Pemain asing atau stranieri bisa juga diandalkan untuk menggaet turis. Hal ini dialami oleh klub Genoa dan kota Genova. Sejak Kazuyoshi Miura bermain di sana, tercatat 4.174 turis Jepang datang mengunjungi kota pelabuhan di Italia utara tersebut. Betapa tidak, mereka sedikitnya tinggal dua malam di hotel yang menurut catatan seluruhnya kira-kira 7.500 orang.
Semua itu terhitung dari Juli sampai Desember. Berkat Miura, konon kenaikan jumlah turis Jepang di kota tersebut mencapai 70 persen. Hitungan ini juga bisa ditambahkan pada kenaikan penonton atau penjualan tiket di Stadion Luigi Ferraris, setiap Genoa bertanding.
Oleh karena itu, agen promosi turis di Genova, Gianni Segalerma, bermaksud memberikan bonus untuk Miura. Tidak cuma itu, sebuah yayasan Jepang, Le Grazie, mempublikasikan buku panduan bernama Gio Globetrotter untuk wisatawan Jepang yang akan pergi ke Italia, terutama para turis berusia muda. Maklum anak muda Jepang terkenal kaya raya dan konsumtif. Great idea!
Suatu hari saat Balbo sedang rileks menyaksikan televisi, teleponnya berbunyi. Dia segera menghubungi polisi. “Alarm berbunyi dan saya mendengar suara mencurigakan. Tolong panggil polisi, saya akan mengambil pisau untuk berjaga-jaga,” bisik Fonseca.
Namun rupanya polisi tak percaya begitu saja. Mereka sudah sering menerima laporan serupa yang ternyata cuma main-main. “Saya Abel Balbo, melaporkan ada pencurian.” Seru Balbo. “Hei, hentikan! Saya (Carlo) Mazzone,” guyon sang polisi namun dengan ketus.
Carlo Mazzone adalah bos Balbo dan Fonseca, alias allenatore AS Roma. Tetapi Balbo berhasil meyakinkan si polisi. Setelah itu ia berpakaian dan menuju ke rumah Fonseca. Di sana sudah ada sembilan orang polisi dan Fonseca yang tampak tegang. Ternyata benar. Para pencuri yang sudah melarikan diri itu telah memutus kabel alarm.
Polisi pun melakukan proses verbal alias meminta keterangan dari keduanya. Setelah itu Balbo pulang. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 dinihari. Namun kemudian, pukul 06.00 telepon kembali berbunyi. Alarm pengaman di rumah Fonseca pun berbunyi lagi. “Daniel, ada apa lagi?” tanya Balbo dengan khawatir. Ternyata tak ada apa-apa, bahkan Fonseca menjelaskan keadaan dengan enteng. “Mungkin saluran telepon ini korslet,” ujar Fonseca. Ah, ada-ada saja.
(foto: soccerphile/zmnapoli)
Semua itu terhitung dari Juli sampai Desember. Berkat Miura, konon kenaikan jumlah turis Jepang di kota tersebut mencapai 70 persen. Hitungan ini juga bisa ditambahkan pada kenaikan penonton atau penjualan tiket di Stadion Luigi Ferraris, setiap Genoa bertanding.
Oleh karena itu, agen promosi turis di Genova, Gianni Segalerma, bermaksud memberikan bonus untuk Miura. Tidak cuma itu, sebuah yayasan Jepang, Le Grazie, mempublikasikan buku panduan bernama Gio Globetrotter untuk wisatawan Jepang yang akan pergi ke Italia, terutama para turis berusia muda. Maklum anak muda Jepang terkenal kaya raya dan konsumtif. Great idea!
Fonseca, Balbo, dan Polisi
Kekompakan Abel Balbo dan Daniel Fonseca bukan hanya di dalam, tetapi juga di luar lapangan. Setelah Fonseca kecurian, ia berusaha mencegah agar tak lagi terulang. Caranya, alarm pengaman rumahnya dihubungkan dengan telepon Balbo yang letaknya berdekatan. Maksudnya jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, dengan segera Balbo bisa menghubungi polisi.Suatu hari saat Balbo sedang rileks menyaksikan televisi, teleponnya berbunyi. Dia segera menghubungi polisi. “Alarm berbunyi dan saya mendengar suara mencurigakan. Tolong panggil polisi, saya akan mengambil pisau untuk berjaga-jaga,” bisik Fonseca.
Namun rupanya polisi tak percaya begitu saja. Mereka sudah sering menerima laporan serupa yang ternyata cuma main-main. “Saya Abel Balbo, melaporkan ada pencurian.” Seru Balbo. “Hei, hentikan! Saya (Carlo) Mazzone,” guyon sang polisi namun dengan ketus.
Carlo Mazzone adalah bos Balbo dan Fonseca, alias allenatore AS Roma. Tetapi Balbo berhasil meyakinkan si polisi. Setelah itu ia berpakaian dan menuju ke rumah Fonseca. Di sana sudah ada sembilan orang polisi dan Fonseca yang tampak tegang. Ternyata benar. Para pencuri yang sudah melarikan diri itu telah memutus kabel alarm.
Polisi pun melakukan proses verbal alias meminta keterangan dari keduanya. Setelah itu Balbo pulang. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 dinihari. Namun kemudian, pukul 06.00 telepon kembali berbunyi. Alarm pengaman di rumah Fonseca pun berbunyi lagi. “Daniel, ada apa lagi?” tanya Balbo dengan khawatir. Ternyata tak ada apa-apa, bahkan Fonseca menjelaskan keadaan dengan enteng. “Mungkin saluran telepon ini korslet,” ujar Fonseca. Ah, ada-ada saja.
Tacconi Jujur, Matarrese Tukang Ngibul
Baru-baru ini Federazione Italiana Psicologi (Persatuan Psikolog Italia) mengadakan sebuah penelitian untuk mengetahui siapa tokoh yang bisa dipercaya dan yang paling banyak ngibul. Penelitian itu menghasilkan 13 tokoh terpercaya dan 13 tokoh pembual. Dari 13 tokoh terjujur terdapat nama Stefano Tacconi, mantan kiper Genoa dan Juventus yang menduduki tempat ke-12. Sedangkan diantara tokoh pembual terdapat nama Antonio Matarrese, bos FIGC (Federasi Sepak Bola Italia). Waduh, repot.(foto: soccerphile/zmnapoli)