Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Piala Dunia 1994: Eh Tahukah Anda? (5)

Pemain-pemain Spanyol, Italia, Yunani, dan Arab Saudi tidak laku? Mungkin ini hanya sebuah lelucon. Tetapi kenyataannya, tidak ada satu pun anggota tim nasional mereka yang bermain untuk klub-klub luar negeri. Sebaliknya, dari 22 pemain Irlandia, tidak ada satu pun yang merupakan pemain lokal. Sebagian besar bermain di Inggris.

INJURY TIME
Ini istilah untuk waktu tambahan (pengganti waktu yang terbuang untuk merawat pemain yang cedera) di Piala Dunia sekarang kerap terjadi. Ini bisa dimaklumi karena yang jadi acuan adalah stop-watch wasit, bukan pencatat waktu otomatis. Tambahan waktu terlama terjadi ketika Korsel jumpa Bolivia, 24 Juni lalu di Boston. Babak pertama berakhir menit ke-50, dan babak kedua menghabiskan waktu lebih lama lagi: 53 menit. Jadi total waktu tambahan dari wasit Leslie Mottram (Skotlandia) adalah 5+8 = 13 menit! Celakanya yang lebih membuat pertandingan itu terasa lama adalah hasilnya yang seri 0-0.

Piala Dunia 1994: Eh Tahukah Anda?

MATTHAEUS GAGAL CETAK REKOR BARU
Turun dalam pertandingan perempatfinal melawan Bulgaria, Lothar Matthaeus menyamai rekor Uwe Seeler (Jerman), Wladislaw Zmuda (Polandia) dan Diego Maradona (Argentina). Ia kini tercatat sebagai pemain keempat yang bermain dalam 21 pertandingan Piala Dunia. Namun Matthaeus ternyata senasib dengan Maradona yang langkahnya harus terhenti sebelum membukukan angka 22. Kekalahan Jerman dalam pertandingan itu membuat ia harus puas hanya menjadi penyama rekor, bukan pencetak rekor baru. Entah, kalau empat tahun mendatang, jika ia masih tampil.

REKOR-REKOR JERMAN
Apa saja rekor Jerman di Piala Dunia? Banyak. Misalnya sebut saja ini: pernah menjuarainya 3 kali. Kemudian bersama Italia, Jerman tercatat sebagai negara kedua yang paling banyak tampil di arena sangat bergengsi ini (13 kali) setelah Brasil (15 kali). Untuk jumlah pertandingan, sampai hari terakhir Plala Dunia. Jerman dan Brasil akan sama-sama membukukan angka 73. Rekor lain: Jerman adalah finalis paling sering, apa pun hasil yang dicapai negara lain di AS yakni 6 kali.

MASKOT SPANYOL
Valentin Sainz, kepala rombongan tim Piala Dunia Spanyol, selalu membawa-bawa patung burung hantu. Ia percaya benda itu akan membantu Spanyol meraih gelar besar kedua dalam dua tahun terakhir. Burung hantu adalah maskot Spanyol ketika merebut medali emas Olimpiade Barcelona 1992. Lima pemain yang berangkat ke AS adalah veteran Barcelona 1992: Santiago Canizares, Albert Ferrer, Abelardo Fernandez, Josep Guardiola dan Luis Enrique. Sayang, Spanyol tidak berhasil juga. Jangankan untuk meraih gelar juara, mendapat tempat di semifinal pun mereka gagal. Dengan demikian, mereka belum beranjak dari prestasi tertinggi di Piala Dunia: menjadi perempatfinalis. Terakhir mereka dikalahkan Italia 1-2.

BELGIA TIM TERBERSIH
Belgia menjadi kandidat kuat peraih Fair Play Award di Piala Dunia kali ini. Sejauh ini mereka dinilai sebagai tim yang paling bersih dari 24 negara peserta. Penilaian didasarkan pada jumlah kartu kuning dan kartu, merah yang diterima serta tingkah laku seluruh anggota tim, termasuk pelatih dan pemain cadangan. Sekjen FIFA, Sepp Blatter, menyebut Belgia mendapat nilai 35,50. Berada di urutan kedua, Swiss (34,65) dan ketiga, Belanda (34.00).

ANGKA 13 ZAGALO
Mario Lobo Zagalo, pelatih yang membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 1970, rupanya mempercayai benar kekuatan angka 13. Tentunya dengan segala cara hal itu dikaitkannya dengan ramalan bahwa Brasil akan berjaya di Piala Dunia kali ini. Ia, misalnya, mengatakan bahwa Estados Unidos, bahasa Portugis untuk menyebut Amerika Serikat, terdiri dari 13 huruf. Demikian juga kata Tetracampeoes, yang berarti juara empat kali.

Kemudian dua angka terakhir dari 1994 bila dijumlahkan akan berjumlah 13. Hal ini sama dengan 1958 (5+8 = 13). saat Brasil untuk pertama kalinya memenangkan Piala Dunia. Dua sponsor tim, Coca-Cola dan Umbro secara total juga memiliki 13 huruf. Bukan itu saja. Bebeto mencetak gol ke-113 di AS ketika Brasil menghempaskan tuan rumah 1-0 pekan lalu. Dan Cafu, yang menjadi pemain cadangan dalam pertandingan tersebut, mengenakan kaos bernomor punggung 13. Ada-ada saja.

BRASIL DAN SWEDIA
Brasil, yang pernah jumpa Swedia di penyisihan grup, dengan skor akhir 1 -1, kembali bertarung di semi-final. Ini unik dan langka. Sepanjang sejarah Jerman (Barat) juga pernah bertemu dua kali dengan Hongaria di Swiss 1954. Pertama di penyisihan grup

Hongaria mengalahkan Jerman 8-3. Tapi di final giliran Jerman mengalahkan Hongaria 3-2. Tahun 1962 di Chile, Brasil kala itu satu grup dengan Cekoslowakia (kini terpecah menjadi Republik Ceko dan Slovakia) di babak penyisihan, dan pertandingannya imbang 0-0. Di final Brasil tanpa ampun menggilas Cekoslowakia 3-1. Kemudian di Spanyol tahun 1982, Italia versus Polandia. Pertama di penyisihan grup, seri 0-0. Dan kedua di semifinal, Italia menang 2-0.

MEREKA KEMBAR?
Ada beberapa pasang pemain yang memiliki raut muka yang hampir sama. Apalagi kalau kita melihat pasangan itu dari kejauhan, atau sekadar dari layar kaca. Kembarkah mereka? Tidak. Pasangan-pasangan itu adalah Hristo Stoichkov dari Bulgaria dan Gheorghe Hagi (Rumania). Kemudian dua pemain Spanyol Julio Salinas dan Jose Caminero. Lalu penyerang Irlandia Tony Cascarino dan gelandang Italia Dino Baggio, dan terakhir Juergen Klinsmann (Jerman) dan Hakan Mild (Swedia). Di antara keempat pasangan itu hanya Klinsmann dan Mild yang memiliki nomor punggung sama: 18.

KAKI, KEPALA, DAN BUNUH DIRI
Jangan berpikiran negatif dulu. Yang dimaksud dari judul di atas adalah tentang gol-gol yang tercipta selama Piala Dunia di Amerika ini. Setelah melangsungkan 50 pertandingan, sebelum final, telah tercipta 137 gol. Perinciannya begini: 67 gol diciptakan dengan kaki kanan, 27 kaki kiri, 22 dengan kepala atau sundulan, 15 lewat penalti, 5 tendangan bebas, dan 1 gol bunuh diri. Untuk satu-satunya gol bunuh diri ini, Anda tentu ingat siapa pelakunya. Dialah Andres Escobar, bek Kolombia, yang akhirnya tewas ditembak oleh mafia kokain yang benci akan nilai-nilai luhur olah raga.

REKOR BARCELONA
Juara Piala Champion 1992 dari Spanyol, FC Barcelona, menempatkan 9 pemainnya di tim negeri matador. Sama seperti Spartak Moskva yang 9 pemainnya membela Rusia di AS 1994. Kedua klub tersebut tercatat sebagai klub-klub yang paling banyak menyumbangkan pemainnya ke tim nasional negara masing-masing. Barcelona juga tercatat sebagai klub yang pemainnya paling banyak malang-melintang di AS 1994. Dengan 9 pemain di tim nasional Spanyol, ditambah Romario da Souza Faria (Brasil), Hristo Stoichkov (Bulgaria) dan Ronald Koeman (Belanda), tidak jarang dari 12 pemain mereka turut berlaga di AS.

MEREKA BICARA FINAL
Winny Kesumasari (Mahasiswi ISIP, Jakarta): "Italia akan memukul Brasil di final dalam pertandingan yang ketat dan seru. Saya rasa faktor luck tetap berada di Roberto Baggio dkk. Itu yang terpenting. Dan meski tanpa Costacurta, pertahanan Italia masih solid. Saat ini permainan tim Italia semakin menunjukkan grafik yang meningkat, sedang Brasil meski mainnya indah kayaknya serangannya monoton. Dari sayap melulu, membosankan."

Perwitasari (Mahasiswi Atmajaya, Jakarta): "Melihat penampilan Roberto Baggio yang semakin gemilang, saya yakin Italia akan tampil sebagai juara dunia untuk keempat kalinya. Pertahanan Italia juga semakin bagus. Untuk itu saya mengacungkan jempol buat Maldini. Dia pantas menggantikan Franco Baresi. Serangan Italia juga semakin bagus. sayangnya Signori jarang dimainkan dari awal. Apalagi kalau Zola diturunkan, wah semakin OK aja. Siapa tahu kejadian tahun 1982 terulang lagi? Kalau dulu Rossi, kini Baggio yang jadi pahlawan. Soal Brasil tak perlu ditakutkan. Brasil selalu kesulitan jika bertemu Italia."



(foto: allbluedaze)





Share:

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini