London dan Manchester adalah dwitunggal penguasa Premier League selama 20 tahun terakhir. Manchester United, Arsenal, Chelsea, dan Manchester City - ada yang dengan digdaya dan susah payah - saling berbagi gelar meski pernah sekali waktu, satu entitas bernama Blackburn Rovers, menyodok kerumunan. Jadi tak heran jika keempat klub ini kembali dijagokan menguasai pelataran empat besar kompetisi.
Dominasi dua kota terbesar di Inggris itu diyakini semakin mapan dan mantap ke depan sebab punya pengalaman mumpuni untuk mengkreasi upaya menjadi juara. Dukungan dan jaminan pun berlimpah, mulai dari status atau nilai ekonomis London dan Manchester, letak geografinya, tradisi, pendapatan per-kapita warganya sampai kekayaan dan sumber daya klub yang menjadikannya berkategori world-class.
Dengan empat kuda balap terdepan itu lanskap kekuatan masih sulit berpindah ke wilayah lain. Bagaimana peluang dari kota Liverpool? Adakah kans untuk Liverpool atau Everton? Jawabannya adalah berat. Pasalnya sebelum mendekatkan diri ke empat kekuatan utama tadi, mereka sudah berhadapan dengan wakil London satunya lagi, Tottenham Hotspur, yang belakangan semakin giras mengumpulkan tenaga.
Salahkan kelahiran The Premier League pada 1992/93 yang menjungkir-balikan peta kekuatan sepak bola Inggris secara masif. Di dua dekade sebelumnya, antara 1972-1992, penguasa Liga Inggris adalah Liverpool di mana Everton, Arsenal, Leeds United, Derby County cuma memperebutkan potongan sisa-sisanya. Sementara itu klub seperti Aston Villa dan Nottingham Forest praktis mendapat remah-remahnya.
Di era ini tak ada itu nama Manchester United, Chelsea, terlebih lagi Manchester City. Jangan lagi mereka bermimpi jadi juara, sanggup bersaing di papan atas sekalipun tak kuasa. Perubahan telah terjadi, sangat drastis. Pada 9 tahun terakhir, kue juara Liga Primer Inggris cuma disengketakan dua Manchester plus Chelsea! Lepas amat fluktuatif level persaingan menuju ke puncaknya, ketiga klub inilah tercatat sebagai maestronya.
High Risk, High Return
Simak para korban keberingasan ambisi para triumvirat. Arsenal dibuat berpuasa juara sembilan musim. Leeds malahan 21 tahun, Liverpool 23 tahun, Everton 26 tahun, serta Aston Villa 32 tahun! Namun seperti kata John F. Kennedy: "Perubahan itu hukum kehidupan. Mereka yang hanya melihat masa lalu atau masa kini, pasti akan kehilangan masa depan berbesar hatilah, sehingga selalu ada asa untuk mengubah nasib!"
Jadi, bukan tugas mudah bagi United, City, dan Chelsea mengulangi masa lalunya. Sebaliknya banyak kesempatan buat Arsenal, Tottenham, Liverpool untuk mengulangi masa lalunya. Kuncinya adalah persiapan dan perbaikan. Pada akhirnya, keenam klub dari tiga kota inilah yang dijagokan untuk menjadi juara Premier League 2013/14. Ada banyak kriteria atau latar belakang untuk mengajukan mereka.
Meskipun secara permainan, sepak bola memang bukan matematis namun dari proses bisnisnya, sepak bola sangat bisa diukur, tangible, dan kini dijadikan alat untuk mengukur kemajuan sebuah klub. Persepsi belaka maupun perhitungan taktis, skala bisnis yang secara mudah dijadikan dalil sebesar apa ambisi, hasrat, atau upaya sebuah klub untuk meraih juara. Ibarat kata, berlaku pemeo high risk high return.
Jika Anda ingin dapat hasil besar maka juga butuh biaya besar. Skala bisnis jadi elemen utama. Tagihan gaji pemain merefleksikan target juara harus diejawantahkan (lihat table 2: Biaya dan Pendapatan). Nilai total skuad juga jadi acuan, sebab ada upaya kuat atau ambisi klub untuk meraih impiannya secara maksimal. Sering terbukti skuad berharga mahal akan meraih sukses permanen (lihat tabel 1: Komposisi dan Nilai Skuad).
Yang paling menarik adalah gaji manajer atau pelatih. Sejatinya gaji besar mereka berkorelasi kuat dengan target tinggi. Semakin besar gaji pelatih, semakin besar pula target yang dibebankan. Tapi beberapa manajer mendapat perkecualian karena punya keistimewaan. Arsene Wenger tercatat sebagai yang termahal di Inggris meski 9 tahun tak memberi Arsenal juara (lihat tabel 3: Gaji Manajer).
Kenapa begitu? Orang seperti Wenger, atau dulu Sir Alex Ferguson, diasumsikan sudah berstatus ikon, tokoh simbolik yang menjadi identitas klub. Kriteria lain Wenger ada pada tangan dinginnya, keputusannya saat jual-beli pemain dan membangun kultur klub yang sangat bernilai bisnis. Namun ini pun berlaku sementara, tidak lagi dijadikan standar sebab tiada suasana paling membahagiakan buat klub selain meraih juara.
Ketiga faktor di atas - biaya klub, nilai skuad dan gaji manajer - merupakan acuan utama sebelum berpindah ke urusan teknis tatkala ingin menimbang-nimbang kandidat juara Premier League musim ini. Seperti pembahasan sebelumnya, inilah bagian yang terukur, yang menjadi standar secara ekonomis maupun matematis. Nah, bagaimana perhitungan teknis atau prediksi di atas kertas?
Tiada yang pasti dalam sepak bola, kecuali dengan asumsi dan persepsi belaka. Mari berhipotesa. Chelsea jadi favorit gara-gara ada Jose Mourinho. Manchester United bisa juara, tapi juga bisa terlempar ke empat besar karena kini dilatih David Moyes, manajer yang belum pernah meraih posisi tiga besar apalagi menjadi juara Liga Inggris. Kata orang, modal utama United cuma mental juara yang dimiliki pemainnya.
Apa alasan Manchester City jadi juara? Materi skuadnya yang rata-rata berstatus bintang. Tapi lahir keraguan sebab Manuel Pellegrini tak pengalaman juara di Inggris di musim perdananya, meminjam rute Roberto Mancini dulu. Arsenal, bisakah sekarang mereka juara dengan hanya bermodalkan kejeniusan Wenger? Banyak yang bilang, demi kepastian itu, mereka butuh Luis Suarez atau Wayne Rooney.
Singkat kata, enam kandidat harus disederhanakan lagi, tentunya menghitung pula tiga faktor pendukung dari aspek bisnis. Chelsea mumpuni secara bisnis, skuadnya mahal, dan pengalaman Mourinho. City terbantu oleh bisnis, skuad, dan jam terbang Pellegrini dibanding Moyes dan United-nya yang cuma punya Robin van Persie untuk mencetak gol. Inilah tiga besar utama yang paling berpeluang memenangi liga.
Arsenal berada di zona abu-abu. Satu kaki mereka ada di level kedua bersama Spurs dan Liverpool yang juga berpeluang, namun pola-pola masa lalu mereka ketika mengakhiri kompetisi, sulit diduga sekaligus menakutkan pesaingnya. Tottenham dan Liverpool sulit menjangkau Chelsea dan City, kecuali akan beririsan dengan Arsenal atau United, jika tuah Moyes bukan Fergie dan faktor RVP memang terbukti.
(foto: fookedupfootball/sportsworldcards/footballcards/meinsymbian)
Sumber: transfermarkt. Catatan: 1 euro = Rp 13.641,45 (per 14 Agustus 2013)
Gaji Tertinggi Eksekutif: £1,1m (John MacBeath)
Pendapatan Usaha: Nomor 4 di EPL, £231m (naik dari £153m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £99m (total £197m pada 2011)
Gaji Tertinggi Eksekutif: £0,911m (Ron Gourlay)
Pendapatan Usaha: Nomor 2 di EPL, £261m (naik dari £229m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £4m (total £78m pada 2011)
Gaji Tertinggi Eksekutif: £2,593m (David Gill)
Pendapatan Usaha: Nomor 1 di EPL, £320m (turun dari £331m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £5m (laba £12m pada 2011)
Gaji Tertinggi Eksekutif: £2,05m (Ivan Gazidis)
Pendapatan Usaha: Nomor 3 di EPL, £245m
Laba Sebelum Pajak: £37m (naik dari £15m pada 2011)
Biaya Gaji Pemain: Nomor 5, £119m
Gaji Tertinggi Eksekutif: £0,657m (Ian Ayre)
Pendapatan Usaha: Nomor 5 di EPL, £169m (turun dari £184m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £41m (total £49m pada 2011)
Gaji Tertinggi Eksekutif: £2,2m (Daniel Levy)
Pendapatan Usaha: Nomor 6 di EPL, £144m (turun dari £163m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £7m (laba £0,4m pada 2011)
Catatan: 1 pound = Rp 15.893,93 (per 14 Agustus 2013)
Lahir: 22 Oktober 1949
Negara: Prancis
Status: Menikah - Anak: 1
Gaji Tahunan: £9,4m
Per Bulan: £783.333
Per Minggu: £188.000
Per Hari: £37.600
Negara: Portugal
Status: Menikah - Anak: 2
Gaji Tahunan: £8,5m
Per Bulan: £708.333
Per Minggu: £170.000
Per Hari: £34.000
Negara: Portugal
Status: Menikah - Anak: 2
Gaji Tahunan: £6,2m
Per Bulan: £516.666
Per Minggu: £124.000
Per Hari: £24.800
Negara: Irlandia Utara
Status: Menikah - Anak: 2
Gaji Tahunan: £5m
Per Bulan: £416.666
Per Minggu: £100.000
Per Hari: £20.000
Negara: Skotlandia
Status: Menikah - Anak: 3
Gaji Tahunan: £5,0m
Per Bulan: £416.666
Per Minggu: £100.000
Per Hari: £20.000
Negara: Chile
Status: Menikah - Anak: ?
Gaji Tahunan: £3,4m
Per Bulan: £283.333
Per Minggu: £68.000
Per Hari: £13.600
Catatan: 1 pound = Rp 15.893,93 (per 14 Agustus 2013)
(foto: worldsoccertalk/ascentofmanchester/flickr/whoateallthepies)
Dominasi dua kota terbesar di Inggris itu diyakini semakin mapan dan mantap ke depan sebab punya pengalaman mumpuni untuk mengkreasi upaya menjadi juara. Dukungan dan jaminan pun berlimpah, mulai dari status atau nilai ekonomis London dan Manchester, letak geografinya, tradisi, pendapatan per-kapita warganya sampai kekayaan dan sumber daya klub yang menjadikannya berkategori world-class.
Dengan empat kuda balap terdepan itu lanskap kekuatan masih sulit berpindah ke wilayah lain. Bagaimana peluang dari kota Liverpool? Adakah kans untuk Liverpool atau Everton? Jawabannya adalah berat. Pasalnya sebelum mendekatkan diri ke empat kekuatan utama tadi, mereka sudah berhadapan dengan wakil London satunya lagi, Tottenham Hotspur, yang belakangan semakin giras mengumpulkan tenaga.
Salahkan kelahiran The Premier League pada 1992/93 yang menjungkir-balikan peta kekuatan sepak bola Inggris secara masif. Di dua dekade sebelumnya, antara 1972-1992, penguasa Liga Inggris adalah Liverpool di mana Everton, Arsenal, Leeds United, Derby County cuma memperebutkan potongan sisa-sisanya. Sementara itu klub seperti Aston Villa dan Nottingham Forest praktis mendapat remah-remahnya.
Di era ini tak ada itu nama Manchester United, Chelsea, terlebih lagi Manchester City. Jangan lagi mereka bermimpi jadi juara, sanggup bersaing di papan atas sekalipun tak kuasa. Perubahan telah terjadi, sangat drastis. Pada 9 tahun terakhir, kue juara Liga Primer Inggris cuma disengketakan dua Manchester plus Chelsea! Lepas amat fluktuatif level persaingan menuju ke puncaknya, ketiga klub inilah tercatat sebagai maestronya.
High Risk, High Return
Jadi, bukan tugas mudah bagi United, City, dan Chelsea mengulangi masa lalunya. Sebaliknya banyak kesempatan buat Arsenal, Tottenham, Liverpool untuk mengulangi masa lalunya. Kuncinya adalah persiapan dan perbaikan. Pada akhirnya, keenam klub dari tiga kota inilah yang dijagokan untuk menjadi juara Premier League 2013/14. Ada banyak kriteria atau latar belakang untuk mengajukan mereka.
Meskipun secara permainan, sepak bola memang bukan matematis namun dari proses bisnisnya, sepak bola sangat bisa diukur, tangible, dan kini dijadikan alat untuk mengukur kemajuan sebuah klub. Persepsi belaka maupun perhitungan taktis, skala bisnis yang secara mudah dijadikan dalil sebesar apa ambisi, hasrat, atau upaya sebuah klub untuk meraih juara. Ibarat kata, berlaku pemeo high risk high return.
Jika Anda ingin dapat hasil besar maka juga butuh biaya besar. Skala bisnis jadi elemen utama. Tagihan gaji pemain merefleksikan target juara harus diejawantahkan (lihat table 2: Biaya dan Pendapatan). Nilai total skuad juga jadi acuan, sebab ada upaya kuat atau ambisi klub untuk meraih impiannya secara maksimal. Sering terbukti skuad berharga mahal akan meraih sukses permanen (lihat tabel 1: Komposisi dan Nilai Skuad).
Yang paling menarik adalah gaji manajer atau pelatih. Sejatinya gaji besar mereka berkorelasi kuat dengan target tinggi. Semakin besar gaji pelatih, semakin besar pula target yang dibebankan. Tapi beberapa manajer mendapat perkecualian karena punya keistimewaan. Arsene Wenger tercatat sebagai yang termahal di Inggris meski 9 tahun tak memberi Arsenal juara (lihat tabel 3: Gaji Manajer).
Kenapa begitu? Orang seperti Wenger, atau dulu Sir Alex Ferguson, diasumsikan sudah berstatus ikon, tokoh simbolik yang menjadi identitas klub. Kriteria lain Wenger ada pada tangan dinginnya, keputusannya saat jual-beli pemain dan membangun kultur klub yang sangat bernilai bisnis. Namun ini pun berlaku sementara, tidak lagi dijadikan standar sebab tiada suasana paling membahagiakan buat klub selain meraih juara.
Ketiga faktor di atas - biaya klub, nilai skuad dan gaji manajer - merupakan acuan utama sebelum berpindah ke urusan teknis tatkala ingin menimbang-nimbang kandidat juara Premier League musim ini. Seperti pembahasan sebelumnya, inilah bagian yang terukur, yang menjadi standar secara ekonomis maupun matematis. Nah, bagaimana perhitungan teknis atau prediksi di atas kertas?
Tiada yang pasti dalam sepak bola, kecuali dengan asumsi dan persepsi belaka. Mari berhipotesa. Chelsea jadi favorit gara-gara ada Jose Mourinho. Manchester United bisa juara, tapi juga bisa terlempar ke empat besar karena kini dilatih David Moyes, manajer yang belum pernah meraih posisi tiga besar apalagi menjadi juara Liga Inggris. Kata orang, modal utama United cuma mental juara yang dimiliki pemainnya.
Apa alasan Manchester City jadi juara? Materi skuadnya yang rata-rata berstatus bintang. Tapi lahir keraguan sebab Manuel Pellegrini tak pengalaman juara di Inggris di musim perdananya, meminjam rute Roberto Mancini dulu. Arsenal, bisakah sekarang mereka juara dengan hanya bermodalkan kejeniusan Wenger? Banyak yang bilang, demi kepastian itu, mereka butuh Luis Suarez atau Wayne Rooney.
Singkat kata, enam kandidat harus disederhanakan lagi, tentunya menghitung pula tiga faktor pendukung dari aspek bisnis. Chelsea mumpuni secara bisnis, skuadnya mahal, dan pengalaman Mourinho. City terbantu oleh bisnis, skuad, dan jam terbang Pellegrini dibanding Moyes dan United-nya yang cuma punya Robin van Persie untuk mencetak gol. Inilah tiga besar utama yang paling berpeluang memenangi liga.
Arsenal berada di zona abu-abu. Satu kaki mereka ada di level kedua bersama Spurs dan Liverpool yang juga berpeluang, namun pola-pola masa lalu mereka ketika mengakhiri kompetisi, sulit diduga sekaligus menakutkan pesaingnya. Tottenham dan Liverpool sulit menjangkau Chelsea dan City, kecuali akan beririsan dengan Arsenal atau United, jika tuah Moyes bukan Fergie dan faktor RVP memang terbukti.
(foto: fookedupfootball/sportsworldcards/footballcards/meinsymbian)
TABEL 1: KOMPOSISI & NILAI SKUAD
Klub
| Pemain | Nilai Pemain | Rata2 Pemain |
Manchester City | 25 | 480.250.000 | 19.210.000 |
Chelsea | 28 | 462.750.000 | 16.526.786 |
Manchester United | 31 | 393.250.000 | 12.685.484 |
Tottenham Hotspur | 26 | 303.500.000 | 11.673.077 |
Arsenal | 25 | 293.000.000 | 11.720.000 |
Liverpool | 23 | 260.500.000 | 11.326.087 |
TABEL 2: BIAYA & PENDAPATAN (2012)
MANCHESTER CITY
Biaya Gaji Pemain: Nomor 1, £202m (naik dari £174m pada 2011)Gaji Tertinggi Eksekutif: £1,1m (John MacBeath)
Pendapatan Usaha: Nomor 4 di EPL, £231m (naik dari £153m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £99m (total £197m pada 2011)
CHELSEA
Biaya Gaji Pemain: Nomor 2, £173m (turun dari £190m pada 2011)Gaji Tertinggi Eksekutif: £0,911m (Ron Gourlay)
Pendapatan Usaha: Nomor 2 di EPL, £261m (naik dari £229m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £4m (total £78m pada 2011)
MANCHESTER UNITED
Biaya Gaji Pemain: Nomor 3, £162m (naik dari £153m pada 2011)Gaji Tertinggi Eksekutif: £2,593m (David Gill)
Pendapatan Usaha: Nomor 1 di EPL, £320m (turun dari £331m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £5m (laba £12m pada 2011)
ARSENAL
Biaya Gaji Pemain: Nomor 4, £143m (naik dari £124m pada 2011)Gaji Tertinggi Eksekutif: £2,05m (Ivan Gazidis)
Pendapatan Usaha: Nomor 3 di EPL, £245m
Laba Sebelum Pajak: £37m (naik dari £15m pada 2011)
LIVERPOOL
Gaji Tertinggi Eksekutif: £0,657m (Ian Ayre)
Pendapatan Usaha: Nomor 5 di EPL, £169m (turun dari £184m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £41m (total £49m pada 2011)
TOTTENHAM HOTSPUR
Biaya Gaji Pemain: Nomor 6, £90m (turun dari £91m pada 2011)Gaji Tertinggi Eksekutif: £2,2m (Daniel Levy)
Pendapatan Usaha: Nomor 6 di EPL, £144m (turun dari £163m pada 2011)
Rugi Sebelum Pajak: £7m (laba £0,4m pada 2011)
Catatan: 1 pound = Rp 15.893,93 (per 14 Agustus 2013)
TABEL 3: GAJI MANAJER
Arsene Wenger
Negara: Prancis
Status: Menikah - Anak: 1
Gaji Tahunan: £9,4m
Per Bulan: £783.333
Per Minggu: £188.000
Per Hari: £37.600
Jose Mourinho
Lahir: 26 Januari 1963Negara: Portugal
Status: Menikah - Anak: 2
Gaji Tahunan: £8,5m
Per Bulan: £708.333
Per Minggu: £170.000
Per Hari: £34.000
Andres Villas-Boas
Lahir: 17 Oktober 1977Negara: Portugal
Status: Menikah - Anak: 2
Gaji Tahunan: £6,2m
Per Bulan: £516.666
Per Minggu: £124.000
Per Hari: £24.800
Brendan Rodgers
Lahir: 26 Januari 1973Negara: Irlandia Utara
Status: Menikah - Anak: 2
Gaji Tahunan: £5m
Per Bulan: £416.666
Per Minggu: £100.000
Per Hari: £20.000
David Moyes
Lahir: 25 April 1963Negara: Skotlandia
Status: Menikah - Anak: 3
Gaji Tahunan: £5,0m
Per Bulan: £416.666
Per Minggu: £100.000
Per Hari: £20.000
Manuel Pellegrini
Lahir: 16 September 1953Negara: Chile
Status: Menikah - Anak: ?
Gaji Tahunan: £3,4m
Per Bulan: £283.333
Per Minggu: £68.000
Per Hari: £13.600
Catatan: 1 pound = Rp 15.893,93 (per 14 Agustus 2013)
(foto: worldsoccertalk/ascentofmanchester/flickr/whoateallthepies)