Sepak bola Jerman kena batunya. Untuk kali ini mereka terpaksa tidak merasa bangga terhadap ketatnya persaingan Bundesliga yang terkenal itu. Soalnya persiapan tim nasional melawan musuh besarnya, Bulgaria, menjadi berantakan gara-gara tensi tinggi di kompetisi kebanggaan tersebut.
“Kalau begini, boro-boro mau membalas (kekalahan di Piala Dunia 1994). Kami sulit mengkonsentrasikan sejumlah pemain teras,” kata pelatih Bertie Vogts, yang kelihatannya rada stres dan pasrah. Bulgaria adalah pasukan yang mencoreng muka tim Panzer pada pertermuan terakhir di perempatfinal Piala Dunia tahun lalu. Kala itu Jerman takluk 1-2 di New York lewat gol Hristo Stoichkov dan Iordan Lechkov.
Sekarang di saat ingin menuntaskan dendam, mereka justru terjerat oleh masalah yang dilematis. Pasukan Vogts mayoritas diambil dari klub-klub papan atas seperti Werder Bremen dan Borussia Dortmund. Celakanya pada minggu-minggu ini keduanya sedang bergulat panas menuju tangga juara Bundesliga lewat selisih satu poin dengan dua laga sisa. Tentu menjadi riskan sekarang ini mengumpulkan para pemain dari Bremen dan Dortmund di pemusatan latihan tim nasional di Stuttgart.
Namun the show must go on. Kendala itu tetap dilabrak Vogts meski diintip oleh risiko disharmonisasi internal. “Mereka hanya memikirkan gelar juara Bundesliga, itulah yang ada di kepala masing-masing,” kritik Vogts atas suasana tenang-tenang menghanyutkan di tim nasional. Maklum, kebingungan Vogts ditambah lagi oleh cederanya deretan pemain berpengalaman seperti Juergen Kohler dan Matthias Sammer.
Emosi Basler
Meski situasi mendingin, sejumlah pemain Dortmund dan juga Bremen tetap datang berlatih secara antusias. Bahkan dua bintang yang sedang berseteru di depan media massa, Mario Basler (Bremen) dan Andreas Moeller (Dortmund) tampak berlatih bersama walaupun saling tidak menegur. Padahal Basler, gelandang serang Bremen yang belakangan digadang-gadang publik Jerman, sedang kacau temperamennya.
Ada sedikit kekhawatiran dia bakal merusak suasana latihan tim nasional. Ketika Bremen kalah 2-4 dari Schalke, Ahad lalu, dia sempat menonjok lensa TV dan merusak kamera seorang fotografer. Namun bukan Vogts namanya jika tidak punya penangkal untuk mengatasi keadaan terburuk. Tanpa diduga siapapun, dia punya kiat jitu yaitu dengan memanggil tiba-tiba Lothar Matthaeus, pemain paling dihormati di tim nasional Jerman.
Banyak yang sepakat, Matthaeus masih dianggap sebagai simbol pemersatu. Sementara itu kabar dari Bulgaria menggambarkan betapa mulusnya persiapan pelatih Dimitar Penev menghadapi tim Panzer. Tampaknya keinginan Vogts untuk melakukan revans pada Penev bakal berat. Kondisi pasukan mereka pun berbeda jauh.
Skuad Penev sangat harmonis. Bulgaria terus disirami optimisme dan suasana bagus. Penev telah memanggil semua pemain terbaiknya untuk mewujudkan target tidak kalah penting ketimbang pencapaian di Piala Dunia 1994, yaitu lolos ke Piala Eropa pertama kalinya sejak 1968! Inilah terakhir kali Bulgaria tampil di ajang tertinggi di benua biru. Dan mereka disingkirkan tuan rumah Italia di perempatfinal.
Sedangkan kontak fisik mereka dengan Jerman (Barat) resmi pertama kali tercatat pada Pra Piala Eropa 1975. Hasil yang diraih mengecewakan dengan bermain 1-1 di Sofia dan 0-1 di Hamburg. Lalu pada Pra Piala Dunia 1981, Bulgaria lagi-lagi takluk 1-3 dan 0-4 dari Jerman Barat. Sementara melawan Jerman Timur, mereka juga pernah dipecundangi 1-2 namun menang 1-0 pada Pra Piala Dunia 1985.
Vogts vs Penev
Kecuali di Piala Dunia 1994, secara umum rekor Bulgaria atas Jerman sangat timpang. Guratan rekor memojokkan Bulgaria. Oleh sebab itu betapa bernafsunya Vogts jika mendengar kata Bulgaria dapat dimaklumi. Apalagi terhadap orang yang bernama Dimitar Penev!
Kejadian di Piala Dunia 1970 tampaknya dapat menjelaskan.
Di ajang tertinggi sepak bola yang digelar Meksiko ini, Jerman juga menggilas Bulgaria 5-2 di babak penyisihan grup. Diantara 22 pemain yang bertarung di Leon pada 7 Juni 1970 itu, tiada lain terdapat dua nama: Vogts dan Penev! Setelah 24 tahun, keduanya bertemu lagi dengan status sebagai pelatih nasional, dan kali ini Vogts yang jadi pecundang.
Menurut Stoichkov, usai Piala Dunia 1994 mereka sudah tidak menganggap Jerman sebagai hantu yang membayangi sepak bola Bulgaria. “Kini kami tidak takut lagi pada Jerman. Mereka bukan lagi ancaman yang menakutkan,” kilah bintang asal klub Barcelona ini. Apa yang dikatakan Pemain Terbaik Eropa 1994 itu ada alasannya.
Hasil 100 persen yang diraih selama berpetualang di Grup 7 kualifikasi Piala Eropa 1996 sudah menjelaskan. Posisi Jerman sekarang masih di bawah mereka. Dan kemenangan di Sofia pada Rabu (8/6) atau Kamis dinihari WIB nanti semakin mendekatkan mereka meraih tiket impian.
Mendengar perkataan kapten Bulgaria tersebut, Vogts bukannya mengkeret namun malah termotivasi. Dia tidak peduli laga akan digelar di Stadion Vassil-Levski dengan dukungan 90 persen lebih penonton tuan rumah.
“Kami tidak ingin hasil seri. Kami harus menang jika ingin lolos ke Inggris,” tandasnya tegas sembari mengingatkan betapa kecewanya dia sewaktu Jerman ditahan 1-1 oleh Wales dalam laga terakhir Grup 7, bulan lalu. Menurut rencana tim Jerman baru terbang ke Sofia pada 5 Juni mendatang melalui Frankfurt. Di sore hari mereka akan langsung mengadakan latihan ringan dan mencoba lapangan. Laga Bulgaria vs Jerman sendiri akan digelar 7 Juni pada pukul 17.30 waktu Sofia.
DATA FAKTA GRUP 7
Hasil Lengkap
07.09.94: Wales vs Albania 2-0, Georgia vs Moldova 0-1
12.10.94: Moldova vs Wales 3-2, Bulgaria vs Georgia 2-0
16.11.94: Albania vs Jerman 1-2, Georgia vs Wales 5-0, Bulgaria vs Moldova 4-1
14.12.94: Wales vs Bulgaria 0-3, Moldova vs Jerman 0-3, Albania vs Georgia 0-1
18.12.94: Jerman vs Albania 2-1
29.03.95: Georgia vs Jerman 0-1, Bulgaria vs Wales 3-1, Albania vs Moldova 3-0
26.04.95: Jerman vs Wales 1-1, Moldova vs Bulgaria 0-3, Georgia vs Albania 2-0
Jadwal Berikut
07.06.95: Bulgaria vs Jerman, Wales vs Georgia, Moldova vs Albania
06.09.95: Wales vs Moldova, Jerman vs Georgia, Albani vs Bulgaria
07.10.95: Bulgaria vs Albania, Jerman vs Moldova
11.10.95: Georgia vs Bulgaria, Wales vs Jerman
15.11.95: Jerman vs Bulgaria, Albania vs Wales, Moldova vs Georgia
Klasemen Sementara
(foto: fifa/spiegel)
“Kalau begini, boro-boro mau membalas (kekalahan di Piala Dunia 1994). Kami sulit mengkonsentrasikan sejumlah pemain teras,” kata pelatih Bertie Vogts, yang kelihatannya rada stres dan pasrah. Bulgaria adalah pasukan yang mencoreng muka tim Panzer pada pertermuan terakhir di perempatfinal Piala Dunia tahun lalu. Kala itu Jerman takluk 1-2 di New York lewat gol Hristo Stoichkov dan Iordan Lechkov.
