Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Rahasia Lima Gol Ravanelli

Wajahnya tiba-tiba saja menghiasi berbagai surat kabar. Namanya pun ditulis besar-besar dengan nama klubnya, Juventus, yang selama ini biasanya hanya menyertakan citra Roberto Baggio, Alessandro Del Piero atau Gianluca Vialli. Tapi kali ini harus ditambah Fabrizio Ravanelli, yang barusan mencetak lima gol dalam ajang Piala UEFA melawan CSKA Sofia (Bulgaria).

Rahasia Lima Gol Ravanelli

Apa yang diceritakan Ravanelli tentang rahasianya itu? Ia tidak menceritakan kegembiraannya, melainkan ketakutannya pada malam sebelum pertandingan. "Saya cuma tidur sebentar. Bahkan boleh dikata tidak tidur sama sekali. Saya tidak habis mengerti. Ternyata buahnya malah menggembirakan," cerita Ravanelli.

Kebanggaan memang merebak karena Ravanelli menjadi pemain lokal pertama yang mencetak lima gol dalam kejuaraan antar klub Eropa. Sebelumnya dua tahun lalu, Daniel Fonseca melakukan yang sama ke gawang Valencia yang dihancurkan Napoli 0-5. Tapi Fonseca berasal dari Uruguay. Lebih lama lagi tahun 1962, pemain asal Brasil, Jose Altafini, pun mencetak lima dari delapan gol Milan ketika menang atas klub Luksemburg 8-0.

Hobi Aneh Paolo Rossi

Masih ingat Paolo Rossi yang kini berusia 38 tahun? Tentu ingat. Dialah pahlawan sekaligus bintang Italia ketika Azzurri merebut Piala Dunia 1982 di Spanyol. Kini si bintang itu disebut-sebut ingin menyaingi Niki Lauda dalam soal adu balap mobil. Hanya sayang Rossi ingin menyaingi pembalap yang pernah juara dunia Formula 1 itu hanya di jalan umum Padova. Akibatnya bisa ditebak.

Petugas patroli jalan raya terpaksa menghentikan kendaraan Mercedez 300-nya. Ia mengebut dengan kecepatan 146 km/jam. Padahal batas kecepatan maksimum di jalan itu cuma 50 km/jam. Rossi berdalih ia dan anaknya, Alessandro, 12, sedang dalam perjalanan pulang. Namun polizia tetap tidak menggubris alasannya, termasuk sosoknya yang pernah menjadi pahlawan bangsa di 1982. Petugas akhirnya menahan SlM-nya dan mendenda 500.000 lira atau sekitar 750.000 rupiah. Itulah hukum di Italia.

Sacchi Dan Koran

Pelatih nasional Italia Arrigo Sacchi sempat berang dengan pemberitaan yang dilakukan oleh mingguan Epoca. Masalahnya mingguan itu menulis bahwa ia bersengketa dengan penanggung jawab administrasi FIGC (PSSI-nya Italia) hanya gara-gara uang 22.000 lira atau sekitar 33.000 rupiah yang tidak mau diganti olehnya untuk pembayaran koran.

Padahal Sacchi, yang memang membawa tiga koran setiap hari, membelinya sendiri di kios. FIGC kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa berita yang dimuat majalah itu tidak benar. Mengenai pemberitaan yang cukup memalukan itu, Sacchi dengan jengkel mengatakan: "Saya benar benar tidak mengerti mengapa mereka bertindak seperti itu. Sebelum memberitakan sesuatu mbok ya diteliti dulu." Ah, dasar orang top, rentan dijadikan berita.

(foto: twitter/zmnapoli)


Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini