Namun tujuannya sama: membalap. Dan kalau minggu lalu anak ini berlika-liku di sirkuit yang lebih panjang dan lebar, maka pada minggu kemarin sirkuit yang diarunginya jauh lebih sempit, lebih pendek, dan di atas kendaraan yang lebih kecil pula, gokart. Sikapnya pun kini sudah layak pembalap beneran.
Ananda Mikola berpotensi asal dibina dengan baik. |
"Mobil saya melintir di tikungan," tandasnya. Ketika didesak kenapa bisa melintir, Nanda menjawab tuntas. "Ya terus terang saya nggak bener bawanya". Ia baru pertama kali mengikuti lomba dengan mobil formula berkekuatan 2.000 cc itu. Keahliannya kemudian dibuktikan di Grup N, dengan merebut juara. "Saya puas sekali," ungkapnya pendek.
Di arena gokart sendiri, Nanda yang kini duduk di bangku kelas 2 SMP Bhakti Mulia Jakarta, sudah mempunyai prestasi juga. Terakhir menjuarai seri nasional yang berlangsung di Yogyakarta, Mei silam. Pilih yang mana, balap mobil atau gokart? Nanda tampaknya masih bingung, tapi sang bapak justru mantap. "Biar saja dua-duanya. Lebih banyak ikut lebih bagus. Saya yakin prestasinya bisa melebihi saya nantinya," ujar Tinton semangat.
(foto: Stefan Sihombing)