Sekarang di saat ingin menuntaskan dendam, mereka justru terjerat oleh masalah yang dilematis. Pasukan Vogts mayoritas diambil dari klub-klub papan atas seperti Werder Bremen dan Borussia Dortmund. Celakanya pada minggu-minggu ini keduanya sedang bergulat panas menuju tangga juara Bundesliga lewat selisih satu poin dengan dua laga sisa. Tentu menjadi riskan sekarang ini mengumpulkan para pemain dari Bremen dan Dortmund di pemusatan latihan tim nasional di Stuttgart.
Namun the show must go on. Kendala itu tetap dilabrak Vogts meski diintip oleh risiko disharmonisasi internal. “Mereka hanya memikirkan gelar juara Bundesliga, itulah yang ada di kepala masing-masing,” kritik Vogts atas suasana tenang-tenang menghanyutkan di tim nasional. Maklum, kebingungan Vogts ditambah lagi oleh cederanya deretan pemain berpengalaman seperti Juergen Kohler dan Matthias Sammer.
Emosi Basler
Meski situasi mendingin, sejumlah pemain Dortmund dan juga Bremen tetap datang berlatih secara antusias. Bahkan dua bintang yang sedang berseteru di depan media massa, Mario Basler (Bremen) dan Andreas Moeller (Dortmund) tampak berlatih bersama walaupun saling tidak menegur. Padahal Basler, gelandang serang Bremen yang belakangan digadang-gadang publik Jerman, sedang kacau temperamennya.
Ada sedikit kekhawatiran dia bakal merusak suasana latihan tim nasional. Ketika Bremen kalah 2-4 dari Schalke, Ahad lalu, dia sempat menonjok lensa TV dan merusak kamera seorang fotografer. Namun bukan Vogts namanya jika tidak punya penangkal untuk mengatasi keadaan terburuk. Tanpa diduga siapapun, dia punya kiat jitu yaitu dengan memanggil tiba-tiba Lothar Matthaeus, pemain paling dihormati di tim nasional Jerman.
Banyak yang sepakat, Matthaeus masih dianggap sebagai simbol pemersatu. Sementara itu kabar dari Bulgaria menggambarkan betapa mulusnya persiapan pelatih Dimitar Penev menghadapi tim Panzer. Tampaknya keinginan Vogts untuk melakukan revans pada Penev bakal berat. Kondisi pasukan mereka pun berbeda jauh.
Skuad Penev sangat harmonis. Bulgaria terus disirami optimisme dan suasana bagus. Penev telah memanggil semua pemain terbaiknya untuk mewujudkan target tidak kalah penting ketimbang pencapaian di Piala Dunia 1994, yaitu lolos ke Piala Eropa pertama kalinya sejak 1968! Inilah terakhir kali Bulgaria tampil di ajang tertinggi di benua biru. Dan mereka disingkirkan tuan rumah Italia di perempatfinal.
Sedangkan kontak fisik mereka dengan Jerman (Barat) resmi pertama kali tercatat pada Pra Piala Eropa 1975. Hasil yang diraih mengecewakan dengan bermain 1-1 di Sofia dan 0-1 di Hamburg. Lalu pada Pra Piala Dunia 1981, Bulgaria lagi-lagi takluk 1-3 dan 0-4 dari Jerman Barat. Sementara melawan Jerman Timur, mereka juga pernah dipecundangi 1-2 namun menang 1-0 pada Pra Piala Dunia 1985.
Vogts vs Penev
Kecuali di Piala Dunia 1994, secara umum rekor Bulgaria atas Jerman sangat timpang. Guratan rekor memojokkan Bulgaria. Oleh sebab itu betapa bernafsunya Vogts jika mendengar kata Bulgaria dapat dimaklumi. Apalagi terhadap orang yang bernama Dimitar Penev!
Kejadian di Piala Dunia 1970 tampaknya dapat menjelaskan.
Di ajang tertinggi sepak bola yang digelar Meksiko ini, Jerman juga menggilas Bulgaria 5-2 di babak penyisihan grup. Diantara 22 pemain yang bertarung di Leon pada 7 Juni 1970 itu, tiada lain terdapat dua nama: Vogts dan Penev! Setelah 24 tahun, keduanya bertemu lagi dengan status sebagai pelatih nasional, dan kali ini Vogts yang jadi pecundang.
Menurut Stoichkov, usai Piala Dunia 1994 mereka sudah tidak menganggap Jerman sebagai hantu yang membayangi sepak bola Bulgaria. “Kini kami tidak takut lagi pada Jerman. Mereka bukan lagi ancaman yang menakutkan,” kilah bintang asal klub Barcelona ini. Apa yang dikatakan Pemain Terbaik Eropa 1994 itu ada alasannya.
Hasil 100 persen yang diraih selama berpetualang di Grup 7 kualifikasi Piala Eropa 1996 sudah menjelaskan. Posisi Jerman sekarang masih di bawah mereka. Dan kemenangan di Sofia pada Rabu (8/6) atau Kamis dinihari WIB nanti semakin mendekatkan mereka meraih tiket impian.
Mendengar perkataan kapten Bulgaria tersebut, Vogts bukannya mengkeret namun malah termotivasi. Dia tidak peduli laga akan digelar di Stadion Vassil-Levski dengan dukungan 90 persen lebih penonton tuan rumah.
“Kami tidak ingin hasil seri. Kami harus menang jika ingin lolos ke Inggris,” tandasnya tegas sembari mengingatkan betapa kecewanya dia sewaktu Jerman ditahan 1-1 oleh Wales dalam laga terakhir Grup 7, bulan lalu. Menurut rencana tim Jerman baru terbang ke Sofia pada 5 Juni mendatang melalui Frankfurt. Di sore hari mereka akan langsung mengadakan latihan ringan dan mencoba lapangan. Laga Bulgaria vs Jerman sendiri akan digelar 7 Juni pada pukul 17.30 waktu Sofia.
DATA FAKTA GRUP 7
Hasil Lengkap
07.09.94: Wales vs Albania 2-0, Georgia vs Moldova 0-1
12.10.94: Moldova vs Wales 3-2, Bulgaria vs Georgia 2-0
16.11.94: Albania vs Jerman 1-2, Georgia vs Wales 5-0, Bulgaria vs Moldova 4-1
14.12.94: Wales vs Bulgaria 0-3, Moldova vs Jerman 0-3, Albania vs Georgia 0-1
18.12.94: Jerman vs Albania 2-1
29.03.95: Georgia vs Jerman 0-1, Bulgaria vs Wales 3-1, Albania vs Moldova 3-0
26.04.95: Jerman vs Wales 1-1, Moldova vs Bulgaria 0-3, Georgia vs Albania 2-0
Jadwal Berikut
07.06.95: Bulgaria vs Jerman, Wales vs Georgia, Moldova vs Albania
06.09.95: Wales vs Moldova, Jerman vs Georgia, Albani vs Bulgaria
07.10.95: Bulgaria vs Albania, Jerman vs Moldova
11.10.95: Georgia vs Bulgaria, Wales vs Jerman
15.11.95: Jerman vs Bulgaria, Albania vs Wales, Moldova vs Georgia
Klasemen Sementara
Bulgaria
|
5
|
5
|
0
|
0
|
(15-2)
|
15
|
Jerman
|
5
|
4
|
1
|
0
|
(10-3)
|
13
|
Georgia
|
6
|
3
|
0
|
3
|
(8-5)
|
9
|
Moldova
|
6
|
2
|
0
|
4
|
(5-15)
|
6
|
Wales
|
6
|
1
|
1
|
4
|
(6-15)
|
4
|
Albania
|
6
|
1
|
0
|
5
|
(5-9)
|
3
|