalu ke Serie B pada 1988/89, diakhiri dari Serie B ke Serie A pada musim 1990/91, Zeman tak kuat menahan iman dan godaan klub ibukota Italia yang menawarinya gaji besar dan kedudukan terhormat.
Bukan itu saja, saat pindah Zeman juga membawa pahlawan Foggia, Giuseppe Signori, termasuk Roberto Rambaudi, ke Lazio. Masih belum tega, dan ini yang paling paripurna, Zeman menjorokkan lagi Foggia ke Serie B setelah pasukan barunya menang 1-0. Bahkan sebelumnya di putaran pertama, Lazio membantai Foggia 7-1! Maklum, Zeman tahu betul jeroan dan seluruh isi perut Foggia yang pertama kali dibentuknya. Yang paling mengharukan adalah istri Zeman - dia ikut menonton langsung di stadion - sampai menangis menyaksikan kekalahan Foggia itu. Zeman sendiri yang biasanya dingin dan tampak tak acuh dengan kondisi dan perasaan, akhirnya mengaku pada harian Corriere dello Sport Stadio bahwa separo dirinya telah runtuh dengan tersingkirnya Foggia dari percaturan kompetisi Serie A. Halah!
Perang Fulus AS Roma vs Lazio
Kompetisi lalu tampaknya menjadi masa keemasan buat dua klub dari ibukota Italia yang sangat bersaingan dan bermusuhan, Lazio dan AS Roma. Buktinya dalam 17 pertandingan di kandang, masing-masing menangguk banyak fulus dari pemasukan karcis. Roma sukses mengumpulkan total penonton 958.056 orang dengan pemasukan Rp 29,94 miliar lira atau sekitar Rp 43,5 miliar.Sementara Lazio mengeduk uang 27,63 miliar lira atau Rp 41,5 miliar hasil dari penonton totalnya yang mencapai 828.158 orang. Artinya, total penonton yang terkumpul di Stadion Olimpico itu berjumlah 1.786.214 orang dengan pemasukan 56,73 miliar lira atau sekitar Rp 85 miliar! Namun dalam penjualan tiket berlangganan, Roma unggul dari Lazio, 39.087 berbanding 33.149 tiket. Sementara itu, dalam pertandingan derby, yang menjadi rekor penonton untuk kedua klub tersebut, Lazio berhasil mengatasi Roma.
Lazio vs Roma: 75.893 penonton dengan pemasukan 3,38 miliar lira atau Rp 5 miliar rupiah lebih. Roma vs Lazio: 73.893 penonton dengan pemasukan sebesar 2,73 miliar lira atau hampir Rp 4 miliar.
Juventus Dituntut
Anggota Dewan Penasehat Balaikota Foligno (Italia Tengah), Franco Valentini, mengajukan tuntutan ganti rugi terhadap klub Juventus. Pasalnya, dalam pesta kemenangan klub itu, Juventini alias para tifosi Juve telah merusakkan patung marmer Nicolo Di Liberatore, pelukis kenamaan yang lahir di kota tersebut pada 1430 dan wafat 1502.Patung pahatan Ottaviano Ottaviani pada 1872 yang terletak di pusat kota itu memang telah rusak jari-jari tangannya akibat ulah mereka. Tuntutan yang diajukan oleh Franco Valentini bukan dalam bentuk uang, melainkan sekadar permintaan untuk memperbaiki kembali patung tersebut seperti semula.
(laporan Zainal Muttaqien, Napoli. foto: corriere dello sport-stadio)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar