Tifosi Napoli punya tradisi tersendiri terhadap para pemain atau pelatih yang pindah ke klub lain, terutama pada mereka yang berhasil mengangkat nama klub atau memiliki dedikasi tinggi. Pada akhir kompetisi 1993/94 lalu, sebelum pertandingan Napoli lawan Parma, Gianfranco Zola dan Massimo Crippa mendapat karangan bunga dan tepuk tangan yang panjang dari para tifosi di Stadion San Paolo.
Ahad lalu terjadi pula hal demikian. Sebelum pertandingan Napoli lawan Juventus, Ciro Ferrara dan Marcello Lippi, mantan kapten dan pelatih Napoli disambut oleh pesta kembang api, karangan bunga, aplaus panjang, dan spanduk yang tulisannya cukup simpatik.
"Lippi dan Ferrara, kostum kalian putih-hitam namun hati Anda tetap berwarna biru lazuardi". Tapi Fernando De Napoli, mantan pemain Napoli yang dibeli Milan dan kini dipinjamkan ke Reggiana, sempat jengkel. Pasalnya, dia tidak mendapat sambutan hangat dan khusus seperti itu. Padahal dia pernah bermain untuk Napoli lebih dari lima tahun dan menyumbangkan scudetto.
Apa sebabnya? Apakah karena yang membelinya AC Milan, musuh bebuyutan Napoli? Bukan. Ternyata kepindahan De Napoli berbeda dengan yang lainnya. Yang lainnya pindah karena terpaksa untuk menyelamatkan Napoli dari kebangkrutan, sedangkan De Napoli pindah karena mengejar bayaran yang lebih tinggi.
(foto: forza 27/zmnapoli)
Ahad lalu terjadi pula hal demikian. Sebelum pertandingan Napoli lawan Juventus, Ciro Ferrara dan Marcello Lippi, mantan kapten dan pelatih Napoli disambut oleh pesta kembang api, karangan bunga, aplaus panjang, dan spanduk yang tulisannya cukup simpatik.
"Lippi dan Ferrara, kostum kalian putih-hitam namun hati Anda tetap berwarna biru lazuardi". Tapi Fernando De Napoli, mantan pemain Napoli yang dibeli Milan dan kini dipinjamkan ke Reggiana, sempat jengkel. Pasalnya, dia tidak mendapat sambutan hangat dan khusus seperti itu. Padahal dia pernah bermain untuk Napoli lebih dari lima tahun dan menyumbangkan scudetto.
Apa sebabnya? Apakah karena yang membelinya AC Milan, musuh bebuyutan Napoli? Bukan. Ternyata kepindahan De Napoli berbeda dengan yang lainnya. Yang lainnya pindah karena terpaksa untuk menyelamatkan Napoli dari kebangkrutan, sedangkan De Napoli pindah karena mengejar bayaran yang lebih tinggi.