Uruguay memang licik. Gara-gara undian, yang diyakini diatur mereka, dua tim favorit, Argentina dan Brasil, hampir pasti akan bertemu di semifinal. "Undian ini jelas menguntungkan tuan rumah," umpat pelatih tim Samba, Mario Zagalo.
Brasil, sang juara dunia, pun terhenyak. Obsesi mereka mempertahankan reputasi sebagai kesebelasan terbaik sejagat dengan cara memperpanjang supremasi gelar, kini bakal terancam. Masalahnya untuk menggapai jalan ke final, tim yang akan dihadapi bukan lawan sembarangan, dan mereka adalah musuh bebuyutan: Argentina! "Mereka selalu menyulitkan kami di mana pun," kata pelatih yang menggantikan Carlos Alberto Parreira itu.
Bertarung di Grup B, lawan terberat Brasil mungkin Kolombia. Walau begitu, menjadi juara grup tampaknya bukan hal yang mustahil buat tim yang terakhir kali menjuarai Piala Amerika pada 1989 ini. Di perempatfinal mereka bakal bertemu AS atau Bolivia yang masih satu kelas di bawahnya.
Kesempatan ke semifinal terbuka luas. Begitu juga Argentina, yang bersama-sama AS, Bolivia, dan Chile berada di Grup C. Di perempatfinal, Argentina bakal bertemu dengan peringkat ketiga terbaik dari tiga grup, di mana kemungkinan besar diperebutkan antara AS, Chile, Bolivia, atau Peru.
Siapapun lawannya, hampir bisa dipastikan Gabriel Batistuta dkk. akan merebut tiket ke semifinal untuk bertemu Brasil di semifinal. Meski materi mereka terbilang tangguh di antara partisipan lain, namun mendengar nama besar Argentina, para pemain Samba seperti meradang. "Kami akan terus trauma dengan Argentina," ucap Carlos Dunga, kapten Brasil.
Ia masih belum lupa dengan kejadian buruk di Piala Dunia 1990 di Italia. Lolos dengan hasil 100 persen menang dari penyisihan grup, di babak kedua Dunga dkk waktu itu harus berhadapan dengan Argentina, yang lolos susah payah sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik.
Brasil bermain ciamik, Argentina bertahan total dan pelatih Carlos Bilardo memperagakan negative football. Hingga menit ke-80, para pemain Brasil akhirnya kedodoran stamina setelah habis-habisan menggedor gawang Sergio Goeycochea. Namun pertahanan grendel dari Oscar Ruggeri dkk membuat skor tetap 0-0.
Celakanya, pelatih Sebastiano Lazaroni lupa memperhitungkan seorang Diego Maradona, yang meski dijaga ketat Dunga dan rekannya di Napoli, Ricardo Alemao, masih tetap punya senjata mematikan berupa umpan matang tak terduga. Benar saja, tak lama kemudian bencana tiba. Sang mahabintang Argentina dan Napoli itu melepaskan umpan yang tidak masuk akal yang diselesaikan dengan baik oleh striker Claudio Caniggia.
Gawang Claudio Taffarel jebol oleh satu-satunya peluang emas yang didapat Argentina! Ratusan juta rakyat Brasil hening, dan ketika wasit Kurt Roethlisberger (Swiss) meniup peluit panjang, tangisan bercucuran melanda negeri itu. Terjadi prahara luar biasa, sampai-sampai Lazaroni harus buron karena dianggap sebagai penjahat nasional.
Belum lama berselang peristiwa ini pun terulang lagi, meski di arena junior. Tepatnya di ajang Piala Dunia U-21 di Qatar, April silam. Meluncur mulus tanpa takluk hingga ke babak final, Brasil lagi-lagi menemui Argentina. Di atas kertas, mereka dijagokan akan menggulung lawannya. Namun faktanya berkebalikan. Juan Pablo Sorin cs malah menaklukkan mereka 2-0.
"Kali ini kami lebih favorit," kata Zagalo menghibur diri. Mungkinkah Brasil melindas Argentina di Copa America yang bukan menjadi tradisi kejayaannya? Tunggu saja tanggal mainnya.
10.07.1916 Argentina 1-1 Brasil Buenos Aires
03.10.1917 Argentina 4-2 Brasil Parque Pereira
18.05.1919 Brasil 3-1 Argentina Fluminense
25.09.1920 Brasil 0-2 Argentina Vina Del Mar
02.10.1921 Argentina 1-0 Brasil Buenos Aires
15.10.1922 Brasil 2-0 Argentina Rio De Janeiro
18.11.1923 Argentina 2-1 Brasil Montevideo
13.12.1925 Argentina 4-1 Brasil Buenos Aires
25.12.1925 Argentina 2-2 Brasil Buenos Aires
30.01.1937 Argentina 1-0 Brasil Buenos Aires
01.02.1937 Argentina 2-0 Brasil Buenos Aires
18.01.1942 Argentina 2-1 Brasil Montevideo
14.02.1945 Argentina 3-1 Brasil Santiago
10.02.1946 Argentina 2-0 Brasil Buenos Aires
05.02.1956 Brasil 1-0 Argentina Montevideo
03.04.1957 Argentina 3-0 Brasil Lima
04.04.1959 Argentina 1-1 Brasil Buenos Aires
22.11.1959 Argentina 4-1 Brasil Guayaquil
24.03.1963 Argentina 3-0 Brasil Cochabamba
06.08.1975 Brasil 2-1 Argentina Belo Horizonte
16.08.1975 Argentina 0-1 Brasil Rosario
23.08.1979 Argentina 2-2 Brasil Buenos Aires
24.08.1983 Argentina 1-0 Brasil Buenos Aires
14.09.1983 Brasil 0-0 Argentina Rio De Janeiro
12.07.1989 Brasil 2-0 Argentina Rio De Janeiro
17.07.1991 Brasil 2-3 Argentina Asuncion
27.06.1993 Brasil 5-6 Argentina Quito*
*adu penalti
(foto: pinterest)
Pertemuan terakhir Argentina vs Brasil di Quito, 1993. Samba kalah dramatis. |
Bertarung di Grup B, lawan terberat Brasil mungkin Kolombia. Walau begitu, menjadi juara grup tampaknya bukan hal yang mustahil buat tim yang terakhir kali menjuarai Piala Amerika pada 1989 ini. Di perempatfinal mereka bakal bertemu AS atau Bolivia yang masih satu kelas di bawahnya.
Kesempatan ke semifinal terbuka luas. Begitu juga Argentina, yang bersama-sama AS, Bolivia, dan Chile berada di Grup C. Di perempatfinal, Argentina bakal bertemu dengan peringkat ketiga terbaik dari tiga grup, di mana kemungkinan besar diperebutkan antara AS, Chile, Bolivia, atau Peru.
Siapapun lawannya, hampir bisa dipastikan Gabriel Batistuta dkk. akan merebut tiket ke semifinal untuk bertemu Brasil di semifinal. Meski materi mereka terbilang tangguh di antara partisipan lain, namun mendengar nama besar Argentina, para pemain Samba seperti meradang. "Kami akan terus trauma dengan Argentina," ucap Carlos Dunga, kapten Brasil.
Ia masih belum lupa dengan kejadian buruk di Piala Dunia 1990 di Italia. Lolos dengan hasil 100 persen menang dari penyisihan grup, di babak kedua Dunga dkk waktu itu harus berhadapan dengan Argentina, yang lolos susah payah sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik.
Brasil bermain ciamik, Argentina bertahan total dan pelatih Carlos Bilardo memperagakan negative football. Hingga menit ke-80, para pemain Brasil akhirnya kedodoran stamina setelah habis-habisan menggedor gawang Sergio Goeycochea. Namun pertahanan grendel dari Oscar Ruggeri dkk membuat skor tetap 0-0.
Celakanya, pelatih Sebastiano Lazaroni lupa memperhitungkan seorang Diego Maradona, yang meski dijaga ketat Dunga dan rekannya di Napoli, Ricardo Alemao, masih tetap punya senjata mematikan berupa umpan matang tak terduga. Benar saja, tak lama kemudian bencana tiba. Sang mahabintang Argentina dan Napoli itu melepaskan umpan yang tidak masuk akal yang diselesaikan dengan baik oleh striker Claudio Caniggia.
Gawang Claudio Taffarel jebol oleh satu-satunya peluang emas yang didapat Argentina! Ratusan juta rakyat Brasil hening, dan ketika wasit Kurt Roethlisberger (Swiss) meniup peluit panjang, tangisan bercucuran melanda negeri itu. Terjadi prahara luar biasa, sampai-sampai Lazaroni harus buron karena dianggap sebagai penjahat nasional.
Belum lama berselang peristiwa ini pun terulang lagi, meski di arena junior. Tepatnya di ajang Piala Dunia U-21 di Qatar, April silam. Meluncur mulus tanpa takluk hingga ke babak final, Brasil lagi-lagi menemui Argentina. Di atas kertas, mereka dijagokan akan menggulung lawannya. Namun faktanya berkebalikan. Juan Pablo Sorin cs malah menaklukkan mereka 2-0.
"Kali ini kami lebih favorit," kata Zagalo menghibur diri. Mungkinkah Brasil melindas Argentina di Copa America yang bukan menjadi tradisi kejayaannya? Tunggu saja tanggal mainnya.
Rekor Argentina vs Brasil di Copa America
Tanggal Hasil Tempat10.07.1916 Argentina 1-1 Brasil Buenos Aires
03.10.1917 Argentina 4-2 Brasil Parque Pereira
18.05.1919 Brasil 3-1 Argentina Fluminense
25.09.1920 Brasil 0-2 Argentina Vina Del Mar
02.10.1921 Argentina 1-0 Brasil Buenos Aires
15.10.1922 Brasil 2-0 Argentina Rio De Janeiro
18.11.1923 Argentina 2-1 Brasil Montevideo
13.12.1925 Argentina 4-1 Brasil Buenos Aires
25.12.1925 Argentina 2-2 Brasil Buenos Aires
30.01.1937 Argentina 1-0 Brasil Buenos Aires
01.02.1937 Argentina 2-0 Brasil Buenos Aires
18.01.1942 Argentina 2-1 Brasil Montevideo
14.02.1945 Argentina 3-1 Brasil Santiago
10.02.1946 Argentina 2-0 Brasil Buenos Aires
05.02.1956 Brasil 1-0 Argentina Montevideo
03.04.1957 Argentina 3-0 Brasil Lima
04.04.1959 Argentina 1-1 Brasil Buenos Aires
22.11.1959 Argentina 4-1 Brasil Guayaquil
24.03.1963 Argentina 3-0 Brasil Cochabamba
06.08.1975 Brasil 2-1 Argentina Belo Horizonte
16.08.1975 Argentina 0-1 Brasil Rosario
23.08.1979 Argentina 2-2 Brasil Buenos Aires
24.08.1983 Argentina 1-0 Brasil Buenos Aires
14.09.1983 Brasil 0-0 Argentina Rio De Janeiro
12.07.1989 Brasil 2-0 Argentina Rio De Janeiro
17.07.1991 Brasil 2-3 Argentina Asuncion
27.06.1993 Brasil 5-6 Argentina Quito*
*adu penalti
(foto: pinterest)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar