Perjalanan, Pengalaman, & Pemahaman Permainan Terindah

Ceko Tinggal Selangkah Lagi

Mereka memang belum pasti lolos dari Grup 5, yang level kekerasannya lumayan edan. Tapi mungkinkah negara ini tidak sampai menang lagi saat menjamu Luksemburg? Inilah laga klimaks nan penentuan dari Republik Ceko untuk memenangi persaingan dengan Belanda dan Norwegia. Lantas kenapa pelatih Ceko Dusan Uhrin dilanda perasaan pening? 

Ceko Tinggal Selangkah Lagi
Karel Poborsky dan Patrik Berger (kanan) belajar banyak dari Luksemburg.
Bukan soal taktik menggulung Luksemburg yang dipikirkan, akan tetapi pikirannya justru lebih merisaukan mental para pemainnya. Lho, kenapa? Luksemburg, siapapun tahu, kekuatannya sangat dipandang sebelah mata di pelataran Eropa. Betul, tapi tidak untuk Ceko. Ini persoalan trauma. Di laga pertama, Ceko pernah keok 0-1! Maka duel menentukan yang akan berlangsung di Stadion Evzena Rosickeho, Praha, pada Rabu 15 November 1995, tetap membuat seseorang tidak nyaman.  

Hmmm, itu rupanya. Pantas Uhrin gusar. "Itulah yang namanya sepak bola. Dia memang sekedar olah raga, seni permainan, tempat sebagian orang cari makan, namun juga pentas drama yang sering menyakitkan hati!" kata Patrik Berger, bintang Ceko asal klub Borussia Dortmund. Gelandang serang tampan yang punya rambut panjang terurai ini berucap tak lama setelah negaranya menderita kekalahan yang paling mengejutkan sepanjang sejarah.

Lantas apa yang dipersiapkan Uhrin? Setelah menggilas tuan rumah Belarusia 2-0 di Minsk, 7 Oktober lalu, Uhrin rupanya langsung mengadakan pertemuan darurat dengan para pemainnya. Secara khusus dia berkumpul dengan para pemain nasional yang bermain di luar negeri. Maklum, untuk bisa tampil di putaran final Euro'96 di Inggris, Uhrin sangat bergantung kepada legiun Bundesliga seperti Berger, Miroslav Kadlec dan Pavel Kuka (Kaiserslautern), Radoslav Latal dan Jiri Nemec (Schalke).

Problem Bundesliga

Itu belum termasuk dua sosok kipernya, Pavel Srnicek (Newcastle United) dan Ludek Miklosko (West Ham United), Pavel Hapal (Tenerife), atau bomber andalan Tomas Skuhravy (Genoa). Ketika semua bintang internasional Ceko itu dalam kondisi prima, segala rintangan bisa dilewati. Kemenangan atas Belanda 3-1, April 1995, lalu melibas Norwegia 2-0 pada September 1995, merupakan bukti yang tak terbantahkan.

Terkadang, walau tanpa Skuhravy yang sering cedera, atau Srnicek dan Miklosko yang posisinya kerap diisi Petr Kouba (Sparta), Ceko tetap menggigit dan solid asal ada pasukan Bundesliga-nya. Di sisi lain, Uhrin juga kebanjiran para pemain muda potensial produk dalam negeri. Sebut saja Pavel Nedved, Vladimir Smicer, Karel Poborsky, atau Tomas Repka hingga striker Radek Drulak. Inilah generasi emas Ceko terbaik sejak 1970-an di era Antonin Panenka dkk.
Ceko Tinggal Selangkah Lagi
Vladimir Smicer, salah satu gelandang andalan Dusan Uhrin.
Peluang Ceko untuk menjuarai Grup 5 cukup besar mengingat Norwegia pada saat berbarengan harus bertandang ke Amsterdam menjumpai tim Oranje. Logikanya cukup simpel. Andai Belanda mengalahkan Norwegia, lalu Ceko menang atas Luksemburg, maka bisa dipastikan tiket ke Inggris akan terjamin. Bila melihat klasemen sementara, walau berada di puncak klasemen dengan 20, namun nasib Norwegia di ambang bahaya. Belanda (17 poin) akan menyamai nilai mereka sekaligus unggul head to head kemenangan. 

Kans terbesar justru diraih Ceko (18 poin), yang hampir pasti akan lolos ke Inggris, baik sebagai juara grup, apalagi bila Belanda dan Norwegia bermain seri. Begitu pula jika Belanda menang. Di luar itu, skenario lain adalah Patrik Berger dkk. mesti menang telak atas Luksemburg, demi mengimbangi selisih gol milik Norwegia jika mereka sanggup menahan seri Belanda di Amsterdam. Perlu diingat, hanya juara dan runner-up grup yang berhak tampil di putaran final Piala Eropa 1996.

"Kami harus memanfaatkan kesempatan ini, kalau bisa dengan kemenangan telak. Kendala kami untuk mencapai target itu hanya satu, yakni para pemain telah terperah tenaganya terutama yang di Bundesliga," tutur Uhrin. Bertumpuknya pemain Ceko yang tampil di salah satu liga paling keras di Eropa itu membuat Uhrin dan juga masyarakat pantas khawatir. Namun, sekali lagi, amat kebangetan jika kali ini mereka tidak menang atas Luksemburg di hadapan dukungan publiknya sendiri.

Klasemen Sementara Grup 5

Norwegia         9 6 1 1 (17-4) 20
Ceko                9 5 3 1 (18-6) 18
Belanda 9 5 2 2 (20-5) 17
Luksemburg 9 3 1 5 (3-18) 10
Belarusia         9 2 2 5 (6-13) 8
Malta 9 0 2 7 (2-20) 2

Laga Terakhir Grup 5

15/11: Belanda vs Norwegia, Ceko vs Luksemburg, Belarusia vs Malta.

Perjalanan Ceko Di Grup 5

06.09.94: Ceko vs Malta 6-1
12.10.94: Malta vs Ceko 0-0
16.11.94: Belanda vs Ceko 0-0
29.03.95: Ceko vs Belarusia 4-2
26.04.95: Ceko vs Belanda 3-1
07.06.95: Luksemburg vs Ceko 1-0
16.08.95: Norwegia vs Ceko 1-1
06.09.95: Ceko vs Norwegia 2-0
07.10.95: Belarusia vs Ceko 0-2
15.11.95: Ceko vs Luksemburg ???

(foto: uefa)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Populer

Maurizio Sarri: Tantangan Baru Si Mantan Bankir

Buat tifosi Napoli yang militan dan fanatik, begitu melihat jagoannya cuma meraup dua poin dari tiga laga jelas bikin dongkol selain gundah...

Arsip

Intermeso

Wawancara

Arsip

Artikel Terkini