Bocoran awal soal Serie A akan mengeksekusi ide Premier League yang tak direalisasikan berawal dari Soccerex Asian Forum di Jordan, 3-4 Mei 2015. Gosip yang berkembang, EPL kesulitan karena jadwal main mereka terlalu padat. Diskusi serius Jaap Kalma, direktur komersial AC Milan, dengan Moayad Shatat, wapres klub Malaga, membukakan optimisme. "Kami melihat hal itu bakal terjadi," ujar Kalma. "Tanpa pengalaman di live event jangan harap Anda bisa jadi penguasa," timpal Shatat, lebih tajam.
Informasi segera menyebar cepat ke Italia. Harian berpengaruh La Gazzetta dello Sport menurunkan artikel yang menggairahkan dengan isu panas: "Pembukaan Serie A akan dihampar di negeri orang!" Ada 10 laga, katanya, yang telah dikemas. Lantas, ini tipikal Italia, muncullah polemik sana-sini. Rumor semakin hot sebab di hari berikutnya, FIGC merilis jadwal resmi Serie A.
Jika lolos verifikasi dan studi kelayakan serta melalui aneka aturan, maka jangan kaget bila Erick Thohir barangkali membawa FC Internazionale Milano memilih berlaga ke Stadion Si Jalak Harupat saat mendapat jatah laga global Serie A-nya. Cantik nian. Kebetulan Persib lagi menganggur gara-gara kompetisi ISL lagi reses entah sampai kapan. Dijamin Bandung tetap membiru. Istilahnya, tak ada Persib, Inter pun jadi.
Sementara James Palotta, yang di smartphone-nya berisikan deretan kontak komunitas ofisial Romanisti di Indonesia, pasti bakal meloncat kegirangan saat Francesco Totti, ikon kaisar sepak bola Romawi, dipastikan tampil di Senayan. "Dapat Anda bayangkan jika Totti main di Jakarta? Amerika memang pasar terpenting kami, tapi tahukah jumlah Romanisti di Indonesia di Facebook kami? Indonesia adalah pasar terbesar kedua Roma," kilahnya.
Kemungkinan Jakarta kedatangan Roma, Bandung dengan Inter, atau Milan memakai Surabaya sebagai home-base satu laganya memang bisa menjadi kenyataan begitu kick-off Serie A musim depan dimulai 15-16 Agustus 2015. Di era liberalisme perdagangan global seperti sekarang ini, tampak segala regulasi akan bisa diatur asal saling menguntungkan.
Belum lama ini Menteri Perdagangan Republik Indonesia Rachmat Gobel membuka hubungan perdagangan dengan pemerintah Republik Italia di bidang fesyen dan kerajinan kulit. Serie A dan fashion adalah citra terkuat Italia di Indonesia, kulit citra Indonesia di Italia. Amat mungkin, hal itu berlanjut dan dikaitkan dengan kerjasama di bisnis sepak bola. Apalagi ada seorang putra Indonesia yang menjadi tokoh teras di Serie A.
(foto: twitter/instagram)
Persib Bandung dan Internazionale. Di bawah satu kekuasaan. |
Jika lolos verifikasi dan studi kelayakan serta melalui aneka aturan, maka jangan kaget bila Erick Thohir barangkali membawa FC Internazionale Milano memilih berlaga ke Stadion Si Jalak Harupat saat mendapat jatah laga global Serie A-nya. Cantik nian. Kebetulan Persib lagi menganggur gara-gara kompetisi ISL lagi reses entah sampai kapan. Dijamin Bandung tetap membiru. Istilahnya, tak ada Persib, Inter pun jadi.
Sementara James Palotta, yang di smartphone-nya berisikan deretan kontak komunitas ofisial Romanisti di Indonesia, pasti bakal meloncat kegirangan saat Francesco Totti, ikon kaisar sepak bola Romawi, dipastikan tampil di Senayan. "Dapat Anda bayangkan jika Totti main di Jakarta? Amerika memang pasar terpenting kami, tapi tahukah jumlah Romanisti di Indonesia di Facebook kami? Indonesia adalah pasar terbesar kedua Roma," kilahnya.
Kemungkinan Jakarta kedatangan Roma, Bandung dengan Inter, atau Milan memakai Surabaya sebagai home-base satu laganya memang bisa menjadi kenyataan begitu kick-off Serie A musim depan dimulai 15-16 Agustus 2015. Di era liberalisme perdagangan global seperti sekarang ini, tampak segala regulasi akan bisa diatur asal saling menguntungkan.
Belum lama ini Menteri Perdagangan Republik Indonesia Rachmat Gobel membuka hubungan perdagangan dengan pemerintah Republik Italia di bidang fesyen dan kerajinan kulit. Serie A dan fashion adalah citra terkuat Italia di Indonesia, kulit citra Indonesia di Italia. Amat mungkin, hal itu berlanjut dan dikaitkan dengan kerjasama di bisnis sepak bola. Apalagi ada seorang putra Indonesia yang menjadi tokoh teras di Serie A.
(foto: twitter/instagram)