Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Waktunya Paris Menggulung Barcelona

Akankah Stadion Parc Des Princes menjadi ajang pesta kaum Le Parisiens pada Rabu pekan besok? Jawaban sepertinya ya. Banyak faktor yang mendukung mereka. Selain menjadi tuan rumah, hasil perempatfinal pertama yang berakhir 1-1 akan mempengaruhi semangat Paris Saint-Germain. Mereka tinggal bikin sebiji gol di Parc Des Princes.

Waktunya Paris Menggulung Barcelona
Masih terbayang beratnya perjuangan di Stadion Camp Nou sebelumnya, lewat dukungan 115.000 penontonnya, sukses mereka ubah menjadi keinginan mempermalukan mereka. Sulit disangkal, motivasi George Weah dkk. kini sedang melangit. Maka, rasanya tak sulit mereka bakal menggulung Barca di depan 45.000 pendukungnya, yang jauh-jauh hari sudah meludeskan persediaan tiket laga.

Kabar yang mendorong semangat, tiada lain suksesnya Le Parisiens meraih lagi posisi kedua di klasemen sementara Liga Prancis. Pelatih Luis Fernandez sudah mengantongi rekaman dan catatan lengkap hasil pertemuan di Camp Nou. Dari hasil analisis mereka berkesimpulan seharusnya PSG bisa menang jika wasit Vaclav Krondl (Republik Czek) rada tegas.

Barcelona memang menyajikan permainan efisien dengan mengendalikan 60% ball possession. Sebaliknya PSG mengandalkan permainan efektif, lewat serangan balik yang bikin pertahanan El Barca yang digalang oleh Ronald Koeman morat-marit karenanya.

Saking kerasnya tekanan yang diberikan anak-anak Paris, baru 19 menit, Josep Guardiola – palang pintu pertahanan Barca – harus ditarik Johan Cruijff lantaran cedera. Selanjutnya posisi Pep diisi Guillermo Amor. Sebenarnya Guardiola cedera gara-gara ketakutan pada Weah yang tajam bak pisau guilotine. Apakah begitu?

Dengan pola main yang lebih mengalir ketimbang tuan rumah, PSG yang sayap kanan-kirinya diisi oleh Candido Valdo dan David Ginola, sungguhan bikin kebat-kebit Barca dan perasaan pendukung tuan rumah di Camp Nou. Saking kukuhnya bak menara Eiffel, kinerja trio lini tengah Vincent Guerin, Daniel Bravo, dan si pekerja keras Paul Le Guen, keseringan bikin Jose Mari Bakero dan Hristo Stoichkov seperti mati akal.

Di Parc Des Princes nanti, duet Alain Roche dan Antoine Kombouaré tak mau mengulangi kesalahan seperti di Camp Nou yang membuat Igor Korneev memanfaatkan peluang. Fernandez juga telah menginstruksikan agar Ginola dan Valdo sering-sering tukaran wilayah untuk mengacaukan konsentrasi dua bek sayap Albert Ferrer (kiri) dan Sergi Barjuan (kanan).

Buat Barcelona hasil imbang 1-1 jelas akan mempersulit langkah ke final seperti musim lalu. Belakangan langkah El Barca seperti tertatih-tatih dalam meraih kesempatan. Semangat Catalunya memang masih ada, tapi itu tidak mengimbas ke dalam permainan mereka. Di Paris, Blaugrana mesti mencetak gol untuk menyibak harapan.

Guardiola Cedera

Jika skor 0-0, maka Paris SG akan ke semifinal menghadapi Benfica atau AC Milan. Di  kandang sendiri, PSG tidak boleh mengharapkan lagi kesalahan yang dibuat Cruijff saat leg pertama. Jangan lagi mereka, banyak publik Camp Nou yang matanya langsung melotot melihat Cruijff menduetkan Korneyev – striker baru asal CSKA Moskva – dengan penyerang ‘kemarin sore’ bernama Jose Maria Cela.

Guardiola, yang di leg pertama dipaksa Cruijff main meski belum sembuh lututnya, hampir pasti tidak dibawa ke Paris. Ada kemungkinan Cruijff berharap pada Miguel Angel Nadal. Namun yang jadi pertanyaan adalah apakah dia akan menaruh Stoichkov sebagai sayap kanan lagi?

Andai Hitzo tetap di sana sebaiknya Cruijff menuruti keinginan publik Camp Nou yang meneriakkan nama Jordi, putra Cruijff sendiri, untuk dipasangkan dengan Korneyev. Apakah Cruijff setuju? “Saya yakin Korneyev dan Cela mendapat pengalaman berharga yang mematangkan ketajamannya. Waktu dua minggu cukup untuk menggairahkan lagi mereka sekaligus memulihkan cedera Guardiola,” kata Cruijff.

Entahlah, yang pasti PSG memang sangat tangguh di semua lini. Fakta pun sudah berbicara. Siapa yang meragukan duet maut David Ginola dan George Weah? Tentunya Ronald Koeman dan bek kanan terbaik Spanyol, Albert Ferrer, telah merasakan betapa sulitnya menghentikan gerakan double-striker PSG itu.

Namun kali ini PSG akan mendapat ujian berat. Terutama di lini tengah dan belakang mereka. Dua pemain inti mereka dipastikan absen. Alain Roche, bek nasional Prancis, dan andalan lini tengah Candido Valdo, sudah dipastikan akan menjadi penonton.

Roche dan Valdo telah terkena dua kartu kuning selama kejuaraan. Padahal pemain lincah asal Brasil inilah yang paling ditakutkan Cruijff. “Kalau kami boleh ngeri terhadap mereka, itu hanya ada pada Valdo. Sebab dari dialah munculnya serangan PSG,” ungkap pelatih temperamental itu. Lewat tendangan bebas Roche di menit 54, meski ditempel ketat Bakero, namun Weah masih bisa menggerakan kepalanya untuk membelokkan bola ke gawang yang menghasilkan gol.

Lakon Valdo otomatis akan digantikan oleh Rai Oliveira yang pada putaran pertama hanya bermain 28 menit terakhir. Berkat Rai pula, stabilitas serangan PSG tetap terjaga hingga peluit usai. Sementara itu, posisi Roche hampir pasti akan ditanggung oleh Ricardo Gomes yang pada laga perdana perempatfinal tidak dimainkan. Satu alternatif lain untuk posisi bek tengah, kemungkinan besar jatuh pada Oumar Dieng. Jadi, tidak ada alasan lain bagi PSG untuk tetap menggulung Barcelona.

Perkiraan Susunan Pemain

Paris Saint-Germain (4-3-3): Bernard Lama; Patrick Colleter, Antoine Kombouare, Ricardo Gomes, Jose Cobos; Paul Le Guen, Daniel Bravo, Vincent Guerin; Rai Oliveira, George Weah, David Ginola

Barcelona (4-3-3): Carlos Busquets; Albert Ferrer, Guillermo Amor, Ronald Koeman, Sergi Barjuan; Ivan Iglesias, Aitor Beguiristain, Jose Maria Bakero; Hristo Stoichkov, Jose Maria Cela, Igor Korneyev

(foto: sport24.lefigaro.fr)

Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini