Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Kalah? Karier Van Himst Di Ujung Tanduk

Paul van Himst meringis memikirkan nasibnya. Tak disangkal lagi, karier pelatih kelahiran 2 Oktober 1943 ditentukan Rabu (29/3) mendatang, saat tim nasional Belgia menghadapi tuan rumah Spanyol dalam lanjutan penyisihan Grup 2 Piala Eropa antarnegara. Inilah pertandingan yang menentukan langkah Belgia apakah tembus ke putaran final di Inggris atau tidak.
Kalah? Karier Van Himst Di Ujung Tanduk
Kiper Michel Preud’homme dan libero Franky van der Elst. Absen.
Bisa jadi Van Himst tambah pusing memikirkan reputasinya mengingat Belgia kali ini akan tampil tanpa beberapa pemain andal seperti kiper asal Benfica, Michel Preud’homme dan libero Club Brugge, Franky van der Elst. Belum lagi Vincenzo ‘Enzo’ Scifo (Monaco) dan Philippe Albert (Newcastle United) yang masih cedera.

“Terpaksa kami menutupnya dengan memanggil (Gunther) Schepens, (Georges) Grun, dan (Luc) Nilis,” ujar mantan pemain nasional Belgia 1960-1974 itu. Untuk penjaga gawang, tampaknya tiada pilihan lain selain kiper Standard Liege, Gilbert Bodart.

Banyak pengamat menduga bahwa memang itulah satu-satunya jalan untuk mengimbangi lini tengah Spanyol yang tangguh. Di situ akan bercokol Jose Bakero, Fernando Hierro, Jose Amavisca, dan Donato Gama Da Silva. Van Himst coba mengimbanginya dengan menempatkan Marc Emmers, Lorenzo Staelens, Johan Walem dan debutan Gunther Schepens.

Ancaman Denmark

Yang pasti, Van Himst akan menempatkan tiga striker sekaligus, Marc Degryse, Luc Nilis, dan Josep Weber. Apakah hal ini cukup untuk membongkar pertahanan Spanyol yang dikomandoi Miguel Angel Nadal? Entahlah, tanpa kehadiran Luis Oliveira yang bermain di Cagliari, tampaknya ketajaman masih belum teruji.

Spanyol yang amat perkasa di Grup 2, hampir dipastikan bertarung tanpa beban yang membuatnya bermain lepas. Dengan mengumpulkan nilai 12, tim matador ini jauh meninggalkan Masedonia yang baru menggapai lima nilai. Atau Denmark, Belgia, dan Siprus masing-masing empat nilai. Maka, satu tempat di grup ini sudah milik mereka.

Tim yang dilatih oleh Javier Clemente (44) ini pula yang mempermalukan Belgia di kandang sendiri, Stadion Heysel, 17 Desember lalu dengan skor 1-4. Sementara itu, pada saat bersamaan pesaing Belgia, juara bertahan Denmark, akan menghadapi Siprus di Nikosia.

Bukan hal yang sulit bagi juara Piala Antarbenua 1994 itu untuk menggulung tuan rumah. Hal itu dipertegas lagi dengan dipanggilnya kiper Manchester United, Peter Schmeichel, oleh pelatih Richard Moeller-Nielsen. Kalau sudah begini, kepusingan Van Himst semakin menjadi.

(foto: lavenir)

Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini