Swedia gagal lolos ke Inggris tahun depan? Bisa jadi. Soalnya nasib tim yang sarat dengan pemain kaliber dunia itu benar-benar di ujung tanduk. Namun demikian, meski kecil, peluang tetap ada. Syaratnya mereka harus memenangi seluruh tiga partai sisa. Yang pertama adalah melawan Islandia, Kamis (1/6) dinihari mendatang.
Memang sepak bola adalah kejutan, namun rasanya tetap kurang elok bila semifinalis dan peringkat ketiga Piala Dunia 1994 itu harus absen di Piala Eropa 1996. Dijepit Swiss dan Turki di Grup 3, peluang Swedia terlihat mulai sekarat. Apalagi Hongaria ikut menyusahkan sebab ikutan merangsek.
Kalau mau jujur, Swedia harus unggul poin akhir dari ketiga pesaingnya. Andai harus memakai head to head dijamin berat. Pasalnya di laga away, pasukan Tommy Svensson kalah 2-4 dari Swiss, 1-2 dari Turki, dan 0-1 dari Hongaria. Entah kenapa mereka seperti tidak ada ambisi lagi. Dalam rilisnya 16 Mei lalu, FIFA menempatkan Swedia di urutan keenam dunia, atau melorot tiga posisi.
Ada apa dan apa yang sedang terjadi di tim berjuluk Blagult itu? Mengingat Svensson dikenal sebagai pelatih bertangan besi nan disiplin, tampaknya ada yang salah kelola setelah pencapaian hebat di 1994. Jawaban transparan justru muncul dari Jakarta, Indonesia. Di tengah-tengah menggarap PSSI Pra Olimpiade, asisten pelatih Tord Grip yang kebetulan asli Swedia coba menjelaskan. Saya segera menghubunginya.
“Yang pertama tim itu kurang mengantisipasi perkembangan para pesaing di Grup 3. Berikutnya adalah persoalan klasik, mayoritas skuad nasional Swedia bermain di luar, di berbagai liga Eropa dengan level persaingan yang lebih ketat. Terlihat Svensson kesulitan untuk menyamakan ritme dan konsentrasi menjelang pertandingan,” papar Grip serius dari balik gagang telpon.
Faktor Brolin
Tepat sekali yang diucapkan Grip. Jika dibelah mendalam, memang skuad inti Blagult merupakan para pemain andalan klub-klub top Eropa. Sebut saja Stefan Schwarz (Arsenal), Jonas Thern (Roma), Henrik Larsson (Feyenoord), atau Martin Dahlin (Borussia Moenchengladbach). Belum lagi dua lainnya, Kennet Andersson (Bari) dan Tomas Brolin (Parma) selama ini merumput di kompetisi paling keras se-Eropa, Serie A Italia.
“Namun saya masih optimis, Swedia mampu lolos. Tiga laga sisa yang akan berlangsung di kandang sendiri harus dimenangkan dengan skor telak,” lanjut Grip. Lalu bagaimana dengan peluang para pesaing, Mister Grip? “Swiss paling berpeluang menjuarai grup ini, sementara Turki paling tinggi meraih posisi kedua.”
Ditanya mengenai kemungkinan tampilnya Brolin, dia mengaku belum mendapat info meyakinkan lantaran kesibukan selama ini. Diharapkan setidaknya dari tiga laga sisa Swedia, Brolin dapat ditampilkan satu-dua kali. Minimal jadi pemain pengganti.
“Brolin merupakan pemain yang secara umum dapat mengubah jalannya pertandingan, serta secara khusus mempengaruhi permainan Swedia. Namun intisari tim ini ada di tangan Svensson. Dia pelatih yang bagus dan berpengaruh,” sebut Grip yang sebelumnya menjadi asisten pelatih Sven-Goran Eriksson.
Prakiraan Susunan Pemain
Swedia: 1-Tomas Ravelli; 2-Roland Nilsson, 3-Patrik Andersson, 4-Joachim Bjorklund, 5-Pontus Kamark, 6-Stefan Schwarz, 7-Henrik Larsson, 8-Kennet Andersson, 9-Jonas Thern, 10-Martin Dahlin, 11-Tomas Brolin
Islandia: 1-Birkir Kristinsson; 2-Sigursteinn Gislasson, 3-Kristjan Jonsson, 4-Gudni Bergsson, 5-Izudin Dadi Dervic, 6-Hlynur Stefansson, 7-Runar Kristinsson, 8-Arnar Gretarsson, 9-Arnar Gunnlaugsson, 10-Porvaldur Orlysson, 11-Eyjolfur Sverrisson
HASIL
07/09/94: Islandia vs Swedia 0-1, Hongaria vs Turki 2-2
12/10/94: Turki vs Islandia 5-0, Swiss vs Swedia 4-2
16/11/94: Swiss vs Islandia 1-0, Swedia vs Hongaria 2-0
14/12/94: Turki vs Swiss 1-2
29/03/95: Turki vs Swedia 2-1, Hongaria vs Swiss 2-2
26/04/95: Hongaria vs Swedia 1-0, Swiss vs Turki 1-2
KLASEMEN GRUP 3
Turki 5 3 1 1 (12-6) 10
Swiss 5 3 1 1 (10-7) 10
Swedia 5 2 0 3 (6-7) 6
Hongaria 4 1 2 1 (5-6) 5
Islandia 3 0 0 3 (0-7) 0
(foto: worldfootballstory.tumblr/idrottensaffarer)
Tomas Brolin. |
Kalau mau jujur, Swedia harus unggul poin akhir dari ketiga pesaingnya. Andai harus memakai head to head dijamin berat. Pasalnya di laga away, pasukan Tommy Svensson kalah 2-4 dari Swiss, 1-2 dari Turki, dan 0-1 dari Hongaria. Entah kenapa mereka seperti tidak ada ambisi lagi. Dalam rilisnya 16 Mei lalu, FIFA menempatkan Swedia di urutan keenam dunia, atau melorot tiga posisi.
Ada apa dan apa yang sedang terjadi di tim berjuluk Blagult itu? Mengingat Svensson dikenal sebagai pelatih bertangan besi nan disiplin, tampaknya ada yang salah kelola setelah pencapaian hebat di 1994. Jawaban transparan justru muncul dari Jakarta, Indonesia. Di tengah-tengah menggarap PSSI Pra Olimpiade, asisten pelatih Tord Grip yang kebetulan asli Swedia coba menjelaskan. Saya segera menghubunginya.
“Yang pertama tim itu kurang mengantisipasi perkembangan para pesaing di Grup 3. Berikutnya adalah persoalan klasik, mayoritas skuad nasional Swedia bermain di luar, di berbagai liga Eropa dengan level persaingan yang lebih ketat. Terlihat Svensson kesulitan untuk menyamakan ritme dan konsentrasi menjelang pertandingan,” papar Grip serius dari balik gagang telpon.
Faktor Brolin
Tepat sekali yang diucapkan Grip. Jika dibelah mendalam, memang skuad inti Blagult merupakan para pemain andalan klub-klub top Eropa. Sebut saja Stefan Schwarz (Arsenal), Jonas Thern (Roma), Henrik Larsson (Feyenoord), atau Martin Dahlin (Borussia Moenchengladbach). Belum lagi dua lainnya, Kennet Andersson (Bari) dan Tomas Brolin (Parma) selama ini merumput di kompetisi paling keras se-Eropa, Serie A Italia.
“Namun saya masih optimis, Swedia mampu lolos. Tiga laga sisa yang akan berlangsung di kandang sendiri harus dimenangkan dengan skor telak,” lanjut Grip. Lalu bagaimana dengan peluang para pesaing, Mister Grip? “Swiss paling berpeluang menjuarai grup ini, sementara Turki paling tinggi meraih posisi kedua.”
Ditanya mengenai kemungkinan tampilnya Brolin, dia mengaku belum mendapat info meyakinkan lantaran kesibukan selama ini. Diharapkan setidaknya dari tiga laga sisa Swedia, Brolin dapat ditampilkan satu-dua kali. Minimal jadi pemain pengganti.
“Brolin merupakan pemain yang secara umum dapat mengubah jalannya pertandingan, serta secara khusus mempengaruhi permainan Swedia. Namun intisari tim ini ada di tangan Svensson. Dia pelatih yang bagus dan berpengaruh,” sebut Grip yang sebelumnya menjadi asisten pelatih Sven-Goran Eriksson.
Prakiraan Susunan Pemain
Swedia: 1-Tomas Ravelli; 2-Roland Nilsson, 3-Patrik Andersson, 4-Joachim Bjorklund, 5-Pontus Kamark, 6-Stefan Schwarz, 7-Henrik Larsson, 8-Kennet Andersson, 9-Jonas Thern, 10-Martin Dahlin, 11-Tomas Brolin
Islandia: 1-Birkir Kristinsson; 2-Sigursteinn Gislasson, 3-Kristjan Jonsson, 4-Gudni Bergsson, 5-Izudin Dadi Dervic, 6-Hlynur Stefansson, 7-Runar Kristinsson, 8-Arnar Gretarsson, 9-Arnar Gunnlaugsson, 10-Porvaldur Orlysson, 11-Eyjolfur Sverrisson
HASIL
07/09/94: Islandia vs Swedia 0-1, Hongaria vs Turki 2-2
12/10/94: Turki vs Islandia 5-0, Swiss vs Swedia 4-2
16/11/94: Swiss vs Islandia 1-0, Swedia vs Hongaria 2-0
14/12/94: Turki vs Swiss 1-2
29/03/95: Turki vs Swedia 2-1, Hongaria vs Swiss 2-2
26/04/95: Hongaria vs Swedia 1-0, Swiss vs Turki 1-2
KLASEMEN GRUP 3
Turki 5 3 1 1 (12-6) 10
Swiss 5 3 1 1 (10-7) 10
Swedia 5 2 0 3 (6-7) 6
Hongaria 4 1 2 1 (5-6) 5
Islandia 3 0 0 3 (0-7) 0