Persaingan Blackburn Rovers dan Manchester United di Liga Inggris telah berakhir dengan cara menegangkan. Sekarang perhatian hampir pasti bakal banyak tertuju ke negeri Italia. Apalagi kalau bukan menunggu akhir perseteruan Juventus dan Parma untuk menentukan juara Serie A musim ini. Bukan kebetulan, laga penentu itu justru dilakoni oleh keduanya langsung di atas lapangan.
Pemenangnya hampir pasti bisa diketahui hari Minggu (21/5) mendatang. Kedua klub yang sama-sama disponsori oleh perusahaan susu yang saling bersaing di pasaran, Danone dan Parmalat, saling bertemu di Stadion Delle Alpi, Torino, dalam lanjutan Serie A pekan ke-32. Sekali lagi, di antara sekian laga di Eropa, inilah big match paling seru dan mendebarkan pada seluruh kompetisi di benua biru.
Kalau Juve menang, maka selesailah sudah, Dipastikan tim Zebra akan berpesta, karena mereka cuma butuh tiga poin untuk memastikan titel di musim ini. Atau dengan kata lain cukup menahan seri Parma, sekaligus ‘membunuh’ peluang scudetto Parma. Mengapa demikian? Sekarang Juve memiliki poin 67, Parma 60 poin dengan tiga laga sisa.
Jika grande partita di Delle Alpi berakhir seri, maka poin berubah menjadi Juve 68, Parma 61 dengan dua laga sisa. Selesai sudah, sebab nilai maksimal Parma hingga ke pekan terakhir, di giornata 34 itu cuma 67. Pertanyaannya, sanggupkah pasukan Nevio Scala mencegah pesta dini Bianconeri di kandangnya sendiri. Terus terang, amat berat. Lagi pula sekarang Juve punya dua alternatif tujuan, menang dan seri. Parma hanya satu, yakni menang.
Bianconeri lebih berpeluang meraih tujuannya lantaran akan tampil di Stadion Delle Alpi di depan publiknya sendiri. Di laga pertama di Ennio Tardini saja, Juve mengalahkan Parma 3-1. Namun di atas lapangan segalanya bisa terjadi. Motivasi pasukan Nevio Scala terbilang kuat, terutama setelah kemenangan atas Juve di Piala UEFA.
Inilah kans terakhir Parma, dan satu-satunya, untuk menggagalkan ambisi skuad Marcello Lippi. Sayangnya motivasi atau ambisi di kubu Juve lebih menggila. Sekaranglah saatnya jika ingin meraih impian delapan tahun. Syukur-syukur selekas mungkin, di kala liga masih menyisakan dua laga lagi. Syaratnya cuma satu: asal jangan kalah!
(foto: it.wiki)
Senyum khas Marcello 'Paul Newman' Lippi menjelang pesta juara. |
Kalau Juve menang, maka selesailah sudah, Dipastikan tim Zebra akan berpesta, karena mereka cuma butuh tiga poin untuk memastikan titel di musim ini. Atau dengan kata lain cukup menahan seri Parma, sekaligus ‘membunuh’ peluang scudetto Parma. Mengapa demikian? Sekarang Juve memiliki poin 67, Parma 60 poin dengan tiga laga sisa.
Jika grande partita di Delle Alpi berakhir seri, maka poin berubah menjadi Juve 68, Parma 61 dengan dua laga sisa. Selesai sudah, sebab nilai maksimal Parma hingga ke pekan terakhir, di giornata 34 itu cuma 67. Pertanyaannya, sanggupkah pasukan Nevio Scala mencegah pesta dini Bianconeri di kandangnya sendiri. Terus terang, amat berat. Lagi pula sekarang Juve punya dua alternatif tujuan, menang dan seri. Parma hanya satu, yakni menang.
Bianconeri lebih berpeluang meraih tujuannya lantaran akan tampil di Stadion Delle Alpi di depan publiknya sendiri. Di laga pertama di Ennio Tardini saja, Juve mengalahkan Parma 3-1. Namun di atas lapangan segalanya bisa terjadi. Motivasi pasukan Nevio Scala terbilang kuat, terutama setelah kemenangan atas Juve di Piala UEFA.
Inilah kans terakhir Parma, dan satu-satunya, untuk menggagalkan ambisi skuad Marcello Lippi. Sayangnya motivasi atau ambisi di kubu Juve lebih menggila. Sekaranglah saatnya jika ingin meraih impian delapan tahun. Syukur-syukur selekas mungkin, di kala liga masih menyisakan dua laga lagi. Syaratnya cuma satu: asal jangan kalah!
(foto: it.wiki)