“Saya benar-benar pusing pikirkan pemain yang akan dipasang hadapi tamu dari Inggris itu. Keadaan Joko masih begitu. Fandi masih pincang. Dullah belum fit,” keluh A. Wenas, bos Niac Mitra, Senin kemarin di tengah lapangan Niac Mitra di daerah Rungkut, kota satelit Surabaya.
David Lee dan Fandi Ahmad. |
Pertandingan nanti akan berlangsung pukul 15.30, padahal sebagian besar pemain Niac Mitra patuh menjalani ibadah puasa. Pertandingan juga tak bisa dipindahkan ke malam hari, dengan alasan serupa. “Orang di Surabaya sini umumnya sangat beribadah. Di bulan puasa seperti sekarang, selepas buka puasa, mereka umumnya sembahyang tarawih,” ujar Wenas.
Basri yang ditemui di tempat sama, belum bisa memastikan susunan tim yang akan diturunkan melawan Arsenal, klub elit dari Divisi I Inggris yang sudah mencetak delapan gol tanpa balas dalam dua pertandingan perlawatannya di Indonesia, 3-0 atas PSMS Medan Plus dan 5-0 atas PSSI Selection.
“Semua pemain masih harus dikonsultasikan dulu dengan dokter, sehingga bisa diketahui siapa yang benar-benar fit untuk pertandingan. Karena itu, nama pemain baru akan saya tentukan hari Rabu, sehari sebelum pertandingan,” kata Basri yang sudah dua kali memimpin Niac Mitra menjadi juara Galatama.
Dalam latihan kemarin, masih terlihat Rudy Kelces, pengatur serangan Niac Mitra yang minggu lalu diberitakan akan pindah ke Tunas Inti. Seluruh pemain hadir berlatih. Hanya Rae Bawa belum muncul setelah memperkuat PSSI Selection Minggu malam di Jakarta.
Joko Malis.
|
Wenas tampak sibuk mengatur pemainnya menyerang dari kedua sayap, dengan Baco Pieter di bawah mistar. Basri melatih pemain belakang di mana duet poros halang Wayan Diana dan Tommy Latuperissa, dikeroyok oleh empat penyerang yakni Budi Aswin, Yusuf Malle, Yudi Suryata dan Ahmad Alamadi. Di bawah mistar David Lee.
Tetapi kemarin belum terlihat latihan serangan balik yang hampir pasti harus dilakukan Niac Mitra. Pelatih Don Howe dari Arsenal misalnya, mengeritik serangan balik PSSI Selection yang dikatakannya para pemainnya terlalu bertumpuk, dan tidak cukup menyebar. (Kompas Selasa, 14 Juni 1983).
(foto: majalah Olympic/Kompas)