Ini bukan cerita Ruud Gullit dengan Sampdoria, tetapi Gullit dengan yang lain. Sebelum dinyatakan resmi pindah ke Sampdoria minggu lalu, ia sempat dapat ejekan dari seorang bangsawan Belanda dengan sebutan John Van Z. Si bangsawan telah mengedarkan ribuan kaos bergambar Gullit dengan sebuah pisang yang diselipkan, maaf, di pantatnya dengan tulisan berbunyi: “Gullit pengecut! Makan pisang ini!”
Kaos itu dilemparkan ke pasaran setelah Piala Dunia 1994. Dan tentu sasarannya adalah ulah Gullit yang ogah bergabung dengan tim nasional Belanda. Karuan saja si bangsawan terkena tuntutan di pengadilan dengan tuduhan rasialis dan menghina Gullit cukup parah.
“Pisang seringkali digunakan sebagai lambang penghinaan terhadap para pemain berkulit hitam di Belanda,” kata sang hakim menjelaskan. Sanksinya baru dikeluarkan belum lama ini. John Van Z terkena denda 350 ribu lira atau sekitar setengah juta rupiah. Denda ini termasuk kecil. Buktinya John bilang akan mengeluarkan desain kaos baru. Kalau belum kapok, tentu bergambar Gullit lagi.
Protes Caniggia
Ini cerita tentang pelatih nasional Argentina yang baru. Daniel Passarella. Ulahnya diketahui pers Italia setelah dikomentari striker tajamnya, Gabriel Batistuta, yang kini jadi jagoan di Fiorentina. Passarella mengeluarkan aturan bahwa pemain nasional Argentina tidak boleh berambut gondrong.
Yang terkena larangan ini tidak terkecuali Batistuta, yang hingga kini masih bahagia dengan rambit panjangnya. Bagaimana komentar sang bintang? Mengejutkan, karena ternyata tidak terlalu keras. “Saya bersedia, asal tidak terlalu pendeklah,” ujarnya kalem.
Komentar keras justru datang dari Claudio Caniggia, penyerang Argentina lain yang kini bermain di Benfica. Portugal. “Peraturan yang tidak masuk akal!” umpatnya. Komentarnya tidak sampai di situ. "Passarella keterlaluan sekarang. Apa hubungannya rambut dengan main sepak bola?" tambahnya.
Semakin tinggi kekesalannya. karena aturan lain menyusul bahwa seluruh pemain diharuskan pula melakukan tes anti-doping. “Itu justru menimbulkan kesan negatif dari dunia luar bahwa kebanyakan pemain Argentina adalah pecandu narkotik. Saya dan Maradona dianggap sebagai penjahatnya,” jelas Caniggia. Kita lihat saja perkembangan berikutnya.
(foto: pinterest /zmnapoli)
Kaos itu dilemparkan ke pasaran setelah Piala Dunia 1994. Dan tentu sasarannya adalah ulah Gullit yang ogah bergabung dengan tim nasional Belanda. Karuan saja si bangsawan terkena tuntutan di pengadilan dengan tuduhan rasialis dan menghina Gullit cukup parah.
“Pisang seringkali digunakan sebagai lambang penghinaan terhadap para pemain berkulit hitam di Belanda,” kata sang hakim menjelaskan. Sanksinya baru dikeluarkan belum lama ini. John Van Z terkena denda 350 ribu lira atau sekitar setengah juta rupiah. Denda ini termasuk kecil. Buktinya John bilang akan mengeluarkan desain kaos baru. Kalau belum kapok, tentu bergambar Gullit lagi.
Protes Caniggia
Ini cerita tentang pelatih nasional Argentina yang baru. Daniel Passarella. Ulahnya diketahui pers Italia setelah dikomentari striker tajamnya, Gabriel Batistuta, yang kini jadi jagoan di Fiorentina. Passarella mengeluarkan aturan bahwa pemain nasional Argentina tidak boleh berambut gondrong.
Yang terkena larangan ini tidak terkecuali Batistuta, yang hingga kini masih bahagia dengan rambit panjangnya. Bagaimana komentar sang bintang? Mengejutkan, karena ternyata tidak terlalu keras. “Saya bersedia, asal tidak terlalu pendeklah,” ujarnya kalem.
Komentar keras justru datang dari Claudio Caniggia, penyerang Argentina lain yang kini bermain di Benfica. Portugal. “Peraturan yang tidak masuk akal!” umpatnya. Komentarnya tidak sampai di situ. "Passarella keterlaluan sekarang. Apa hubungannya rambut dengan main sepak bola?" tambahnya.
Semakin tinggi kekesalannya. karena aturan lain menyusul bahwa seluruh pemain diharuskan pula melakukan tes anti-doping. “Itu justru menimbulkan kesan negatif dari dunia luar bahwa kebanyakan pemain Argentina adalah pecandu narkotik. Saya dan Maradona dianggap sebagai penjahatnya,” jelas Caniggia. Kita lihat saja perkembangan berikutnya.
(foto: pinterest /zmnapoli)