Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Joe Dumars: Pecahkan Rekor Langka

Namanya bukan saja dikenal sebagai salah satu guard andalan The Dream Team II, tapi lebih dari itu. Joe Dumars merupakan kartu as Detroit Pistons, karena sepeninggal Isiah Thomas, kini dialah ujung tombak klub kebanggaan kota industri mobil itu.

Apa jadinya Pistons tanpa Dumars? Baru-baru ini nama pebasket kelahiran 24 Mei 1963 itu kembali diungkit sebab dianggap menjadi bintang pekan ini. Tentunya bukan akibat masalah skandal atau pemogokan pemain yang sempat terjadi sebelum musim kompetisi 1994/95 dimulai.
Joe Dumars: Pecahkan Rekor Langka
Joe Dumars, hebat setelah cedera.
Tapi karena prestasi spektakulernya yang langka terjadi pada kompetisi basket terbaik di dunia itu. Pada lanjutan kompetisi NBA minggu lalu, Dumars yang turun untuk pertama kalinya membela Pistons mencatat prestasi tersendiri. 

Dalam pertandingan melawan Minnesota Timberwolves, ia membuat tembakan tiga angka sebanyak 10 kali. Hebatnya lagi, itu diciptakannya setelah dua kali absen di dua pertandingan Pistons sebelumnya.

Dalam sejarah NBA, terakhir kali prestasi seperti Dumars dibukukan April 1993 oleh guard Miami Heat yang kini pindah ke Orlando Magic, yakni Brian Shaw. Prestasi Dumars kali ini lebih spesial karena dalam kompetisi NBA yang begitu ketat dalam permainan, dibutuhkan ketenangan dan fokus yang luar biasa untuk menceploskan bola tiga angka. Ketika mengalahkan T-Wolves, Dumars total mencetak 40 dari 126 angka, alias sepertiganya.

Latihan Khusus
Joe Dumars: Pecahkan Rekor Langka
Apakah itu spesialisasinya? Sebenarnya ya, tapi kali ini ia mengaku tidak menyangka kalau hal Itu justru dicetaknya setelah absen karena cedera. Dalam peraturan terbaru NBA, lingkaran tiga angka bergaris atau berjarak 22 feet (7,78 meter) dari batas belakang permainan.

Untuk diketahui, saat Brian Shaw mencetak hasil serupa tahun lalu, lingkaran itu masih 0,62 meter lebih pendek. Inilah nilai lebih rekor baru Dumars. Keahlian pemain yang berukuran 191 cm dan 117 kg memang memungkinkan untuk itu. Dengan tubuh yang cukup raksasa, pemain yang menyukai nomor 4 ini memang tak begitu lincah untuk menerobos pertahanan dalam lawan. Maka three-point shoot jadi andalannya. 

“Sebelum pertandingan ini, saya memang latihan khusus, ternyata berhasil juga," ujar Dumars yang berusia 31 tahun ini. Sementara itu pelatih Piston, Don Chaney ikut memujinya. Chaney mengatakan bahwa tembakan tiga angka kini menjadi andalan setiap tim dan senjata khusus bagi pemain. 

“Lengkaplah prestasi seorang pemain NBA yang juga ahli dalam tembakan tiga angka." kata Chaney. Mampukah Dumars membawa Pistons menggapai prestasi puncak? Kita tunggu saja.

(foto: insidehoops/slamonline)



Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini