“Shalom lekulam, Salam alekom… I am not a man of lectures. I am a man of the field...,” begitu beberapa patah kata pembuka pria bernama Jose Mario dos Santos Mourinho Felix pada kumpulan orang terpandang di Hotel Dan, Tel Aviv, suatu hari di akhir Maret 2005.
Bermodalkan pressao alta sebagai beautiful game, sistem ciptaannya yang kini dimainkan Chelsea, jelas sekali Jose Mourinho datang ke Israel dengan kepala tegak, percaya diri. Ia telah siap memberi perlawanan sengit kepada FA dan UEFA, yang terus memusuhinya belakangan ini. Juga kepada semua orang yang tak menyukai Chelsea. Sebuah kampanye gratis.
Dia paham benar bahwa anjangsana-nya ke Tel Aviv itu telah diketahui bahkan didukung Sekjen PBB Kofi Annan serta mantan Presiden AS Bill Clinton. Kedua tokoh dunia itu bilang mungkin hanya dengan memakai isu olahraga perdamaian di Tanah Suci bisa disatukan kembali. Untuk itu, Mourinho pun tahu harus berterima kasih kepada siapa.
Manajer dengan gaji termahal di dunia itu diundang oleh Shimon Peres, yang mengetuai Peres Centre for Peace, sebuah organisasi sosial yang dikreasi oleh eks PM Israel tersebut. Brand Chelsea yang membubung ke Timur Tengah — berkat sepak terjang hebat Pini Zahavi si anak Tel Aviv dan Roman Abramovich si Yahudi Rusia — menjadikan manajer paling terkenal dan paling kontroversial di dunia itu sekalian berpromosi gratis sebagai peacemaker, tokoh perdamaian.
Mimpi Peres adalah menyatukan anak-anak Palestina dan Israel dalam satu wadah di mana pada suatu saat di bawah satu panji olah raga, terutama sepak bola, bisa mencairkan ketegangan 'ribuan tahun' antara Yahudi dan Arab. Boleh jadi dia beruntung bisa mengundang orang yang klop, dikenal piawai bermain konflik, yakni Mourinho, agar upayanya kedengaran dunia dan lebih nendang. Seberapa besar imbal baliknya tentu sudah dipikirkan. Ini gaya Yahudi.
Maka tanpa basa-basi, di depan pers Peres mempromosikan sekaligus merekomendasikan pria yang dibayar 5 juta pound per tahun oleh Chelsea itu. Yang jelas tokoh politik Yahudi yang 'agak adem' itu menyebut kerjasamanya dengan Mourinho sebagai “a beautiful project”. “Pengalaman dan keterampilan diplomatiknya membuat hasrat saya untuk melibatkan dia di proyek ini semakin besar,” papar Wakil PM Ariel Sharon itu.
“Mourinho adalah figur internasional yang penting dan idenya untuk datang ke sini mengilhami kami untuk menolong perkembangan anak-anak kami,” timpal Dr. Ron Pundak, Direktur Peres Centre yang juga sejarawan bidang regional, tanpa tedeng aling-aling.
Soal Chelsea
Di Tel Aviv Mourinho melakukan banyak aktivitas lain. Bermain a five-a- side football, singgah di Stadion Vinter di Ramat Gan untuk memotivasi 200-an anak-anak Palestina dan Israel, serta memberi kuliah umum. Dengan pede-nya yang terkenal itu, Mourinho berpidato di depan tokoh-tokoh Israel dan Palestina. Momen ini diliput oleh lebih dari 100 media cetak dan elektronik dari seluruh dunia. Seperti ciri khasnya, Mourinho segera bicara tajam, langsung, dan obyektif. Ia membeberkan rahasia kesuksesan tanpa sungkan dan pretensi. Mengajari orang dengan segala cara untuk mencapai sukses, bicara soal keberanian atau perdamaian, dan keinginannya di kala tua. Berikut petikannya:
“Awal kesuksesan pada saat membangun sebuah tim adalah Anda harus memikirkan apa pun secara mendetail. Kesuksesan bukan saja soal keberuntungan, tetapi juga soal bagaimana kesiapan untuk sukses. Setiap aku baru menangani sebuah klub, yang saya dahulukan adalah membangun organisasinya.
“Memang klub besar seperti Chelsea sudah terorganisasi dengan baik. Namun, saya tetap menginginkan kejelasan posisi saya di sana, harus tahu wewenang dan akses-akses langsung saya. Saya tak akan menjadi manajer hebat tanpa orang-orang hebat di sekitar saya.
“Semua harus merasakan ambisi yang sama. Tim yang menjadi bintang, bukan pemain. Jika Anda tidak bisa mengomunikasikan ambisi pada para pemain, Anda tidak akan bisa membawa filosofi Anda pada mereka, pada tim. Di Chelsea, kami punya pemain dari 13 negara berbeda. Beda budaya, beda bahasa, namun kami tetap punya komunikasi spesial melalui sepak bola.
“Kreasilah filsafat Anda sendiri. Tentunya ini bisa dipelajari dari para pelatih. Dengarkanlah, dapatkan informasi itu, namun saya ingatkan; jangan meniru semuanya. Ambilah beberapa yang baik, lalu kreasikanlah filosofi Anda sendiri. Kehebatan para pemain bukan karena mereka bekerja dengan saya, tapi karena mereka merealisasikan prinsip-prinsip tadi. Itulah esensi sepak bola.
Soal Perdamaian
“Sepak bola yang bagus bisa datang dari kalangan bawah, grass roots. Tempat lahirnya street football misalnya. Dari mana munculnya bakat-bakat hebat seperti Pele, Eusebio, Ronaldo? Dari jalanan. Dengan mudah kita bisa mengambilnya untuk dipadukan ke dalam pengembangan di sebuah klub. Kendala yang datang dari situ biasanya adalah soal kepercayaan diri. Namun, kami bisa mengatasinya sebatas pemain itu adalah para pemain muda.
“Ini adalah kunjungan saya yang pertama ke Israel dan saya telah menemukan keindahan dan sebuah tempat spiritual. Kadang, sepak bola acapkali memakai terminologi ‘pertempuran’ untuk menggambarkan permainan di lapangan.
"Kita bicara kepahlawanan, perjuangan, keberanian; semua itu menjadi kesan saat datang ke sebuah tempat seperti Israel. Meski terdengar mengerikan atau sebagiannya benar, namun membuat kita jadi merendah karena ketidakpantasan bahasa itu. Faktanya kesuksesan Israel bisa menahan seri Irlandia (di Pra Piala Dunia 2006) karena tim itu diperkuat oleh beberapa pemain berdarah Arab.
"Ini bukti bahwa kerja sama untuk tujuan utama didapat melalui perdamaian dan ketenangan. Biarlah itu menjadi pelajaran kita semua. Keberanian adalah usaha membawa perdamaian ke dalam sebuah komunitas yang hubungannya ringkih. Ini milik Anda yang ada di sini semua, bukan saya. Oleh sebab itu proses pembangunannya sedapat mungkin dimulai sejak kanak-kanak. Apabila bisa dicapai melalui olah raga, hal ini sangatlah hebat di kemudian hari.
“Kekuatan yang kita miliki untuk mengubah dunia melalui sepak bola tidak bisa diremehkan. Walaupun sudah kembali lagi ke Inggris, saya akan tetap memikirkan Anda semua yang bekerja di sini. Saya berterima kasih pada (PM) Shimon Peres untuk kunjungan ke Tel Aviv ini dan untuk pekerjaan pada organisasi hebat ini.
“Pekerjaan (sosial) seperti ini amatlah berbeda pada dunia olah raga yang saya geluti. Di dunia saya, kita merasa menjadi orang-orang yang penting. Namun, pada kenyataannya orang-orang seperti Anda inilah yang jauh lebih penting. Di sini, sepak bola telah digunakan sebagai alat sosial yang baik. Ini jauh lebih penting ketimbang sepak bola itu sendiri dan saya berharap akan diundang ke sini lagi suatu saat karena saya sudah menyatu dengan pekerjaan ini.
“Akhir kata, proyek ini mampu membuat saya memikirkan ulang lagi kehidupan saya di sepak bola setelah berakhir. Saya ingin sekali terlibat dengan hal seperti ini di kemudian hari, di semua tempat yang berbeda di seluruh dunia.”
👉 Lahir 26 Januari 1963 di Setubal
👉 Ayahnya, Jose Manuel Mourinho Felix, adalah seorang kiper yang pernah bermain 143 kali untuk Vitoria Setubal dan 131 kali untuk Belenenses, serta sekali membela tim nasional Portugal pada 1972.
👉 Dijuluki Tradutor (penerjemah)
👉 Bergaji 5 juta pound atau 7,5 juta euro di Chelsea
👉 Mourinho adalah bintang iklan kartu kredit American Express Co. Menurut France Football, Mourinho kehilangan bonus besar setelah Chelsea disingkirkan Liverpool di semifinal Liga Champion 2004/05.
👉 Empat orang terpenting di sekitarnya adalah rekan-rekan lamanya di FC Porto: Baltemar Brito, tangan kanannya merangkap asisten; Rui Faria, pelatih kebugaran; Andre Villas, kepala pencarian bakat; dan Silvino Louro, pelatih kiper.
👉 Prinsip utama Mourinho di sepak bola adalah pressao alta atau high pressure alias menekan lawan seketat mungkin.
(foto: bc.net/telegraph/cyc.net)
Paling jago tebar pesona. |
Dia paham benar bahwa anjangsana-nya ke Tel Aviv itu telah diketahui bahkan didukung Sekjen PBB Kofi Annan serta mantan Presiden AS Bill Clinton. Kedua tokoh dunia itu bilang mungkin hanya dengan memakai isu olahraga perdamaian di Tanah Suci bisa disatukan kembali. Untuk itu, Mourinho pun tahu harus berterima kasih kepada siapa.
Manajer dengan gaji termahal di dunia itu diundang oleh Shimon Peres, yang mengetuai Peres Centre for Peace, sebuah organisasi sosial yang dikreasi oleh eks PM Israel tersebut. Brand Chelsea yang membubung ke Timur Tengah — berkat sepak terjang hebat Pini Zahavi si anak Tel Aviv dan Roman Abramovich si Yahudi Rusia — menjadikan manajer paling terkenal dan paling kontroversial di dunia itu sekalian berpromosi gratis sebagai peacemaker, tokoh perdamaian.
Mimpi Peres adalah menyatukan anak-anak Palestina dan Israel dalam satu wadah di mana pada suatu saat di bawah satu panji olah raga, terutama sepak bola, bisa mencairkan ketegangan 'ribuan tahun' antara Yahudi dan Arab. Boleh jadi dia beruntung bisa mengundang orang yang klop, dikenal piawai bermain konflik, yakni Mourinho, agar upayanya kedengaran dunia dan lebih nendang. Seberapa besar imbal baliknya tentu sudah dipikirkan. Ini gaya Yahudi.
Maka tanpa basa-basi, di depan pers Peres mempromosikan sekaligus merekomendasikan pria yang dibayar 5 juta pound per tahun oleh Chelsea itu. Yang jelas tokoh politik Yahudi yang 'agak adem' itu menyebut kerjasamanya dengan Mourinho sebagai “a beautiful project”. “Pengalaman dan keterampilan diplomatiknya membuat hasrat saya untuk melibatkan dia di proyek ini semakin besar,” papar Wakil PM Ariel Sharon itu.
“Mourinho adalah figur internasional yang penting dan idenya untuk datang ke sini mengilhami kami untuk menolong perkembangan anak-anak kami,” timpal Dr. Ron Pundak, Direktur Peres Centre yang juga sejarawan bidang regional, tanpa tedeng aling-aling.
Soal Chelsea
Di Tel Aviv Mourinho melakukan banyak aktivitas lain. Bermain a five-a- side football, singgah di Stadion Vinter di Ramat Gan untuk memotivasi 200-an anak-anak Palestina dan Israel, serta memberi kuliah umum. Dengan pede-nya yang terkenal itu, Mourinho berpidato di depan tokoh-tokoh Israel dan Palestina. Momen ini diliput oleh lebih dari 100 media cetak dan elektronik dari seluruh dunia. Seperti ciri khasnya, Mourinho segera bicara tajam, langsung, dan obyektif. Ia membeberkan rahasia kesuksesan tanpa sungkan dan pretensi. Mengajari orang dengan segala cara untuk mencapai sukses, bicara soal keberanian atau perdamaian, dan keinginannya di kala tua. Berikut petikannya:
“Awal kesuksesan pada saat membangun sebuah tim adalah Anda harus memikirkan apa pun secara mendetail. Kesuksesan bukan saja soal keberuntungan, tetapi juga soal bagaimana kesiapan untuk sukses. Setiap aku baru menangani sebuah klub, yang saya dahulukan adalah membangun organisasinya.
“Memang klub besar seperti Chelsea sudah terorganisasi dengan baik. Namun, saya tetap menginginkan kejelasan posisi saya di sana, harus tahu wewenang dan akses-akses langsung saya. Saya tak akan menjadi manajer hebat tanpa orang-orang hebat di sekitar saya.
“Semua harus merasakan ambisi yang sama. Tim yang menjadi bintang, bukan pemain. Jika Anda tidak bisa mengomunikasikan ambisi pada para pemain, Anda tidak akan bisa membawa filosofi Anda pada mereka, pada tim. Di Chelsea, kami punya pemain dari 13 negara berbeda. Beda budaya, beda bahasa, namun kami tetap punya komunikasi spesial melalui sepak bola.
