Sebelumnya di tim nasional Belanda, nama Bryan Roy belum begitu menggema. Tapi setelah menghilangnya duet Marco van Basten dan Ruud Gullit dari pasukan Oranje, mencuatlah anak Amsterdam ini sebagai andalan baru, terutama untuk menghadapi Norwegia di penyisihan Piala Eropa 1996, di Oslo, Rabu pekan depan.
Sejak pindah ke Nottingham Forest, grafik permainan Roy kian ke atas. Di situ ia mampu menjadi motor tim serta makin produktif. Lima gol yang telah diciptakannya membuktikan itu. Posisi Forest yang baru promosi lagi ke divisi utama pun mencuat dengan menempati dua besar Liga Inggris di bawah Newcastle United.
Mulai bermain bola di usia 12, Roy yang 'dibesarkan' oleh Johan Cruijff di Ajax, benar-benar menyimpan bakat alami sepak bola. Hebatnya pada usia 14, pendukung klub kebanggaan kota Amsterdam itu sudah menginginkan agar Roy diturunkan pada kompetisi Divisi I. Namun Cruijff punya perhitungan lain. Baru di usianya ke-17, maestro sepak bola dunia itu mempercayakan Roy turun memperkuat Ajax untuk pertama kalinya di kompetisi Liga Belanda.
Sedangkan debutnya di tim nasional pada September 1989 melawan Denmark. Selama 5 musim membela Ajax, ia turut andil membawa Ajax menjuarai Liga Belanda 1989/90 dan juara piala UEFA 1991/92. Setelah meraih titel ini, entah kenapa dia butuh tantangan baru, mencari suasana baru, dengan hijrah ke klub yang baru promosi ke Serie A, Foggia.
Termahal di Inggris
Sayangnya di negeri spaghetti itu namanya tenggelam. Penyebab utamanya apalagi kalau bukan berposisi, berperan bahkan bertipikal main yang sama persis dengan jagoan Foggia, Giuseppe Signori. Selain itu pola permainan Foggia amat berbeda dengan di Ajax, apalagi atmosfirnya.
Bejibun-nya bintang-bintang sepak bola yang bermain di Serie A membuat namanya tenggelam. Apalagi ia hanya bermain pada klub kecil Foggia. Tapi nasib baik kembali menoleh ke dirinya. Ia mendapat kesempatan bermain di Inggris, yang memang amat dinantikannya.
"Sejak kecil saya selalu memimpikan bermain di Inggris, maka ketika ditawari Nottingham saya langsung setuju meskipun kompetisi di Italia merupakan yang terbaik di dunia," ungkapnya. Roy yang beristrikan seorang aktris ini ditransfer hampir 10 miliar rupiah oleh Nottingham Forest, sekaligus menjadi pemain asing termahal yang bermain di Inggris.
Pelatih Dick Advocaat pun kepincut oleh permainan Roy yang makin meroket. Kekuatan Roy ada di kaki kirinya, baik untuk penguasaan bola, mengumpan ataupun menembak. "Licin bagai belut, sempurna dalam men-dribble bola dan piawai dalam mencetak gol lewat tendangan bebas merupakan kelebihannya.
Yang penting dia semakin matang dan produktif di Nottingham," ujar Advocaat memberi alasan. Sepertinya bakal menggunakan Roy untuk membayar dendamnya. Soalnya Belanda pernah digebuk 1-2 oleh Norwegia pada Pra-Piala Dunia 1993 di Oslo. Jadi hutang harus segera dibayar. Saat ini Advocaat butuh Roy lebih dari pemain yang lain.
Roy banyak dan dapat mengenali tipe permainan calon lawan yang banyak bertebaran di Liga Inggris. Separo pemain nasional Norwegia berasal dari Premiership, terutama bek dan gelandangnya. Jadi pantas Roy diharapkan Advocaat dan juga masyarakat Belanda berbuat semaksimal mungkin. "Saya memang 'anak kecil' yang bisa melakukan apa saja," ujarnya diplomatis. Ah, Roy. Bisa saja kau. Kalau begitu namamu akan menjadi Bryan Boy?
