Mencetak gol selalu menggembirakan. Juga buat Tomas Brolin, andalan utama barisan depan Swedia, ketika mereka beruji-coba melawan sesama tim Skandinavia yang juga akan bertarung di Piala Dunia. Norwegia.
"Gol itu membuat kepercayaan saya bertambah besar. Permainan ini benar-benar sangat berharga sebelum kami pergi ke Amerika," ujar si baby-face Brolin, pemborong dua gol ke gawang Norwegia pada ujicoba di Stockholm, Ahad lalu, yang berakhir 2-0.
Bukan hanya Brolin yang bertambah besar kepercayaannya, tapi juga seluruh anggota tim nasional Swedia yang akan siap beraksi di Piala Dunia 1994. Kapten tim Jonas Thern, striker Martin Dahlin, gelandang Stefan Schwarz, maupun kiper veteran Thomas Ravelli, semua sangat bergembira.
"Memang ini hanya uji coba, tapi saya puas dengan taktik yang kami terapkan. Para pemain sudah semakin padu," ujar Tommy Svensson, pelatih Swedia yang dianggap sukses membawa tim Skandinavia itu dalam 4 tahun terakhir. Laga itu sendiri sebenarnya kurang menarik untuk ditonton. Dua tim bermain hati-hati dalam melakukan berbagai gerakan.
Maklum, cedera sedikit saja bisa menjadi problem besar bagi si pemain mengingat saat itu Piala Dunia tinggal 12 hari lagi. Permainan baru meningkat tatkala Brolin mencetak gol pertama. Kemudian lebih panas ketika ia membobol lagi gawang Norwegia, yang dikawal Erik Thorstvedt, lewat titik penalti. Bagaimana komentar Egil Olsen, pelatih Norwegia?
"Sangat sulit uji coba ini dijadikan ukuran. Beberapa pemain kami sengaja saya keluarkan karena menghindari cedera. Semoga di Piala Dunia nanti permainan kami lebih baik," harapnya dengan tenang. Alasan Mengejutkan Di Piala Dunia nanti Norwegia bergabung dengan Italia, Irlandia, dan Meksiko di Grup E, sedangkan Swedia di grup B bersama Brasil, Rusia dan Kamerun.
Kekalahan Norwegia tidaklah mengejutkan, namun menjadi pelajaran berharga bagi Olsen. Berbeda dengan kekalahan Irlandia dari Ceko, menjadi keterkejutan pengamat. "Menjadi kewaspadaan buat (Jack) Charlton. Tapi untunglah kalah di sini, daripada di Piala Dunia," kilah Don Howe, asisten manajer tim nasional Inggris, mengomentari kekalahan Irlandia.
Selama ini - tepatnya selama 17 pertandingan - Irlandia belum pernah terkalahkan. Bahkan dalam dua kali uji coba terakhirnya. yaitu melawan Belanda dan Jerman, mereka sempat menang telak 2-0.
Maka tidak heran kalau kekalahan ini dianggap sebagai tanda kewaspadaan untuk Jack Charlton. "Tapi, terus terang, saya tetap puas dengan kekalahan ini. Para pemain sudah bermain bermain secara maksimal," ujar Charlton, klise.
Tim lain yang puas menerima kekalahan adalah Yunani. Mereka kalah 0-2 dari Kolombia, namun pelatih mereka Alketas Panagoulias, merasa puas dengan permainan anak latihnya. "Melawan Kolombia adalah pelajaran berharga sebelum kami menghadapi Argentina pada pertandingan di Piala Dunia nanti," kata Alketas.
Di Piala Dunia nanti Yunani bergabung di grup D bersama Argentina, Nigeria dan Bulgaria. Kepuasan memang tercermin dari masing-masing tim setelah mengakhiri partai uji coba terakhirnya. Bagaimana di Piala Dunia nanti? Kita lihat saja.
(foto: 90minutecybic/laporan Rob Hughes)