“Kreasilah filsafat Anda sendiri. Tentunya ini bisa dipelajari dari para pelatih. Dengarkanlah, dapatkan informasi itu, namun saya ingatkan; jangan meniru semuanya. Ambilah beberapa yang baik, lalu kreasikanlah filosofi Anda sendiri. Kehebatan para pemain bukan karena mereka bekerja dengan saya, tapi karena mereka merealisasikan prinsip-prinsip tadi. Itulah esensi sepak bola.
Soal Perdamaian
“Sepak bola yang bagus bisa datang dari kalangan bawah, grass roots. Tempat lahirnya street football misalnya. Dari mana munculnya bakat-bakat hebat seperti Pele, Eusebio, Ronaldo? Dari jalanan. Dengan mudah kita bisa mengambilnya untuk dipadukan ke dalam pengembangan di sebuah klub. Kendala yang datang dari situ biasanya adalah soal kepercayaan diri. Namun, kami bisa mengatasinya sebatas pemain itu adalah para pemain muda.
“Ini adalah kunjungan saya yang pertama ke Israel dan saya telah menemukan keindahan dan sebuah tempat spiritual. Kadang, sepak bola acapkali memakai terminologi ‘pertempuran’ untuk menggambarkan permainan di lapangan.
"Kita bicara kepahlawanan, perjuangan, keberanian; semua itu menjadi kesan saat datang ke sebuah tempat seperti Israel. Meski terdengar mengerikan atau sebagiannya benar, namun membuat kita jadi merendah karena ketidakpantasan bahasa itu. Faktanya kesuksesan Israel bisa menahan seri Irlandia (di Pra Piala Dunia 2006) karena tim itu diperkuat oleh beberapa pemain berdarah Arab.
"Ini bukti bahwa kerja sama untuk tujuan utama didapat melalui perdamaian dan ketenangan. Biarlah itu menjadi pelajaran kita semua. Keberanian adalah usaha membawa perdamaian ke dalam sebuah komunitas yang hubungannya ringkih. Ini milik Anda yang ada di sini semua, bukan saya. Oleh sebab itu proses pembangunannya sedapat mungkin dimulai sejak kanak-kanak. Apabila bisa dicapai melalui olah raga, hal ini sangatlah hebat di kemudian hari.
“Kekuatan yang kita miliki untuk mengubah dunia melalui sepak bola tidak bisa diremehkan. Walaupun sudah kembali lagi ke Inggris, saya akan tetap memikirkan Anda semua yang bekerja di sini. Saya berterima kasih pada (PM) Shimon Peres untuk kunjungan ke Tel Aviv ini dan untuk pekerjaan pada organisasi hebat ini.
“Pekerjaan (sosial) seperti ini amatlah berbeda pada dunia olah raga yang saya geluti. Di dunia saya, kita merasa menjadi orang-orang yang penting. Namun, pada kenyataannya orang-orang seperti Anda inilah yang jauh lebih penting. Di sini, sepak bola telah digunakan sebagai alat sosial yang baik. Ini jauh lebih penting ketimbang sepak bola itu sendiri dan saya berharap akan diundang ke sini lagi suatu saat karena saya sudah menyatu dengan pekerjaan ini.
“Akhir kata, proyek ini mampu membuat saya memikirkan ulang lagi kehidupan saya di sepak bola setelah berakhir. Saya ingin sekali terlibat dengan hal seperti ini di kemudian hari, di semua tempat yang berbeda di seluruh dunia.”
⏭ SEKILAS JOSE MOURINHO
👉 Lahir 26 Januari 1963 di Setubal
👉 Ayahnya, Jose Manuel Mourinho Felix, adalah seorang kiper yang pernah bermain 143 kali untuk Vitoria Setubal dan 131 kali untuk Belenenses, serta sekali membela tim nasional Portugal pada 1972.
👉 Dijuluki Tradutor (penerjemah)
👉 Bergaji 5 juta pound atau 7,5 juta euro di Chelsea
👉 Mourinho adalah bintang iklan kartu kredit American Express Co. Menurut France Football, Mourinho kehilangan bonus besar setelah Chelsea disingkirkan Liverpool di semifinal Liga Champion 2004/05.
👉 Empat orang terpenting di sekitarnya adalah rekan-rekan lamanya di FC Porto: Baltemar Brito, tangan kanannya merangkap asisten; Rui Faria, pelatih kebugaran; Andre Villas, kepala pencarian bakat; dan Silvino Louro, pelatih kiper.
👉 Prinsip utama Mourinho di sepak bola adalah pressao alta atau high pressure alias menekan lawan seketat mungkin.
(foto: bc.net/telegraph/cyc.net)