Tempat/Tanggal Lahir: Amsterdam, 12 Februari 1970
Tinggi/Berat: 171 cm/66 kg
Posisi: Gelandang Menyerang, Penyerang Sayap
Klub: Ajax (1987-92), Foggia (1992-94), Nottingham Forest (1994-)
Prestasi: Juara Liga Belanda 1990 (Ajax), juara Piala UEFA 1992 (Ajax)
Caps tim nasional: 23 kali (4 gol)
(foto: sporting-heroes/random90footballers)
Sejak pindah ke Nottingham Forest, grafik permainan Roy kian ke atas. Di situ ia mampu menjadi motor tim serta makin produktif. Lima gol yang telah diciptakannya membuktikan itu. Posisi Forest yang baru promosi lagi ke divisi utama pun mencuat dengan menempati dua besar Liga Inggris di bawah Newcastle United.
Mulai bermain bola di usia 12, Roy yang 'dibesarkan' oleh Johan Cruijff di Ajax, benar-benar menyimpan bakat alami sepak bola. Hebatnya pada usia 14, pendukung klub kebanggaan kota Amsterdam itu sudah menginginkan agar Roy diturunkan pada kompetisi Divisi I. Namun Cruijff punya perhitungan lain. Baru di usianya ke-17, maestro sepak bola dunia itu mempercayakan Roy turun memperkuat Ajax untuk pertama kalinya di kompetisi Liga Belanda.
Sedangkan debutnya di tim nasional pada September 1989 melawan Denmark. Selama 5 musim membela Ajax, ia turut andil membawa Ajax menjuarai Liga Belanda 1989/90 dan juara piala UEFA 1991/92. Setelah meraih titel ini, entah kenapa dia butuh tantangan baru, mencari suasana baru, dengan hijrah ke klub yang baru promosi ke Serie A, Foggia.
Termahal di Inggris
Sayangnya di negeri spaghetti itu namanya tenggelam. Penyebab utamanya apalagi kalau bukan berposisi, berperan bahkan bertipikal main yang sama persis dengan jagoan Foggia, Giuseppe Signori. Selain itu pola permainan Foggia amat berbeda dengan di Ajax, apalagi atmosfirnya.
Bejibun-nya bintang-bintang sepak bola yang bermain di Serie A membuat namanya tenggelam. Apalagi ia hanya bermain pada klub kecil Foggia. Tapi nasib baik kembali menoleh ke dirinya. Ia mendapat kesempatan bermain di Inggris, yang memang amat dinantikannya.
"Sejak kecil saya selalu memimpikan bermain di Inggris, maka ketika ditawari Nottingham saya langsung setuju meskipun kompetisi di Italia merupakan yang terbaik di dunia," ungkapnya. Roy yang beristrikan seorang aktris ini ditransfer hampir 10 miliar rupiah oleh Nottingham Forest, sekaligus menjadi pemain asing termahal yang bermain di Inggris.
Pelatih Dick Advocaat pun kepincut oleh permainan Roy yang makin meroket. Kekuatan Roy ada di kaki kirinya, baik untuk penguasaan bola, mengumpan ataupun menembak. "Licin bagai belut, sempurna dalam men-dribble bola dan piawai dalam mencetak gol lewat tendangan bebas merupakan kelebihannya.
Yang penting dia semakin matang dan produktif di Nottingham," ujar Advocaat memberi alasan. Sepertinya bakal menggunakan Roy untuk membayar dendamnya. Soalnya Belanda pernah digebuk 1-2 oleh Norwegia pada Pra-Piala Dunia 1993 di Oslo. Jadi hutang harus segera dibayar. Saat ini Advocaat butuh Roy lebih dari pemain yang lain.
Roy banyak dan dapat mengenali tipe permainan calon lawan yang banyak bertebaran di Liga Inggris. Separo pemain nasional Norwegia berasal dari Premiership, terutama bek dan gelandangnya. Jadi pantas Roy diharapkan Advocaat dan juga masyarakat Belanda berbuat semaksimal mungkin. "Saya memang 'anak kecil' yang bisa melakukan apa saja," ujarnya diplomatis. Ah, Roy. Bisa saja kau. Kalau begitu namamu akan menjadi Bryan Boy?
Data Diri
Nama Lengkap: Bryan Edward Steven RoyTempat/Tanggal Lahir: Amsterdam, 12 Februari 1970
Tinggi/Berat: 171 cm/66 kg
Posisi: Gelandang Menyerang, Penyerang Sayap
Klub: Ajax (1987-92), Foggia (1992-94), Nottingham Forest (1994-)
Prestasi: Juara Liga Belanda 1990 (Ajax), juara Piala UEFA 1992 (Ajax)
Caps tim nasional: 23 kali (4 gol)
(foto: sporting-heroes/random90footballers)